Kembar-Kembar Cakep~13

436 36 0
                                    

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading..

-Kembar-Kembar Cakep. Bab 13-

Darren dengan kebiasaan tengah malamnya, kini turun dari lantai dua. Menuju ke dapur untuk mencari makanan, supaya perutnya tak lagi meronta-ronta.

Pukul dua dini hari, Darren turun dengan wajah kusut. Selain karena belum mandi, ia juga baru selesai mabar bersama teman-temannya sampai pantatnya kram. Pikirannya benar-benar kacau karena perdebatannya bersama Nugraha tadi.

Darren sudah mengganti seragamnya dengan celana pendek, kaos pendek, ditambah hoodie abu-abu kesayangannya. Ia turun dengan langkah pelan, supaya tidak menimbulkan suara yang sekiranya sanggup membangunkan penghuni rumahnya.

Dahinya menggernyit kala mendapati lampu dapur masih menyala. Tapi karena tidak mau berpikir aneh-aneh, mungkin sang ibu lupa mematikan lampu. Darren bisa berasumsi begitu karena ia tadi melewatkan makan malam, dan bujukan ibunya tidak mempan saat itu.

Laki-laki berambut hitam itu berhenti sebentar, melihat lampu kamar adiknya menyala, dengan pintu yang terbuka lebar. Perasaannya sangat tidak enak, apalagi setelah insiden dia melontarkan pertanyaan menyakitkan tadi.

Darren merasa bersalah, tetapi lagi-lagi, laki-laki itu berusaha berpikir positif, bahwa adiknya tidak sedang memikirkannya. Kembarannya itu mungkin sedang mengerjakan tugas seperti biasa, dan Darren harap itu benar.

Kaki panjangnya melanjutkan jalannya, melangkah ke dapur dan langsung menuju kulkas. Mata tajamnya menelusuri setiap sudut kulkas, mencari sesuatu yang bisa dimakan. Darren benar-benar lapar, dia sedang tidak ingin minum susu hari ini.

Ia tersenyum kecil saat masih ada roti tawar, beserta selainya di pintu kulkas. Namun karena malas mengoleskan benda dengan rasa nanas itu ke rotinya. Alhasil, Darren hanya langsung memakannya, tiga lembar ditumpuk menjadi satu. Dia makan sambil berdiri serta berkacak pinggang. Tidak peduli sekalipun itu tidak baik untuk kesehatannya.

"Darren, permisi, aku mau lewat."

Darren terlonjak kaget ketika suara tersebut menginterupsi acara makannya. Suara perempuan, sangat sopan masuk ke telinga laki-laki tersebut. Kalau saja Darren habis menonton film horror, dia pasti sudah berlari ketakutan sekarang.

Setelah menetralisir keterkejutannya, Darren membalikkan badannya. Lalu memasang ekspresi datar, saat tahu bahwa suara barusan milik Farra. Diam-diam Darren penasaran, apa yang dilakukan atlet senior adiknya itu di dapur malam-malam begini. Apa lagi gadis itu membawa semangkuk bubur, air putih, serta semangkuk air yang kelihatannya hangat di atas nampan di tangannya.

Mungkin gadis itu mau makan, pikirnya. Tanpa bertanya, ia lantas minggir, memberi jalan, supaya gadis tersebut leluasa untuk lewat. Lantas lanjut mengunyah roti yang sudah tidak tersisa lagi di tangannya.

Farra lalu melangkah pelan setelah Darren memberi jalan. Sambil sedikit merendahkan tubuhnya di depan lelaki itu, entah atas dasar apa. Dia buru-buru sebenarnya, agak panik sekarang. Tapi dia malah menghentikan langkah, saat mencapai ambang pintu.

Kembar-Kembar CakepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang