Kembar-Kembar Cakep~2

1.4K 108 10
                                    

Ga gelud sama abang itu kaya lagi puasa ramadhan tapi ngga tidur siang, kurang afdhal - Daisy

Ga gelud sama abang itu kaya lagi puasa ramadhan tapi ngga tidur siang, kurang afdhal - Daisy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr pict :  @ twohwangs on instagram

-Kembar-Kembar Cakep. Bab 2-

Daisy dan Darren kini sudah jogging santuy di area kompleks perumahan mereka. Meski judulnya jogging, ya tetap saja mereka balapan. Bagaimana tidak, abangnya merupakan shooting guard tim basket sekolah mereka, SMA Angkasa Buana.

Sedangkan adiknya seorang atlet lari di sekolahnya meski sekarang sudah tidak terlalu aktif. Sebenarnya bisa saja mereka lari biasa, tapi karena mereka sedang mode gelud alias tidak akur, jadilah sekarang mereka balapan keliling kompleks.

Sampai di mana, Daisy tersandung lalu terjungkal karena tidak memperhatikan batu di hadapannya, juga karena tali sepatunya tidak di ikat dengan benar. Celana hitamnya robek, dan hal itu langsung membuat sang Abang panik.

Darren dengan tanggap segera duduk di samping adiknya, lalu meng-pukpuk ­adiknya supaya tidak menangis. Sambil bibirnya terus meniup luka adiknya meski tidak tahu biar apa.

"Ututuuu adek abang, jangan nangis dong..." ujar Darren yang semakin panik melihat adiknya mulai berkaca-kaca.

Daripada Daisy nanti menangis sepanjang perjalanan, Darren mengajak kembarannya ini kembali berjalan. Tapi Daisy menggeleng, kakinya memang se-sakit itu untuk dipakai berjalan. Matanya semakin berkaca-kaca dan ia mulai terisak layaknya anak TK.

Demi kemaslahatan mereka berdua, Darren akhirnya berinisiatif untuk menggendong adiknya di punggung. Daisy hanya menurut sambil terus terisak selama abangnya masih terus berusaha meng-pukpuk dirinya.

Setelah beberapa langkah penuh perjuangan, diiringi dengan tatapan dan bisik-bisik tetangga. Akhirnya mereka sampai di warung tempat Daisy langganan membeli permen milkita. Darren menurunkan adiknya di kursi panjang di depan warung. Untungnya Darren membawa sedikit cuan sehingga ia bisa membelikan permen untuk kembaran yang super manja ini.

"Udah ini abang beliin permen, jangan nangis lagi sayang..." ujar sang Abang sambil menyodorkan permen rasa coklat. Daisy mengambilnya lalu mengemutnya untuk mengalihkan pikirannya dari rasa sakitnya.

Sementara tangan Darren membersihkan lukanya menggunakan kertas tisu yang sudah dibasahi air mineral yang beru saja di beli.

"Pelan-pelan abaang...!"sentak Daisy sambil menampar abangnya (dalam batas yang wajar) saat abangnya tidak sengaja menekan lukanya terlalu keras.

"Ini udah pelan karapay! Ah lu mah mewek mulu bisanya." Jawab Darren yang kembali ke mode gelud. Sekedar informasi, Darren adalah pencinta komik si belang (cari aja di instagram ada.)

"Sakit ini tuh! Abang sih larinya kecepetan makanya gue jatoh..."

"Dih, siapa yang ngajakin balapan duluan?!"

"Elu lah, masa gue!" teriak Daisy sambil menunjuk-nunjuk wajah tampan abangnya.

"Ih, lu duluan yang ngajakin yah,ga gue beliin milkita lagi nih!" ancam Darren yang kemudian berdiri setelah selesai membersihkan luka di kaki adiknya.

"Ih, ngambekan kaya cewe!"

"Aduh mbak, mas, ojo gelud wae toh, mben tumbas ndek kene kok gelud ae senengane." Sahut ibu pemilik warung yang pusing sendiri melihat anak kembar yang saling ngegas begini. (aduh mbak, mas, jangan berantem terus dong, tiap kali beli di sini kok berantem terus sukanya.)

"Hehe, mas kula niku loh buk." Jawab Daisy yang sebenarnya tidak tumbuh besar dalam kebudayaan Jawa, tapi mengerti sedikit bahasanya karena langganan ke warung ini. (Hehe, abang saya ini loh buk.)

"Nggih pun Buk, wangsul riyen." Ujar Darren sopan lalu mengajak adiknya pulang, mereka berencana melanjutkan keributan mereka di rumah saja. (Ya udah Buk, pulang dulu.)

Karena adiknya tidak bisa berlari, akhirnya Darren ikut berjalan pelan. Tangannya merangkul adiknya yang berusaha berjalan sembari menahan sakit. Di sepanjang jalan, Darren terus menggoda dan menjahili adiknya supaya gadis itu tidak mewek lagi. Meski badannya harus menjadi korban tabokan adiknya beberapa kali.

Sampai di rumah pun, Darren juga melepaskan sepatu adiknya. Lalu kembali membantu adiknya berjalan menuju kamar, sambil sesekali mengelus rambut Daisy pelan. Namun belum sampai kamar, seseorang di ruang tamu membuat mereka berdua, seketika membeku.

 Namun belum sampai kamar, seseorang di ruang tamu membuat mereka berdua, seketika membeku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam teman-teman...

Aku mau ngucapin terima kasih banyak-banyak buat semua yang udah baca cerita ini.

Semoga kalian suka sama part ini

Luvv kalian🤍🤍

Malang, 3 Juni 2020

Kembar-Kembar CakepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang