[23] Akhir atau Awal

208 40 11
                                    

모든 게 맘대로 왔다가 인사도 없이 떠나
이대로는 무엇도 사랑하고 싶지 않아
다 해질 대로 해져버린
기억 속을 여행해

Semua hal datang dan pergi, kemudian meninggalkan tanpa permisiAku tidak ingin mencintai apapun seperti iniIni semua selesai dalam kegelapanBepergian dalam kenangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua hal datang dan pergi, kemudian meninggalkan tanpa permisi
Aku tidak ingin mencintai apapun seperti ini
Ini semua selesai dalam kegelapan
Bepergian dalam kenangan

IU ft Suga - Eight

🍃🍃🍃

Di depan kediaman Keluarga Kim, Jeno tampak berdiri di depan pagar sambil berkali-kali menekan tombol bel untuk memanggil sang penghuni rumah. Ponselnya seakan tidak berguna karena sosok yang seharian ini dihubunginya tak kunjung memberikan respon. 

"Nam, kamu kenapa sih?" Racau Jeno sambil mengacak rambutnya, pikirannya benar-benar kacau karena Kim Nami. Hingga akhirnya, sosok yang sedari tadi ditunggunya pun muncul dari kejauhan sana dengan seragam sekolah yang masih lengkap. Nami yang menangkap keberadaan Jeno semakin terlihat canggung saat mata mereka saling bertemu. 

"Nami...," langkahnya ia perlebar agar bisa segera menyamakan posisinya dengan sang gadis. 

"Nam, kamu kenapa sih tiba-tiba cuekin aku?" Tangannya menggenggam kuat kedua telapak tangan Kim Nami yang kala itu langsung membuang mukanya dengan ekspresi sebal yang sukses meruntuhkan pertahanan Jeno.

"Nami... ngomong dong, Nam." Lirihnya, matanya menatap gelagat Kim Nami yang saat itu mendadak mengamati keadaan sekitar. Setelah itu, di tariknya tangan Jeno kuat-kuat menuju rumahnya yang sepi. Wajah Nami yang masih sembab pun semakin menarik perhatian Jeno.

"Kamu habis nangis?" Tangan Jeno yang akan merangkum wajah Nami pun segera di tepis oleh sang empu.

"Jawab dengan jujur, alasan kenapa kamu menolak ajakanku untuk ke taman bermain sama anak-anak yang lain kemarin!" Jeno yang mendengar pertanyaan Nami sontak seperti mati kutu. Nami yang mengetahui ekspresi Jeno pun menyeringai, perasaannya seolah mengatakan jika kecurigaannya memanglah benar.

"jawab Jen!" Sentaknya, lelaki itu tiba-tiba memeluk Kim Nami dan menenggelamkan gadisnya di tubuh kekarnya. Wajahnya mendadak sendu, seperti ada sebuah rasa bersalah yang tersimpan di benaknya. "Apa karena perkataan para gadis di sekolah tadi?" Nami terdiam saat mendengar ucapan Jeno. Ia bahkan tidak mengetahui maksud perkataan Jeno barusan. 

"Nami, itu semua tidak benar!"

"Tunggu!" Nami menginterupsi, saat ia berusaha melepas pelukan Jeno, lelaki itu malah semakin memperkuat pelukannya hingga membuat Nami nyaris tidak bisa bernapas. "Jen, aku tahu kamu sedang menyembunyikan sesuatu!" Giliran Jeno yang terdiam dalam pelukan yang dibuatnya.

"Katakan saja, Jen!" Lelaki itu menggeleng lemah, "apa perlu aku dulu yang mengatakannya?" Jeno mendadak melepas pelukan itu, lalu menatap Nami yang kala itu sedang menatapnya dengan tatapan yang terbilang cukup tajam. "Maksud kamu apa, Nam?"

TURN BACK TIME ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang