Kembar-Kembar Cakep~24

292 23 0
                                    

Nggak malu apa sama adek kamu yang juara terus?

Nggak malu apa sama adek kamu yang juara terus?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr pict: @  otpcrush on istagram

-Kembar-Kembar Cakep. Bab 24-

Daisy bersama Bella kini berjalan beriringan di koridor. Hari ini, seperti sebelum-sebelumnya, mereka melewatkan satu jam pelajaran. Karena Naya dan Angga membutuhkan bantuan mereka untuk beberapa urusan.

Kini mereka berdua dalam perjalanan menuju ke ruang OSIS. Sambil bercanda dan mengemut permen yang masih banyak stoknya di rumah Daisy. Sesekali menggerutu karena Daisy harus menyusul ulangan biologinya nanti.

Namun langkah Daisy terhenti saat matanya menangkap keberadaan abangnya di depan ruang guru. Bella pun turut memperhatikan Darren yang kala itu sedang bersama Pak Ridwan. Firasat mereka berdua tidak baik karena dari kejauhan, Darren terlihat menunduk. Benar saja, tidak lama kemudian, guru tersebut lantas bersuara.

"Kamu ini beneran nggak niat sekolah ya? Masa dari kemarin nilai kamu nggak naik, malah turun terus?!"

Darren terus menunduk tanpa menjawab, karena hanya akan menambah masalahnya. Lelaki itu sendiri tidak tahu apa karena dia tidak beruntung, atau memang Pak Ridwan memiliki dendam tersendiri padanya. Pasalnya, setiap kali dia tidur di kelas, guru ganteng tersebut pasti memergokinya. Juga yang memiliki nilai di bawah rata-rata di kelasnya bukanlah dirinya seorang.

"Pokoknya kalo ulangan selanjutnya ini nilai kamu nggak naik, saya nggak akan ngasih kamu remedial lagi, biarin aja Pak Nugraha tau nilai kamu segitu!"

"Iya Pak." Jawab Darren, sambil masih terduduk, namun tidak lantas menyudahi kemarahan guru mata pelajaran fisikanya tersebut.

"Jangan iya iya aja! Nggak malu apa sama adek kamu yang juara kelas terus?!"

Lagi-lagi, kalimat yang paling anak kembar benci itu, kembali mereka dengar. Membuat kemarahan Darren kembali memuncak, dan akan meledak. Kalau saja dia tidak ingat bahwa pria di hadapannya ini adalah gurunya.

Begitu pun Daisy, yang merasakan rasa sakit yang sama kala dirinya disebut. Gadis itu jadi merasa bersalah sekali pun dia tahu dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Sialnya, gadis itu juga tidak bisa melakukan apa pun untuk membuat segalanya lebih baik.

"Daisy! Bella! Ngapain kalian diem di sana! Cepetan sini!" teriak Naya pada kedua adik kelasnya, tanpa tahu apa yang sedang mereka perhatikan.

Dengan mata berkaca, Daisy-dengan ditarik Bella- segera berlari menghampiri Naya. Meninggalkan Darren yang sempat menyadari eksistensinya dengan ekor matanya.

***

Sehabis memenuhi panggilan Pak Ridwan, dan dimarahi di depan ruang guru dengan sorotan para guru lain menemaninya. Kini Darren bersama Aldo dan Risky, segera menuju ke kantin. Untuk segera mendapatkan segelas es jeruk dan semangkuk mie ayam, yang bisa menghilangkan stress setelah menyelesaikan tiga puluh biji soal ulangan fisika.

Kembar-Kembar CakepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang