Cantik banget, kaya bunda
-Kembar-Kembar Cakep. Bab 20-
"Dek, makan dulu elah." Ujar Darren sembari menggedor-gedor pintu kamar adiknya yang dikunci.
Sejak mereka pulang sekolah tadi, Daisy tidak banyak bersuara, gadis itu hanya tersenyum saat bertemu Rania dan Nugraha. Kini saat kedua orang tuanya sedang tidak di rumah, gadis itu mengunci diri sendiri di dalam kamar. Darren jadi bingung harus melakukan apa, pasalnya ia tahu adiknya belum makan sejak siang tadi.
Ia akan terus berdiri di depan pintu kamar adiknya sampai tengah malam. Kalau saja ponselnya tidak bergetar tanda notifikasi masuk. Laki-laki itu memilih mengecek ponselnya terlebih dahulu karena sang adik belum merespons panggilannya. Farra mengirim sebuah pesan, bertanya apa Darren akan jadi menjemputnya atau tidak.
Darren bimbang, dia tentu tidak bisa meninggalkan adiknya sendirian di rumah. Tapi dia juga tidak mau mengingkari janjinya untuk menjemput Farra. Dia lalu mengutak-atik ponselnya, mencari nama teman-temannya yang sekiranya bisa dimintai tolong untuk menemani adiknya.
Dia telah menghubungi Aldo, namun lelaki itu sedang ada acara keluarga bersama kolega bisnis ayahnya, dia menjadi manusia sibuk malam ini. Sementara Risky, nomornya sedang berada di luar jangkauan, alias tidak bisa dihubungi. Teman-temannya yang lain rumahnya terlalu jauh, pasti tidak diberi izin juga.
Laki-laki itu lalu teringat bahwa dia punya tetangga cantik yang satu kelas dengan Daisy. Vivian tinggal di kompleks perumahan yang sama dengannya. Darren lalu membalas pesan dari Farra, menjawab iya pada pertanyaan gadis itu. Lalu naik ke kamarnya, mengambil jaket dan sepatunya.
Sebelum meluncur ke kafe, Darren terlebih dulu mampir ke rumah Vivi, untuk meminta tolong, sekaligus memintakan izin kepada kedua orang tua Vivi, supaya anaknya nanti tidak ditanya aneh-aneh. Setelah memencet bel sebanyak dua kali, pintu rumah tersebut terbuka, menampakkan ibu Vivi yang lalu menyapa Darren dengan ramah.
"Assalamualaikum tante, Vivinya?" tanya Darren, setelah mencium tangan ibu tetangganya tersebut.
"Waalaikumsalam, ada kok, tante panggilin dulu ya?" tawar wanita paruh baya tersebut, hendak kembali masuk ke rumahnya, namun ditahan oleh Darren.
"Eumm anu tante, Darren mau minta izin, di rumah lagi ngga ada orang, terus Daisy sendirian, Vivi boleh Darren minta tolongin nemenin Daisy bentar ngga?"
Nadia-nama ibu Vivi-mengangguk sambil tersenyum, "Kalo tante sih boleh-bolehin aja, tapi tanya Vivinya dulu ya?" ujarnya, lantas masuk ke rumahnya.
Darren menunggu beberapa saat sembari mengetuk-ngetukkan kakinya dengan gelisah. Vivi akhirnya keluar juga dari rumahnya, dengan tampilan acak-acakan, seperti tampilan pelajar kalau sedang kebanyakan tugas. Setelah basa-basi dan mendapat kata 'Gapapa' sebagai jawaban, Darren langsung mengutarakan niatnya datang ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar-Kembar Cakep
Teen Fiction[1ST BOOK OF CHANCE SERIES UNIVERSE] Sebuah cerita tentang dua anak kembar yang jarang sekali akur. Tapi sekalinya akur bisa bikin orang-orang gemas sama ke-uwu-an mereka. Darren dan Daisy mungkin sangat mirip dari segi fisik dan kepribadian, namun...