Eits, jadilah pembaca yang cerdas dan bisa menghargai karya orang lain.
Dan aku yakin, kalian pasti tahu caranya kan?
Apa perlu aku bikinin tutorial? :PHappy Reading~
==/==
Nana berjalan menuju sekolahnya dengan senyuman manisnya. Kakinya sesekali menendangi bebatuan yang tergeletak di jalanan. Ah... akhirnya aku bisa melewati tragedi naas itu, entah sudah berapa kali kalimat itu ia batinkan. Bahkan setiap pasang mata yang menatapnya aneh pun tak menjadi penghalang untuk menampakkan ekspresi kebahagiaannya.
Hingga akhirnya, ekspresi lambang bahagianya pun terhenti tatkala mata bulatnya tiba-tiba menangkap Han Chaerin yang baru saja turun dari mobil hitam yang ia lihat sore kemarin. Mobil itu lagi? Nana berjalan ke arah Chaerin, netranya mengabsen mobil mewah itu lebih jelas.
"CHAERIN!" Pekiknya mengageti, gadis itu berjingkat. Mobil yang ada di hadapannya berlalu meninggalkan mereka. Chaerin menjitak kepala Nana, menghasilkan rasa kesakitan pada kepala lelaki itu.
"Itu tadi siapa, Chaerin?" Gadis itu terlihat kikuk, tangannya kini ia kalungkan pada lengan Nana dan membawa lelaki itu memasuki area Sekolah untuk mengalihkan topik pembicaraan yang tak ingin ia tanggapi. Nana sadar betul dengan sikap Chaerin yang seperti itu, tapi ia tak mau ambil pusing karena ia percaya pada gadisnya. Jika menengok pada masa itu, gadis ini tidak mungkin menduakannya.
Pasangan itu lantas berjalan menuju kelasnya, suara riuh para gadis terdengar heboh dan mengejutkan, bikin kepo juga tentunya. "Ada apaan nih?" Nana memegang pergelangan tangan seorang gadis yang baru saja keluar dari kelas, namanya Ko Eunji.
"Ada siswa pindahan dari China, gans banget ASTAGA!!!" Jiwa fangirl gadis itu meledak dihadapan Nana dan Chaerin. Chaerin yang merupakan sahabat dari gadis tersebut tampak memutar bola matanya jengah, kelakuan si Eunji tak pernah berubah setiap kali bertemu pria tampan.
Perasaan Nana mulai bergetar saat mendengar kata 'gans' dan 'China'. Ia mulai menebak, Apakah itu Xiaojun? Langkahnya pun ia segerakan untuk menyebrangi para gadis yang sedang mengerubungi si murid baru tersebut. Ia sudah tidak sabar melihat wajah murid baru itu. Hingga akhirnya, iris mereka berdua pun saling bertemu, jantung Nana berdegup dua kali lebih kencang dari sebelumnya, tebakannya ternyata benar.
Teng Teng Teng
Suara lonceng pertanda masuk malah menginterupsi adegan mereka berdua. Dengan cepat, Nana pun mengusir para gadis yang masih mengerubungi Xiaojun dan juga bangkunya. Iya, Xiaojun duduk di samping bangku Nana yang memang selama ini kosong tak berpenghuni.
Nana bernapas lega, lalu meletakkan tasnya pada penggantung yang terletak di sisi samping mejanya di susul mendudukkan tubuhnya di samping Xiaojun. "Hay," sapa Nana. Xiaojun hanya melebarkan bibirnya. Senyuman bahagia pun tersulam di bibir Nana, lelaki itu sedikit mendekatkan tubuhnya kearah Xiaojun. Ada beberapa pertanyaan yang sudah sangat lama ingin ia tanyakan.
Setelah menatap Xiaojun beberapa detik, ia pun membuka suaranya lagi. "Kau... mengenalku?" Bisik Nana dengan suara beratnya, lelaki bertampang maskulin itu mengangguk pelan dengan tatapan matanya yang menusuk netra Nana. Ada rasa penuh kebahagiaan pada diri Nana, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan dari perutnya. Ah, bukan kupu-kupu lagi! Melainkan kembang api yang meletup indah seperti acara tahun baru yang mampu membuat tiap insan merasakan kebahagian tiada tara.
"Bagaimana? Apa kau bahagia dengan kehidupanmu sekarang?" Giliran Xiaojun yang bertanya kepada Nana, lelaki yang ditanyai malah tenggelam dalam suasana hatinya yang mendadak abu-abu. "Untuk saat ini, aku sudah cukup bahagia. Tapi...," ucapannya terhenti sambil menatap jari manis kirinya, cincin pernikahan miliknya masih melingkar, tapi hanya orang bermata khusus saja yang bisa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TURN BACK TIME ✔️
Literatura Faktu🚫ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ᴍᴇʀᴜᴘᴀᴋᴀɴ ʟᴀɴᴊᴜᴛᴀɴ ᴅᴀʀɪ ᴄᴇʀɪᴛᴀ "ɴᴀɴᴀ". ᴊᴀᴅɪ, ᴅɪsᴀʀᴀɴᴋᴀɴ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ ʙᴀɢɪᴀɴ ɪɴɪ ᴀɢᴀʀ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ "ɴᴀɴᴀ" ᴛᴇʀʟᴇʙɪʜ ᴅᴀʜᴜʟᴜ🚫 ➖ 𝒩𝒶𝓂𝒾-𝓎𝒶, 𝓉𝓊𝓃𝑔𝑔𝓊 𝒶𝓀𝓊. 𝒜𝓀𝓊 𝒶𝓀𝒶𝓃 𝓂𝑒𝓇𝓊𝒷𝒶𝒽 𝓈𝑒𝓂𝓊𝒶 𝒿𝒶𝓁𝒶𝓃 𝒸𝑒𝓇𝒾𝓉𝒶 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝓅...