[1ST BOOK OF CHANCE SERIES UNIVERSE]
Sebuah cerita tentang dua anak kembar yang jarang sekali akur. Tapi sekalinya akur bisa bikin orang-orang gemas sama ke-uwu-an mereka. Darren dan Daisy mungkin sangat mirip dari segi fisik dan kepribadian, namun...
Alden memarkirkan motornya di sebelah jejeran motor sport yang mungkin se-tipe dengan jenis motor miliknya. Membuka helmnya, lalu mengacak-acak rambutnya, kebiasaan anak muda jaman sekarang. Membuat beberapa siswi yang lalu lalang meliriknya lantas tersenyum saat Alden menatap mereka balik dengan ramah.
"Bagus ugha sekolahan adek aing." Ujarnya sambil turun dari motor setelah memastikan kuda besinya tersebut benar-benar mati.
Lelaki berwajah imut itu pun lantas mulai melangkah. Sambil sesekali membungkuk kecil dan melempar senyum pada beberapa orang yang dia temui.
Matanya menjelajah eksterior gedung sekolah elit tempat adik tirinya bersekolah. Sambil sesekali mengangguk-angguk entah atas dasar apa. Dia lihat ada banyak wali murid di sana, iya ini hari pengambilan rapor. Alden tahu dari salah satu temannya yang bersekolah di sini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abang tiri Farra tersebut terkejut sambil meneriakkan kata 'ayam ayam'. Tatkala seseorang menepuk bahu kanannya dari belakang. Lantas meminta maaf pada orang tersebut, saat ia berbalik. Dia melihat ada Rania dan Nugraha di sana.
"Assalamualaikum Om Tante, maaf barusan Alden kaget, Alden kirain siapa." Ujarnya sembari mencium tangan kedua orang tersebut.
"Walaikumsalam, kamu ngapain di sini? Mau jengukin Farra apa gimana?" tanya Rania, dengan senyum ramah yang tidak pernah luntur tentunya.
"Niatnya sih begitu Tante, tapi Farranya nggak mau ketemu Alden, tapi kata temen Alden hari ini pembagian rapor, Alden kepo sama rapor nya Farra."
Nugraha lantas menyahut, "Kamu mau ngambilin rapor Farra?"
"Pengennya Om, tapi kalo nanti Alden yang ngambil, Alden ngga tau gimana ngasihnya, ngeliat muka Alden aja Farra ngamuk-ngamuk."
"Ngga papa kamu aja yang ambil, biar nanti Tante yang ngasih ke dia." Ujar Rania.
Dengan wajah ekstra bahagia serta mata berbinar. Alden mengucap terima kasih sebanyak-banyaknya pada Rania. Mereka bertiga lalu masuk bersama-sama ke dalam gedung sekolah elit tersebut. Mengundang tatapan beberapa orang yang lewat, aura mereka sepertinya terlalu kuat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
