Happiness At The End Of The Story ~|15|

8.8K 662 23
                                    


     "Bagaimana kak?" tanya seorang pria kepada pria dihadapannya.
 
     "Iya kak, ini sudah lebih dari enam bulan masa kana - maksudku Gulf gak ketemu juga" ucap pria lainnya.
 
     "Jujur nih kak ya walaupun Gulf bohongin kita tapi biar bagaimana pun dia tetap teman kita, aku gak mau Gulf sampai kenapa-kenapa!" timpal pria lainnya lagi.
 
     "Kak...?"
 
     "Dia pulang ke rumah orang tuanya di Thailand, dia juga akan bertunangan" jawab pria itu lirih.
 
     "TUNANGAN!!?" jerit ketiga pria itu dengan syok.
 
     "Suara kalian benar-benar mematikan gendang telinga ya!" sungut pria itu pura-pura marah.
 
     Pria itu menunduk dengan wajah sendunya, jujur sebenarnya sudah lama ia memendam perasaan ini tapi kenapa disaat ia ingin mengungkapkan semuanya pria itu tiba-tiba menghilang. Hingga cukup lama dan frustasi ia mencari jejaknya, dan disaat ia menemukannya itu ia mendapatkan info yang begitu mengejutkan dari orang suruhannya. Bahwa pria itu kini berada di mansion seorang Mew Suppasit terlebih lagi mereka dinyatakan sudah bertunangan meski hanya antara kedua belah pihak.
 
     Terlebih lagi kenyataan baru tentang pria itu yang sebelumnya ia dapatkan. Dia bukan Kana Traipipat tapi Gulf kanawut Traipipattanapong putra tunggal dari 3 bersaudara dan seorang keturunan yang sempat dinyatakan pebisnis yang mapan dan handal, memiliki kekayaan yang berlimpah ruah dan dinyatakan sebagai orang terkaya di deretan ke 20an, sebelum akhirnya memiliki hutang yang cukup besar dan mengadakan imbal balik dengan melakukan perjodohan dengan putra keluarga Jayden, bernama Nat privevat yang terkenal sebagai cassanova dan lady killer.
 
     Gulf yang tak mau dengan perjodah tersebut memilih kabur ke luar negri dan mengubah identitasnya. Sungguh hatinya benar-benar hancur mengetahui bahwa selama ini ia dibohongi. Hingga akhirnya mau tak mau ia menceritakan semua kenyataan itu kepada adiknya yang mana sang adik juga menceritakan ke teman-temannya. Ia tak membenci pria itu hanya saja ia merasa kecewa atas kebohongan ini, meski begitu mereka berempat tetap mencari Gulf.

     "Ka Earth....!!!" jerit ke tiga pria itu yang tak lain sang adik, Mild dan kawan-kawannya Boat juga Kao. Mereka berempat kini berada di restoran untuk membicarakan Gulf dan mengambil keputusan apa untuk kedepannya nanti. Pria itu memang Earth, pria yang selama ini diam-diam memendam rasa untuk pria manis itu.
 
     "Kalian ini kenapa sih jerit-jerit!" ucap Earth kesal.
 
     "Salah sendiri kenapa di panggilin gak nyahut, malah ngelamun!" balas Boat ketus.
 
     "Tau nih kakak ntar kesambet ayam baru tau rasa" sambung Mild meledek kakaknya sambil mencomot kentang gorengnya.
 
     "Kesambet setan Mild bukan ayam, emangnya ayam itu makhluk astral!" sengit Kao.
 
     "Hah! udah ganti?"
 
     "Emang dari dulu bego' !!" Boat dan Kao menjawab dengan kesal. Sedangkan Earth hanya geleng-geleng kepala dan Mild mengerucutkan bibirnya namun tetap mencomot kentang goreng favoritnya.

     "Ya sudah, begini saja bagaimana jika kita susul Gulf ke Thailand lalu meminta penjelasan untuk semua ini?" ucap Earth.
 
     "Setuju kak, sekalian refreshing" sahut Boat.
 
     "Entah ini salah atau nggak, feeling kakak mengatakan bahwa ini semua bukan kemauan Gulf" ucap Earth.
 
     "Feeling tentang apa kak?" tanya kao.
 
     "Pertunangan itu"
 
     "Dari pada menduga-duga sebaiknya kita mencari tau sendiri jawabannya ke Gulf"
 
     "Iya kau benar!" semua mengangguk setuju.
 
*****
 
     "Papa..." Pria itu memanggil papa nya, Gulf.
 
     "Gulf..." sang papa langsung memeluk putranya dan mengecup keningnya.
 
     "Maafin Gulf pa, ma" lirih Gulf.
 
     "Oke, kami maafkan. Dengan syarat..." ucap sang papa.
 
     "Apa pa?"

     "Perjodohan mu dengan Nat tetap berjalan sesuai rencana dan kalian akan bertunangan minggu depan lalu menikah 3 bulan lagi bagaimana?" ucapan Papanya membuat Gulf terkejut juga syok.
 
     "Tapi Pa...Mew-"
 
     "Biar itu menjadi urusan Papa, kau taukan papa berhutang banyak dengan papanya Nat jadi kamu harus mau membantu papa dan mama" Papa Gulf sudah tahu tentang kehadiran Mew dari istrinya dan itu cukup mengejutkan untuknya, terlebih mereka dinyatakan bertunangan.
 
     "Iya sayang...apa kau ingin melihat mama mu menjadi buruh cuci atau papa mu dan kakak kakak mu yang menjadi pekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan kita?" tambah mamanya, Gulf menggeleng dan menitihkan air matanya. Ia tak mau dengan perjodohan ini tapi ia juga tak mau melihat keluarganya menderita, apa yang harus ia lakukan sekarang?!
 
     "Tapi-" Baru Gulf hendak menjawab sudah disela oleh suara yang sangat ia kenali.
 
     "Biar saya yang melunasi semua hutang anda Mr. Kanawut dan maaf saya menguping pembicaraan kalian. Karena sebenarnya saya hanya ingin minum namun pintu kamar kalian terbuka dan saya mendngar pembicaraan kalian" ucap Mew jujur.
 
      "Maaf Tuan Mew saya harap anda tidak mengganggu pembicaraan keluarga kami" ucap Mr.kanawut, papa Gulf.
 
     "Saya tidak bermaksud mengganggu, saya hanya ingin membantu" jawab Mew tenang.
 
     "Saya tidak ingin Gulf menjadi milik siapapun kecuali saya dan keluarganya tentunya, tapi perjodohan yang kalian lakukan akan membuat saya kehilangan Gulf jadi saya tidak mau itu terjadi. Gulf hanya millikku! Dan untuk hutang mu sebenarnya sudah saya lunasi 7 bulan yang lalu, jadi untuk apa anda harus mempertahankan perjodohan itu?" tambahnya lagi.
 
     "Siapa kau sebenarnya, mengapa tingkahmu sok berkuasa seperti itu!?" tanya Mr.kanawut.
 
     "Pa...dia Mew Suppasit " ucap Ny.way
 
     "Maaf saya tidak memperkenalkan diri sebelumnya, tapi kukira Ny.way sudah memberitahu" ucap Mew.
 
     "Kau Mew suppasit Jongcheveevat, pemilik suppasit group company?! Tapi tunggu tadi kau bilang hutang kami sudah kau bayar 7 bulan yang lalu, tapi kenapa mereka masih menagihnya kemari?"

      "Begitu ternyata. Baiklah akan saya bereskan kalau begitu." Mew menghela nafas lalu menatap Gulf  yang sejak tadi menunduk diam dengan jari yang saling bertautan.
 
      Ia mengambil ponsel disakunya lalu menelpon seseorang.
 
     "Tolong urus penyelesaian hutang Mr.kanawut. terhadap Jaydent group." ia langsung memutuskan sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban dari yang ditelpon, singkat namun jelas.
 
     "Terima kasih anda sudah membayar hutang kami. Kami berjanji akan mengembalikannya dengan mencicil" ucap Mr.kanawut .
 
     "Tidak perlu berterima kasih, karena sebentar lagi Gulf kalian akan menjadi istriku jadi kalian juga tanggung jawab ku." ucapan Mew membuat jantung Gulf berdegup tak beraturan. Sebenarnya menjadi kekasih yang dicintai saja sudah cukup tak perlu menjadi istri jika tak dicintai suaminya.
 
     "Baiklah keputusan itu ada ditangan kalian jadi kami selaku orang tua hanya bisa mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk kalian.

     "Terimakasih Mr & Mrs.kanawut" ucap Mew.
 
     Mew meraih tangan Gulf lalu membawanya kekamarnya, saat sampai dikamar Mew langsung menghempaskan tubuh Gulf keranjangnya hingga membuat Gulf memekik sakit. Mew mengeratkan rahangnya dan mengepalkan tangannya, ia meraih ponselnya lalu kembali menghubungi seseorang.
 
     "Musnahkan gedung pusat Group Jaydent dan buat ia jatuh!!! Tahan tua bangka Jaydent di penyekapan dia bagianku!" ucap Mew tegas lalu memutuskan kembali secara sepihak.
 
     Gulf yang melihat amarah Mew bergidik ngeri dan mundur bersandar di kepala ranjang sambil memeluk lututnya. Mew kemudian mengalihkan pandangannya ke Gulf, ia mengernyit melihat Gulf yang ketakutan seperti itu tak bisanya ini terjadi. Ada apa dengan Gulf? mengapa ia jadi seperti ini? fikir Mew.
 
     Karena pasalnya meski Mew marah terhadapnya tapi Gulf tak pernah seperti ini. Mew menghampiri Gulf namun Gulf kembali memundurkan tubuhnya ke tepi ranjang.
 
     "SIAL!!!" umpat Mew dngan mengusap rambutnya kasar.

     "Am...am-pun...ampun...." isak Gulf.
 
     Melihat kondisi Gulf seperti ini membuat Mew merasakan sakit di dalam hatinya hingga tanpa sadar ia langsung meraih Gulf dalam dekapannya dan mngecup keningnya lembut. Gulf terisak sampai akhirnya ia terlelap dalam pelukan Mew dan membuat Mew mau tak mau ikut memejamkan matanya hingga melewatkan makan malam mereka.
 

-----------------------
 

     "Selamat datang dinerakamu Gulf...kita lihat hukuman apa untuk penolakan mu tentang perjodohan ini!" ucap seorang pria dengan menyesap wine mahalnya.
 
     "Tapi sebelum itu aku harus bisa mencicipi tubuh indah mu itu, baby..."
 
      "Aaah...jadi tak sabar menunggu surga dunia. Gulf Kanawut....kau tak akan kubiarkan memejamkan mata indah mu barang sedetikpun, karena aku akan membuatmu mengerang dan mendesah di pesta malam pertama pertemuan kita"
 
     "Gulf kanawut...aaaahhhhh...."









-----------------------

Sesuai janji author, nih author kasih chapter 2 sekaligus buat yang udah nebak dengan benar😌

Yang masih bertanya2 siapa pria itu
Tunggu aja kelanjutannya.😋

Sekali lagi terima kasih udah suka sama cerita author.

See u the next chapter 👋🏻

TBC~
    

    

Happiness At The End Of The Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang