Kembar-Kembar Cakep~17

397 29 0
                                    

-Kembar-Kembar Cakep. Bab 17-

Aldo dan Darren sampai di kafe beberapa saat kemudian. Menggunakan mobil milik Darren tentunya. Aldo bahkan sengaja berangkat sekolah diantar supir pribadi supaya pulangnya bisa nebeng. Darrennya mau-mau saja, daripada temannya ngambek lantas mengadu, meski Aldo bukan tipe orang seperti itu.

Sampai di kafe yang kini super ramai dan luas tersebut, mereka berdua masuk setelah mencuci tangan di sebelah pintu utama. Saat membuka pintu, seorang waitress menyambut mereka berdua dengan antusias. Mereka seumuran, sama-sama masih sekolah. Namanya Zayka, anak laki-laki berparas manis yang sudah hampir dua tahun bekerja paruh waktu di sana.

 Namanya Zayka, anak laki-laki berparas manis yang sudah hampir dua tahun bekerja paruh waktu di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zayka Nala Purnama

"Oi Al, Ren!" sapanya, dengan tangan menggenggam sebuah pulpen dan buku notes kecil.

"Oy brader, udah daritadi?" sapa balik Darren, lantas melakukan tos dengannya, begitu juga Aldo setelahnya.

"Lumayan, baru lima belas menitan. Lagi rame nih, lu cepetan ke sana." Ujar Zayka, lantas beranjak kembali melakukan tugasnya, melayani pelanggan.

Kafe yang dinamai Class atau lebih sering disebut 'Kelas' itu, memang selalu ramai setiap hari. Desainnya sederhana, dan pas untuk style anak-anak remaja jaman sekarang. Lokasinya sangat strategis, buka pukul sembilan pagi sampai sembilan malam. Harga makanannya pun amat ramah di kantong pelajar, mayoritas pengunjung kafe itu.

Class sebenarnya hanyalah hasil keisengan putra bungsu keluarga Wilhema yang sering kali gabut. Yang awalnya hanya kafe kecil dengan beberapa pekerja tetap. Kini menjadi kafe dengan dua lantai yang mempekerjakan banyak pelajar. Entah yang hanya sekedar ingin menyalurkan hobi, atau mencari tambahan uang saku.

"Gue ke atas dulu ya, lo langsung ke sana aja." Ujar Aldo, lantas dijawab anggukan oleh kawannya.

Darren melangkah ke tempat kerjanya, di mana berbagai alat pembuat kopi tersedia. Ada lima orang barista sebenarnya, tapi yang saat ini bekerja hanya dua. Darren menyapa barista seniornya dengan sopan, lantas mulai mengerjakan pesanan.

"Kirain lu ngga bakal dateng Ren." Ujar Ilham, senior Darren yang sebenarnya seumuran dengannya.

" Ujar Ilham, senior Darren yang sebenarnya seumuran dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kembar-Kembar CakepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang