*cr to owner
Tidakkah Darren memikirkan perasaannya?
-Kembar-Kembar Cakep. Tiga Puluh Dua-
"Apa pun yang Ayah bakal bilang, Farra nggak boleh nangis ya?"
Dengan ragu, gadis itu lantas mengangguk lemah. Mempersiapkan hatinya untuk mendengar apa pun yang akan ayahnya utarakan. Begitu pun Alden dan Darren yang sama penasarannya.
Ayahnya lantas menjelaskan bahwa Bundanya memang terkena serangan jantung kemarin. Namun sudah baik-baik saja saat ini meski masih perlu di rawat di rumah sakit. Sambil menahan tangis, Farra bernapas lega seraya mengucap syukur. Dua lelaki di belakangnya pun melakukan hal serupa.
Mereka lalu masuk ke dalam rumah sakit bersama-sama. Hanya Farra dan sang ayah yang masuk. Alden memilih mengalah untuk memberi adik tirinya tersebut waktu bersama bundanya. Kini, Alden dan Darren sama-sama duduk di depan ruang rawat. Mengistirahatkan badan masing-masing setelah menempuh jarak yang begitu jauh.
"Darren, makasih ya." Ujar Alden, tiba-tiba.
"Makasih buat apa?"
"Mau ikut ke sini, padahal seharusnya nggak perlu, apalagi lo rela ninggalin kembaran lo di rumah sendirian. Makasih juga udah jagain Farra selama di Malang." Lanjut Alden, dengan senyum di wajah sembabnya.
Mendengar pernyataan barusan, Darren seketika teringat Daisy. Dia belum mengabari adiknya sama sekali sejak pergi. Sayangnya, ponselnya sedang kehabisan daya. Darren pun pasrah karena Alden juga tidak memiliki kontak adiknya.
Darren lalu menjawab pernyataan Alden tadi, "Sama-sama, anyway, lo juga udah jadi abang yang baik kok buat Farra, ya kadang gue suka pengen hajar lu sih soalnya bikin dia nangis."
Perasaan Alden menghangat mendengar pernyataan barusan, "Makasih banyak, seneng banget gue dengernya."
"Anyway, gue mau nanya dong." Kata Darren kemudian.
"Sok atuh tanya aja."
"Gue boleh ga, daftar jadi calon adek ipar lo?"
***
Selepas sholat maghrib, dengan rambut masih setengah basah. Darren berjalan menuju ruang rawat bunda Farra sendirian dari mushola. Tidak hanya saat di Malang, rupanya di Bandung juga tidak sedikit gadis yang mengalihkan perhatian saat Darren lewat.
Resiko orang ganteng yekan.
Lelaki itu terkejut saat di dalam ruangan tidak ada siapa pun. Kecuali seorang wanita cantik yang refleks menoleh ke arahnya saat pintu terbuka. Bunda lantas tersenyum membalas senyum sopan Darren. Mempersilahkan Darren melakukan tujuannya masuk ke dalam kamar tersebut, mengambil ponsel dan charger nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar-Kembar Cakep
Teen Fiction[1ST BOOK OF CHANCE SERIES UNIVERSE] Sebuah cerita tentang dua anak kembar yang jarang sekali akur. Tapi sekalinya akur bisa bikin orang-orang gemas sama ke-uwu-an mereka. Darren dan Daisy mungkin sangat mirip dari segi fisik dan kepribadian, namun...