Di malam minggu yang cerah ini, izinkan aku mengucapkan terima kasih untuk 3K readersnya kepada kalian yang masih setia baca cerita Nana 2 sampai part ini. Aku bener-bener nggak nyangka banget kalau Nana Book 2 aku bakal tembus 3K, padahal akhir-akhir ini aku jarang update dan jarang buka WP.
Sekali lagi, terima kasih banyak ya teman-teman. Tanpa kalian, cerita aku bukanlah apa-apa 🥰
Semoga kalian betah nimbrung di sini ya 😁
Happy Reading~
==/==
Di pagi yang dingin ini, Nana, Nami dan Jaemin sedang berangkat ke Sekolah dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, Jaemin dan Nami sibuk membicarakan drama terbaru yang tayang di salah satu stasiun televisi Korea.
Drama itu mengisahkan tentang seorang gadis yang meninggal dan menjadi hantu yang selalu mengikuti cinta pertamanya yang merupakan seorang manusia.
"Andai tuh cewek nggak kecelakaan, mungkin mereka bakalan jadian tuh!" Jaemin.
"Ah... mana mungkin? Walaupun dia nggak kecelakaan, cewek itu kan penyakitan. Pasti suatu hari bakalan mati karena penyakitnya." Eyel Kim Nami.
"Nggak penting! Gue tuh sebenarnya penasaran sama akhir kisah cinta mereka. Si cowok bakalan nikah sama sesama manusianya atau nikah sama tuh hantu?" Jaemin.
Nana yang mendengarnya pun hanya bisa tertawa dalam hati karena ia sudah pernah melihat drama tersebut bersama Kim Nami di kehidupan saat dirinya masih menjadi hantu. "Akhir ceritanya, si pria itu meninggal. Karena seharusnya si pria itu yang meninggal waktu itu. Tapi karena si wanita bisa melihat kematian, akhirnya dia menyelamatkan lelaki pujaannya itu dari maut. Kurang lebih seperti itu endingnya."
Yang benar saja, Jaemin dan Nami yang sedang bertukar cerita pun dibuat terpukau oleh kalimat Nana yang menginterupsi percakapan mereka berdua. "Daebak! Bagaimana kau bisa tahu wahai saudaraku?" Jaemin merangkul tengkuk adiknya.
"Sederhana saja, rata-rata cerita bertema hantu akan berakhir dengan tragis agar mereka bisa bersama. Kalau salah satu dari mereka masih hidup, maka salah satunya akan tersiksa oleh kenangan selama bersama si hantu." Nana melirik Kim Nami yang sedang memperhatikannya dalam keterpakuan.
"WUAH! DAEBAK! Luar biasa saudara kembarmu ini Jaem!" Ucap Nami sambil bertepuk tangan.
Tapi di saat mereka sudah berada di ambang pintu gerbang, Nana mendadak merasakan keanehan pada tubuhnya. Gejalanya mirip sekali dengan kejadian waktu itu sebelum dirinya menghilang di toilet. Tak ingin kejadian itu berlangsung di depan umum begini, Nana pun segera berlari dengan alasan ada bukunya yang tertinggal. Belum sempat Nami dan Jaemin menjawab, Nana sudah berlari dengan kencangnya menuju area perumahan yang memang selalu sepi di jam-jam begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TURN BACK TIME ✔️
Non-Fiction🚫ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ᴍᴇʀᴜᴘᴀᴋᴀɴ ʟᴀɴᴊᴜᴛᴀɴ ᴅᴀʀɪ ᴄᴇʀɪᴛᴀ "ɴᴀɴᴀ". ᴊᴀᴅɪ, ᴅɪsᴀʀᴀɴᴋᴀɴ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ ʙᴀɢɪᴀɴ ɪɴɪ ᴀɢᴀʀ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ "ɴᴀɴᴀ" ᴛᴇʀʟᴇʙɪʜ ᴅᴀʜᴜʟᴜ🚫 ➖ 𝒩𝒶𝓂𝒾-𝓎𝒶, 𝓉𝓊𝓃𝑔𝑔𝓊 𝒶𝓀𝓊. 𝒜𝓀𝓊 𝒶𝓀𝒶𝓃 𝓂𝑒𝓇𝓊𝒷𝒶𝒽 𝓈𝑒𝓂𝓊𝒶 𝒿𝒶𝓁𝒶𝓃 𝒸𝑒𝓇𝒾𝓉𝒶 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝓅...