Sebaik-baik pandangan, adalah pandangan yang tidak menimbulkan hawa nafsu
-Kembar-Kembar Cakep. Bab 10-
Farra terus menatap Darren dari kejauhan. Gadis itu ingin menghampiri Darren yang kini menatapnya juga. Tapi malu pada sekumpulan manusia berkromosom Y yang sedari tadi jelas-jelas mengangumi parasnya. Jadilah dirinya dan abang Daisy itu hanya bertatapan selama beberapa waktu.
"Assalamualaikum, kenapa nih belum pada masuk?"
"Ada cewe cakep gitu, sayang kalo ngga dilihat." Jawab salah satu diantara mereka, tanpa tahu siapa yang memberi salam barusan.
"Astaghfirullah, sebaik-baik pandangan, adalah pandangan yang tidak menimbulkan hawa nafsu."
Mendengar suara berat yang familiar di telinga. Sontak anak-anak laki-laki tersebut memutar pandangan mereka seratus delapan puluh derajat ke belakang. Mereka lalu menunjukkan cengiran malu tatkala mendapati ada Pak Robi yang baru saja berceramah. Juga Pak Harianto yang salamnya belum mereka jawab.
"Eh, Bapak.. Walaikumsalam Pak, hehe... makin bersinar aja wajah bapak berdua ini." Ujar Aris lalu menyalimi tangan kedua pahlawan tanpa tanda jasanya tersebut. Tanpa dikomando, yang lainnya juga ikut melakukan hal serupa.
Pak Robi hanya geleng-geleng melihat kelakuan anak-anak muridnya tersebut. Aris dan kawan-kawannya lalu masuk ke kelas, sebelum Pak Robi kembali mengumandangkan ceramah lanjutan. Meski beberapa bergumam kecewa karena harus merelakan pemandangan indah yang tadi mereka lihat.
"Untung saya lagi baik, udah ayo masuk."
"Siap komandan!"
Lalu Pak Harianto melangkah dengan santai ke kelas XI-MIPA-2. Di belakangnya, Aldo, Risky dan anak-anak lain mengekor seperti anak-anak bebek mengikuti induknya. Tapi Darren bergeming di tempatnya, masih menatap mata hitam milik Farra. Belum berniat untuk mengekor di belakang kawan-kawannya.
"Bentar Pak."
Pak Harianto dan anak-anak yang mengekorinya menoleh dengan serentak.
"Kenapa Ren? Ada Ultraman lewat?" tanya guru berkacamata itu random.
"Ngga Pak, saya mau nyamperin Ayah saya dulu."
"Oh yasudah, salam buat Pak Nugraha ya.."
Darren hanya mengangguk sekilas, lalu berjalan santai ke arah ayahnya. Tangannya ia masukkan ke saku, yang isinya banyak duitnya. Farra tersenyum senang melihatnya, ternyata laki-laki itu peka juga. Tapi senyumnya memudar saat Darren hanya lewat tanpa menjawab sapaannya.
Sabar, orang sabar di sayang Hyunjin- Farra2k20
Laki-laki itu mendekat pada Nugraha. Lantas mencium tangannya, sebagai formalitas. Anak laki-laki itu penasaran mengapa ayahnya datang ke sekolah bersama gadis di sebelahnya.
"Ayah ngapain di sini?"
"Nganterin Farra daftar sekolah, mulai besok dia sekolah di sini." Jawab pria kepala empat tersebut.
"Kamu ngga masuk kelas?" tanyanya lagi.
"Iya, ini mau menuntut ilmu."
Lelaki itu lega sekali setelah rasa penasarannya terjawab. Tapi rasa penasaran lainnya muncul saat netranya menangkap raut kesal Farra. Ia jadi kepo mengapa sedari tadi gadis itu memperhatikan dirinya. Ia ingin bertanya, namun gengsi mengalahkan segalanya. Setelah sekian detik hanya mematung dengan kebimbangan. Darren memutuskan untuk kembali ke kelas saja.
Tapi cekalan Farra pada tangan kanannya menghentikannya.
"Aku mau ngasih ini." Ujar gadis itu lalu menyodorkan dompet kulit yang sedari tadi di genggamnya. Darren kaget, tidak menyadari bahwa dompetnya tertinggal karena disakunya lumayan banyak uang. Darren juga salah fokus dengan penggunaan kata 'aku' di kalimat Farra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar-Kembar Cakep
Genç Kurgu[1ST BOOK OF CHANCE SERIES UNIVERSE] Sebuah cerita tentang dua anak kembar yang jarang sekali akur. Tapi sekalinya akur bisa bikin orang-orang gemas sama ke-uwu-an mereka. Darren dan Daisy mungkin sangat mirip dari segi fisik dan kepribadian, namun...