=Flashback=
(Hari pindahnya Nana ke Seoul)Salju tebal sedang memenuhi tiap area di kota Busan. Dinginnya musim ini rupanya tak seirama dengan suasana yang tengah terjadi di dalam sebuah apartemen bernomorkan 127 yang merupakan tempat tinggal Han Chaerin.
Kaki gadis itu terlihat lebam, matanya sembab karena terlalu banyak mengucurkan air mata, dadanya sesak dan terasa hampir meledak. Sekujur tubuhnya terasa sangat perih baginya. Hanya ada 1 harapan yang tersisa. Berharap ada seseorang yang dengan rela hati menolongnya, entah siapapun itu.
"Appa, kkeumanhae!" Gadis itu merintih di antara tenaganya yang tersisa. Pria yang merupakan ayah dari gadis itu amarahnya masih meluap. Emosinya meletup tiap kali menatap anak gadisnya dan mengingatkannya akan fakta sang anak yang selalu berontak dan berusaha mempermalukan keluarganya. Memang, gadis itu sangat tidak setuju dengan rencana perjodohan yang selama ini direncanakan oleh keluarganya.
Jarak antara Jaeju dan Busan bahkan bukan penghalang untuk pria bernama Han Eun Seong itu untuk memberi pelajaran kepada anak gadisnya. "Sekarang jawab, kau mau menerima perjodohan ini dan tetap bertahan di apartemen sampah ini atau pindah ke Seoul dan tinggal bersama keluarga Lee Taeyong?"
Mata gadis itu lantas membola, bibirnya ingin melawan kehendak sang ayah yang terasa konyol. Bagaimana bisa ia tinggal di rumah keluarga Lee Taeyong yang bukan anggota keluarganya? Bagaimana nasibnya jika ia harus tinggal dan serumah dengan lelaki yang selalu membuatnya muak setiap kali bertemu. Bibirnya pun kini mulai bergerak sembari mengumpulkan tenaganya untuk bersuara. "Baiklah, Chaerin akan menerima perjodohan ini."
Ditutupnya kelopak matanya rapat-rapat, merutuki keputusan yang telah dipilihnya. Pria dihadapannya lantas menyeringai puas. Tidak sia-sia ia harus main tangan kepada anak semata wayangnya itu. Chaerin sangat putus asa sekarang, tapi setidaknya dengan menerima perjodohan ini, ia bisa hidup tenang di apartemen kecil ini. Bertemu dengan Taeyong pun takkan sesering jika tinggal serumah. Untuk masa depan perjodohan ini, ia akan memikirkan cara agar ia bisa kabur saat orang tuanya lengah dan juga saat ia sudah memiliki banyak bekal untuk melakukannya.
"CHAERIN! KAU DI DALAM?" Suara familiar itu menginterupsi percakapan keduanya. Eun Seong tampak terkejut saat suara yang ia yakini adalah milik calon menantu tiba-tiba saja menunjukkan eksistensinya. "Ap-apa kau menyuruhnya kemari?" Chaerin menggeleng dengan ketakutannya, karena kehadiran si Taeyong selalu tak pernah diduga dan disangka-sangka. "Apakah lelaki itu memang sering kemari?" Chaerin menggeleng lagi. "HAISH! SIWALAN!" Decaknya sembari berjalan menuju pintu.
Wajah tampan seorang Lee Taeyong pun terekspos dengan ekspresi kagetnya saat mendapati keberadaan Han Eun Seong di apartemen Han Chaerin. "Ab-abeonim," punggungnya membungkuk memberi hormat, membuat seorang Han Eun Seong menepuk pundak Taeyong agar segera menyelesaikan penghormatannya. "Aku permisi dulu, tolong jaga Chaerin baik-baik." Ucapnya sembari berlalu meninggalkan lokasi. Taeyong yang tak mengerti apa-apa hanya bisa menatap pemandangan yang terjadi saat ini dengan ekspresi bingung.
Setelah wujud Han Eun Seong menghilang karena terhalang dengan tembok apartemen, Taeyong lantas segera masuk untuk mendapatkan keberadaan Han Chaerin. Gadis itu saat ini sedang terduduk lesu dengan kakinya yang memar. "CHAERIN!" Pekik Taeyong khawatir. Gadis itu tampak menahan air matanya agar tak terjatuh dihadapan Lee Taeyong, akan sangat memalukan jika dia menangis dihadapan lelaki yang sangat dibencinya.
"Apakah ini karena perjodohan kita?" Chaerin beranjak meninggalkan Taeyong tanpa menjawab pertanyaan lelaki itu. "Chaerin!" Panggilnya, gadis itu masih memilih untuk menghiraukan dia dan masuk ke dalam kamarnya. Taeyong semakin khawatir, dilangkahkan kedua kakinya itu untuk menghampiri sang gadis. "Chaerin-a," lirih Taeyong, tangannya menggenggam kuat lengan Chaerin yang saat ini sedang berada diambang pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TURN BACK TIME ✔️
Non-Fiction🚫ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ᴍᴇʀᴜᴘᴀᴋᴀɴ ʟᴀɴᴊᴜᴛᴀɴ ᴅᴀʀɪ ᴄᴇʀɪᴛᴀ "ɴᴀɴᴀ". ᴊᴀᴅɪ, ᴅɪsᴀʀᴀɴᴋᴀɴ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ ʙᴀɢɪᴀɴ ɪɴɪ ᴀɢᴀʀ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ "ɴᴀɴᴀ" ᴛᴇʀʟᴇʙɪʜ ᴅᴀʜᴜʟᴜ🚫 ➖ 𝒩𝒶𝓂𝒾-𝓎𝒶, 𝓉𝓊𝓃𝑔𝑔𝓊 𝒶𝓀𝓊. 𝒜𝓀𝓊 𝒶𝓀𝒶𝓃 𝓂𝑒𝓇𝓊𝒷𝒶𝒽 𝓈𝑒𝓂𝓊𝒶 𝒿𝒶𝓁𝒶𝓃 𝒸𝑒𝓇𝒾𝓉𝒶 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝓅...