Happiness At The End Of The Story ~ |23|

8.6K 624 20
                                    

Vote
Comment
❤❤❤

__________🌻🌻__________
    

     Seminggu lebih berada di Rumah sakit, akhirnya Gulf di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit sekaligus dokter yang menangani Gulf Dr.Max, tetapi harus tetap dalam pengawasan beberapa perawat juga di tugaskan untuk merawat Gulf selama beberapa hari ke depan.

     Selama di perjalanan pulang ke mansion, entah Mew ataupun Gulf mereka berdua tidak bersuara karena terlalu fokus pada putrinya yang tengah meminum susu, Mew melihat putrinya yang begitu menikmati susu yang Gulf berikan hanya tersenyum kagum.

     Setengah jam berada di mobil, akhirnya Mew dan Gulf sampai di mansion. Gulf yang menggendong Angel turun dari mobil dan segera duduk di kursi roda yang telah di siapkan oleh Tul, padahal menurut Gulf dia bisa berjalan sendiri tanpa perlu menggunakan kursi roda, tetapi Mew melarangnya.

     "Phi aku tidak apa-apa, ini terlalu berlebihan" ujar Gulf yang sudah duduk manis sambil menggendong Angel yang tengah tertidur selepas meminum susu.

     Mew menghela nafas, ia tahu bahwa Gulf akan protes tetapi Mew tidak mau dia kenapa-kenapa. "Tidak sayang kamu tidak boleh banyak bergerak sekarang ini, kamu baru saja pulih" jawab Mew yang tengah mendorong masuk Gulf ke mansion milik mereka. Mendengar itu Gulf sedikit mengerucutkan bibirnya, Mew yang melihat itu merasa gemas dengan tingkah Gulf.

     Mew mengantar Gulf ke kamar mereka, karena Gulf harus istirahat. Beberapa perawat juga sudah sampai di mansion milik Mew dan mengikuti Mew dari belakang. Ketika sampai di kamar para perawat langsung mengambil Angel dari gendongan Gulf dan menaruh Angel yang tengah tertidur itu di box bayi. Mew juga membantu Gulf berbaring di ranjang milik mereka, memakaikan selimut  dan mengecup kening Gulf penuh kasih sayang.

     "Kamu harus istirahat sayang, biar badan mu kembali pulih" ujar Mew.

     Gulf mengangguk patuh, ia juga merasa mengantuk saat perjalan menuju kemari.

     "Iya phi, maaf jika aku terlalu menyusahkan mu" kata Gulf dengan suara yang sedikit bergetar.

     Mendengar itu membuat Mew menggeleng kepalanya, mana mungkin Gulf menyusahkan nya, yang ada Mew merasa dia selama ini yang membuat Gulf menderita.

     "Tidak, kamu tidak membuat phi kesusahan phi merasa senang bisa mengurusmu, merawatmu bahkan mendampingimu. Jadi jangan ngomong seperti itu lagi, phi tidak ingin mendengarnya" ujar Mew panjang lebar dan mendaratkan ciuman di dahi Gulf.

     Mendengar itu membuat hati Gulf menghangat, tanpa sadar bulir bening jatuh dari kelopak mata indah miliknya. Gulf menangis ia tidak menyangka bahwa akan di cintai seperti ini, di tambah buah hati yang hadir di hidupnya membuat semuanya menjadi lengkap. Gulf menengok ke arah box bayi dimana Putrinya tengah tertidur, beberapa perawat juga menunggu di luar. Gulf juga sudah mengetahui bahwa anak pertamanya meninggal karena melindungi adiknya, awalnya Gulf sangat syok mendengar semua itu dari Mew, tetapi mendengar semua penjelasannya membuat Gulf ikhlas walaupun hatinya sedikit sakit menerima kenyataan bahwa putranya tidak bisa di selamatkan, semua itu demi melindungi adiknya dan aku.

     "Terima kasih phi, Aku mencintaimu dan putri kita Angel" ujar Gulf tersenyum bahagia.

     "Sama-sama sayang aku juga mencintaimu, hari ini, besok dan seterusnya tetap sehat dan tetap bersamaku sampai kita tua nanti" kata Mew dan bulir bening jatuh begitu saja dari kelopak mata Mew.

     Gulf sedikit terkejut, baru kali ini ia mendengar kata-kata manis dari Mew bahkan sampai menangis. Melihat itu Gulf menggapai wajah Mew dan menghapus air mata Mew.

     "Terima kasih sudah mau mencintaiku dan anak kita" ujar Gulf sesekali menghapus air mata yang membasahi pipi tirus milik suaminya, dan tersenyum bahagia.

     "Phi Mew, kamu juga harus butuh istirahat aku tahu selama menemaniku di rumah sakit, kamu tidak mengurusi dirimu dengan baik" ujar Gulf sekali lagi.

     Mendengar itu membuat Mew menggelengkan kepalanya. "Tidak sayang aku baik-baik saja" jawab Mew.

     Gulf mendengus kesal, karena Mew begitu keras kepala padahal Gulf juga ingin dia beristirahat melihat Mew sekarang begitu berbeda, dulu tubuh Mew begitu sehat bahkan otot-ototnya begitu kentara, sekarang badannya sedikit kurus pipinya juga terlihat menirus. Mendengar dengusan dari Gulf, membuat Mew mendaratkan ciuman di bibirnya hanya ciuman tidak ada lumatan-lumatan yang terjadi.

     "Iya sayang aku tahu, kalau kamu mau aku balik seperti dulu cepat sembuh biar kamu bisa mengurusi ku dengan baik" ujar Mew dengan senyum licik, ingin sekali mengerjai Gulfnya.

     "Dasar mesum" kata Gulf mencubit lengan milik Mew.

     Mew hanya tertawa melihat Gulf yang salah tingkah, bahkan pipinya sekarang memerah seperti buah tomat.

     "Yasudah kalau begitu phi pergi dulu, kamu istirahat saja ya sayang" ucap Mew dan segera bangkit dari ranjang miliknya.

     Gulf menganggu kan kepalanya, sejak tadi ia juga merasa mengantuk hanya saja Gulf ingin berbicara sedikit dengan suaminya.

     Mew mengecup dahi, kedua mata, hidung hingga bibir ranum milik Gulf. Setelah itu pergi meninggalkan Gulf yang sudah tertidur.

     "Kuharap kalian menjaga Gulf dengan baik, jika kalian butuh sesuatu kalian tinggal panggil bibi nirla, dia akan membantu kalian" ujar Mew kepada perawat itu.

    Mew menuruni tangga dan pergi ke ruang kerja, karena ada beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan hari ini.

----------------------

     Di sisi lain Mew menerima panggilan dari salah satu mafia bayarannya.

     "Tuan!, Nat sudah di temukan" ujar salah satu mafia di sebrang sana.

     Mew tersenyum puas, pria yang selama sebulan ia cari akhirnya di temukan, kali ini Mew tidak akan mengampuninya jika perlu Mew yang akan membunuhnya dengan tangannya sendiri.

     "Sekap dia dan jangan sampai lolos, biar aku yang akan memberinya pelajaran" ucap Mew.

     "Baik Tuan"

     Tutt...Panggilan itu berakhir.

     Mendengar itu membuat jiwa iblis dari Mew bangkit seketika, ia ingin sekali mencabik-cabik wajah yang telah melukai orang yang di cintainya, terlebih bagaimana Mew harus menerima kenyataan bahwa ia kehilangan putranya karena Nat.

     "Nyawa di bayar nyawa" ujar Mew dalam hati.

     "Kali ini tak akan aku biarkan kamu lolos begitu saja.......NAT PREVEVAT".




-------------------------

Mampus lo Nat

Kalo Mew yang udah turun tangan lebih bahaya ini.

Lo juga sih nyari2 masalah sama Mew.

Author pamit dulu, beberapa hari kedepan author belum bisa update chapter selanjutnya karena author lagi punya kesibukan yang lain.😭

Doain semoga segala urusan author cepat selesai biar cepat bisa update lagi ceritanya.🤗

Pengennya cepat-cepat mau namatin ini cerita, tapi ntar takutnya ceritanya bakal gk nyambung.

Jangan kangen sama author yaa😂

Bye bye👋🏻👋🏻

See u the next chapter..🤗

TBC~

     

    

    

Happiness At The End Of The Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang