Happiness At The End Of The Story ~|19|

8.5K 643 22
                                    

    
     "Sayang bagaimana sekarang kabar anak daddy? Jangan nakal ya selama daddy tinggal kerja, kasian Mommy nanti dia nangis kan daddy juga yang repot." Ucap Mew menatap perut Gulf sembari mengelus perutnya yang sudah membuncit. Karena kini kandungan Gulf sudah menginjak 7 bulan, sungguh itu adalah kebahagiaan untuk Mew dimana ia bisa melihat keajaiban yang indah didepan matanya.
 
     Aneh? Memang! Seorang Mew Suppasit Jongcheveevat berperilaku hal seperti ini, dimana dia dikenal sebagai pria arogan dan dingin namun berubah saat bertemu orang yang disayanginya termasuk Gulf dan buah hatinya yang ada di dalam kandungan orang yang di cintainya.
 
     "Oh jadi gak mau nih aku repotin, ya sudah aku cari daddy baru saja yang mau aku repotin" Ucap Gulf pura-pura ngambek.
 
     "Bukan begitu sayang, Tuh lihatkan Mommy mu ngambekan" ucap Mew pada perut Gulf seolah berbicara kepada anaknya.
 
     "Issshhh.... Udah sana berangkat ntar kesiangan lagi"
 
     "Oke anak daddy yang pinter dan my sweetheart, Daddy berangkat kerja dulu ya, Dan kamu sayang mau ku bawakan apa nanti?"tanya Mew.

     "Mmmm....apa ya....??? Friedchiken aja deh tapi porsi besar ya" jawab Gulf setelah berfikir panjang.
 
     "Sayang itu junkfood, kamukan lagi hamil nan-" ucapan Mew terpotong oleh permohon andalan Gulf yang seketika membuat Mew luluh.
 
     "Pleaseee.....na...naaa"
 
     "Oke...tapi ini yang terakhir ya setelah itu tidak ada junkfood lagi"
 
     "Janji!" jawab Gulf mantap.
 
     "Aku berangkat ya..."
 
     "He'em! Hati-hati ya sayang, jangan lupa telpon ya"
 
     "Iya, bye..." pamit Mew setelah Gulf mengecup punggung tangan sang suami dan Mew mengecup kening Gulf.
 
--------------------------
 
     Siang hari Gulf merasa jenuh dengan kesendiriannya, ia sudah melakukan aktifitas yang biasa di lakukan membuat cake kesukaan Mew dan kue kering untuk camilan.
 
     "Ya Tuhan...aku bosan...!!!" jerit Gulf kesal hingga 2 pelayan rumah yang ada di dapur menghampiri Gulf.

     "Ada apa Tuan Gulf?" tanya pelayan itu berbarengan yang satu bernama pre satu lagi bernama leyla.
 
     Mereka adalah pelayan yang memang mengurus keperluan rumah yang saat ini Gulf dan Mew tempati, usia mereka sama sepantaran dengan usia ibu Gulf yang kini sudah menginjak kepala 4. Pre 42 th, leyla 40 th.
 
     "Aku bosan! Apakah kalian ada saran?" tanya Gulf.
 
     "Sebaiknya Tuan membuat sesuatu seperti biasanya cake atau-" ucapan Pre dipotong oleh dengusan Gulf.
 
     "Aish...Itu sudah selesai kukerjakan dan semua sudah beres, sekarang aku jadi bengong dirumah dan ini membosankan!" ucap Gulf kesal.
 
     "Sebaiknya Tuan kekebun belakang untuk bersantai atau menanam bunga-" Sama seperti sebelumnya kali ini ucapan leyla yang dipotong oleh Gulf. (Gupi sayang itu orang tua nak, nanti kualat kamu😅)
 
     "Aku akan jalan-jalan keluar sebentar,  mungkin ke taman kota atau jalan-jalan disekitar saja" ucap Gulf semangat.

     "Sebelumnya maaf Tuan jika anda ingin jalan-jalan keluar dari rumah ini sebaiknya minta izin dulu kepada Tuan Mew" ucap Leyla memperingati.
 
     "Tidak usah! Lagi pula aku hanya sebentar untuk menghilangkan kebosananku saja" ucap Gulf.
 
     "Maaf Tuan tapi kami tidak mau kehilangan pekerjaan kami jika nanti Tuan Mew tahu" ucap pre.
 
     "Baiklah! kalian kembali saja ke dapur aku akan menelpon Phi Mew. Oh iya makasih ya bibi kalian sangat perhatian"
 
     "Sama-sama tuan, kami permisi dulu"
 
     "Iya..."
 
     Gulf meraih ponselnya dan langsung menghubungi Mew, suaminya. Sedangkan Mew di kantor saat ini sedang melaksanakan rapat tahunan dan tepat ditengah rapat ponselnya berbunyi, ia segera menghentikan rapatnya setelah melihat di layar ponsel siapa yang menelponnya.
 
     "Ada apa sayang...?" tanya Mew.
 
     "Aku bosan!"
 
     "Bosan?"

     "Iya Suamiku...Eh...bolehkah aku bertanya?" tanya Gulf ragu.
 
     "Apa yang ingin kau tanyakan sayang...?"
 
     "Apakah....mmm..apakah...a...aku boleh ke kantor mu?" tanya Gulf ragu.
 
     "Oh kukira apa. Kau boleh datang kapan pun kau mau sayang, ini kantormu juga. Ingat, apapun milikku itu adalah milikmu juga, mengerti?"
 
     "Baiklah! Aku akan segera kesana dan aku mau kita makan siang bareng ya!?" ucap Gulf antusias.
 
     "Baiklah, aku tunggu kamu di kantor ya. Love you" ucap Mew dengan tersenyum dan Gulf di sana benar-benar antusias juga semangat hingga mengurungkan niat awalnya yang mulanya ingin ke taman kota, kini ingin mengunjungi kantor Mew. Ia bersiap diri dan juga menyiapkan makanan yang akan dibawanya.
 

-------------------------
 
     "Tul ke kantor ya!" ucap Gulf saat sudah memasuki mobil.
 
     "Baik Tuan !" jawab Tul tegas dan langsung melajukan mobilnya.

     "Tul, bagaimana Mew saat dikantor?" tanya Gulf untuk memecah keheningan yang sejak tadi menyelimutinya dan itu membuatnya bosan.
 
     "Tuan sangat tegas dan disiplin Tuan, bahkan dia dikenal dengan 'Pangeran Es yang Arogan' tidak ada siapapun yang berani mengusiknya, karena Tuan tidak akan mengampuni mereka sedikitpun. Dan Tuan sangat membenci kebohongan, karena baginya jika satu kali mereka berbohong maka akan ada kebohongan lainnya." jelas Tul.
 
     Gulf bergidik ngeri mendengar penjelasan Tul, ia tak meragukan lagi tentang sikap dan sifat Mew. Karena sudah terlihat jelas seperti apa kearoganannya saat dirinya menjadi tawanan Mew dulu. Hening kembali menyelimuti sampai Gulf berbicara lagi kepada Tul.
 
     "Tul...mampir ke mini market depan ya, ada yang mau kubeli" ucap Gulf.
 
     "Baik Tuan" Jawab Tul.
 
     Gulf bersiap turun saat Tul sudah menepikan mobilnya didepan mini market tersebut, namun langkah Gulf terhenti sesaat.

     "Tuan, sebaiknya anda tunggu di mobil saja biar saya yang masuk kedalam" tawar Tul.
 
     "Tidak usah Tul, biar aku saja. Kau tunggu disini, oke?" tolak Gulf.
 
     "Maaf Tuan, ini perintah dari Tuan!" jawab Tul sambil menunjukkan earphon di telinganya.
 
     Gulf mencibir sambil menghembuskan nafasnya tapi ia tetap menurut.
 
     "Apa yang Tuan inginkan?" tanya Tul.
 
     "Ice cream vanilla 2, buah semangka, snack kentang dan susu banana 4. Sudah itu saja" jawab Gulf.
 
     "Baik Tuan tunggu sebentar." Tul meninggalkan Gulf dimobil sendiri dan ia masuk kedalam mini market untuk membeli permintaan Gulf tadi. Cukup lama Tul berbelanja hingga tanpa sadar sesuatu telah terjadi.
 
     "Ada apa?" tanya Tul saat sudah selesai berbelanja dan ia mendapati begitu banyak kerumunan orang diluar yang terlihat panik.
 
     "Ada penculikan!" jawab seorang wanita paruh baya.
 
     "Penculikan?" ulang Tul.

     "Ia sorang pria diculik tadi, kejadiannya begitu cepat!" jawab salah seorang wanita.
 
     "Pria?" Tul mengernyit namun seolah tersadar dari kebingungannya, ia langsung menuju mobilnya dan benar dugaannya pria yang diculik adalah Gulf.
 
     "Maaf...apakah kalian melihat kejadian detailnya?" tanya Tul panik.
 
     "Tidak Tuan, yang kami lihat hanya ketika pria itu menjerit minta tolong dan tiba-tiba ia langsung dibekap seseorang dan langsung di bawa masuk ke dalam mobil" ucap wanita Tua.
 
     "Sepertinya pria itu di bius!" salah seorang pria lagi menimpali.
 
     "Benar, kasihan sekali pria itu." seorang wanita menimpali.
 
     "Iya...apalagi dia tengah hamil"
 
     "Apakah kalian melihat plat mobilnya?"
 
     "Mobilnya tidak ada plat nomornya Tuan dan kurasa itu mobil jarahan. Tapi kalo tidak salah mobilnya berwarna hitan 'grandmax' "
 
     "Maaf Tuan, apakah anda mengenalnya? "

     "Iya, dia majikan saya. Maaf saya permisi dan terima kasih atas infonya" jawab Tul.
 
     "Semoga pria itu cepat ditemukan"
 
     Tul mengangguk dan langsung pergi. Ia langsung menghubungi Mew dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan akan menerima amukan dari Tuannya.
 
     "Maaf Tuan ada insiden!"
 
     "Insiden apa? Dan kenapa kalian lama sekali belum sampai juga!!" belum apa-apa Mew sudah mulai murka.
 
     "Tuan Gulf diculik-"
 
     "Apa maksudmu diculik! Apa kau tidak menjaganya! Bukankah sudah kukatakan untuk menjaganya!" bentak Mew marah.
 
     "Maaf Tuan tadi saya masuk mini market untuk berbelanja sesuai permintaan Tuan! Saya pikir Tuan lebih aman di mobil tapi -"
 
     "Kau teledor Tul! Bangsat! Sekarang kau panggil anak buah mu lakukan seperti biasa!" ucap Mew memotong pembicaraan Tul, lagi.

------------------------
 
     Seorang pria mengerjapkan matanya saat ia sadar, ia mencoba membuka matanya namun gelap yang ia lihat. Bahkan ia merasakan tubuhnya kaku dan terikat. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi dan seketika ia memberontak, posisinya saat ini sedang duduk terikat dengan mata dan bibir ditutup kain.
 
     Ia tadi hanya ingin menghampiri Tul saat ia melupakan sesuatu, namun baru 2 langkah tiba-tiba ada yang membekap mulutnya dan kesadarannya menipis. Ia yakin kini dirinya diculik, namun siapa yang menculiknya. Ia merasa tidak mempunyai musuh, lalu siapa yang menculiknya? Apakah ini musuhnya Phi Mew?
 
     "Ahhh...sudah sadar rupanya."
 
     "Hai Gulf, akhirnya kita bertemu juga!!".

------------------------

Jangan lupa vote yaa..

See u the next chapter all👋🏻👋🏻

TBC~

     

Happiness At The End Of The Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang