-Kembar-Kembar Cakep. Bab 7-Daisy memainkan pulpennya selama rapat OSIS berjalan. Bella di sampingnya beberapa kali menyenggolnya, supaya tidak tertidur. Bisa terjadi keributan jika Daisy ketahuan tertidur saat rapat.
Sebenarnya berlaku untuk semua anggota. Tapi di antara semuanya, Daisy yang paling malas mengerjakannya.
Rapat dihentikan sebentar, Kak Angga, ketua OSIS mereka ada urusan sebentar dengan teman-temannya. Daisy lantas merebahkan kepalanya di meja.
Merasa sangat mengantuk, semalam dia mengerjakan tugas bersama abangnya sampai lebih dari tengah malam. Ia ingin memejamkan matanya sejenak, sambil menunggu Angga.
"Daisy, jangan tidur di sini." Bisik Bella sambil menggoyangkan badannya pelan.
"Bentaran doang Bell, gue ngantuk banget ga kuat ini." Jawab Daisy yang masih belum mau mengubah posisinya.
"Tahan bentar elah, lu ga takut Kak Naya apa?" bisik Bella lagi dengan was-was, takut seseorang yang baru saja dia sebut mendengarnya.
"Bell, ga kuat gue beneran..."
"Yaudah gue anterin ke toilet, cuci muka bentar.." bujuk Bella lagi supaya temannya ini mau segera bangun.
Namun belum sempat Daisy kembali menjawab. Seseorang menggebrak meja, mengejutkan seluruh manusia di ruangan tersebut. Daisy sontak mendongakkan wajahnya, mendapati ada Nayara, wakil ketua OSIS di sana, menatapnya garang. Bella menegak ludahnya, yang dirinya takutkan sedari tadi terjadi.
"Ga bisa bedain mana meja, mana kasur?!" tanya Naya galak, membuat nyali Daisy menciut seketika.
"Kalo ditanya jawab!" sambung Naya sambil menyilangkan kedua tangan di dada.
"Bisa Kak.."
"Push up lima belas kali! Terus ke toilet, cuci muka kamu, cepetan!" titah Naya lalu kembali ke tempat duduknya di depan.
Daisy segera mencari space kosong di ruangan untuk melakukan push up. Bella yang tidak tega ingin 'membantu' sahabatnya itu dengan membagi jatahnya dengannya. Tapi Naya melarang, lalu menyuruh Bella kembali duduk tanpa ingin dibantah. Bella pun pasrah, berharap temannya akan baik-baik saja.
Lalu setelah selesai dengan jatahnya. Daisy permisi untuk pergi ke kamar mandi, inginnya ditemani oleh Bella. Namun lagi-lagi Naya melarang, lalu hanya memberi Daisy waktu sepuluh menit. Tidak lebih dan tidak kurang. Segera Daisy keluar ruangan, lalu menuju ke kamar mandi dengan setengah berlari.
Sampai di toilet, Daisy langsung ke kamar kecil, membuang hajatnya. Lalu terdiam sebentar di depan keran, lantas mencuci wajahnya. Namun setelah selesai, gadis itu kebingungan sendiri. Dia tidak membawa kertas tisu, ataupun sapu tangan. Dia mau mengelap mukanya pakai apa. Mukanya yang sudah kusut semakin kusut saja sekarang.
Lalu daripada terlambat dan ditambah hukumannya oleh Naya. Daisy memutuskan untuk keluar saja sambil menutupi mukanya. Berharap tidak ada seorang pun yang melihatnya sepanjang koridor. Sampai tiba-tiba ada sebuah lengan memiting lehernya, membuatnya terkejut. Dia ingin mencaci-maki sang pemilik lengan, namun batal karena orang itu adalah abangnya sendiri.
"Ngapain muka ditutup-tutupin? Udah kek hubungan aja." Celetuk Darren masih dengan tangan memiting leher adiknya.
"Ga bawa tisu, ga pede jalan-jalan." Jawabnya sambil memukul-mukul lengan kekar abangnya, merasa sesak.
"Lagian ngapain cuci muka sekarang? Biasanya juga di rumah sekalian pake skincare?" tanya Darren lalu melepaskan lengannya dari leher adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar-Kembar Cakep
Teen Fiction[1ST BOOK OF CHANCE SERIES UNIVERSE] Sebuah cerita tentang dua anak kembar yang jarang sekali akur. Tapi sekalinya akur bisa bikin orang-orang gemas sama ke-uwu-an mereka. Darren dan Daisy mungkin sangat mirip dari segi fisik dan kepribadian, namun...