Keesokan hari nya.
Sambil menikmati waktu tenang nya Lihua berjalan menuju kediaman sang kakak. Sepertinya ia harus memastikan kesehatan kakak nya yang kemarin ia tinggalkan begitu saja dalam keadaan uring-uringan. Lihua khawatir jika kakak nya itu akan terkena hipertensi dan mati mendadak, lalu ia menjadi pewaris tunggal seperti cerita sebelah yang berakhir menyedihkan ditangan suaminya. Siapa penulis nya? Tentu saja Lihua.
Amat sangat disayangkan jika kakak tampan nya itu mati muda tanpa merasakan yang namanya cinta. Selain tidak ingin menjadi pewaris Lihua juga tidak mau repot-repot mengadakan pernikahan hantu agar kakak nya tidak menjomblo di alam baka.
Walaupun seorang calon kaisar tapi jika harus mengikuti sampai ke alam baka, wanita putus asa mana yang menginginkan nya?.
Penampakan didepannya membuat Lihua sakit mata. Dimana seorang wanita menggelayut manja di lengan pangeran Zhen tanpa tahu malu. Baiklah Lihua sedikit menyesal mengunjungi kakak nya karna harus melewati kediaman pangeran Zhen lebih dulu sebelum sampai disana.
Cemburu? Tidak Lihua malah jijik melihat wanita jalang yang pernah membuat nya mati dipenggal.
Lihua tetap berjalan anggun diikuti oleh para dayang di belakang nya. Kedua mata nya bertaut dengan Zhen tetapi Lihua membalas seperti biasa.
Wanita ini sepertinya baru menyadari atau mungkin pura-pura tidak tahu, wanita itu menunduk kearah Lihua menyapanya.
"Selamat pagi yang mulia."
"Ya." Kata Lihua sambil lalu, sama sekali tidak menempatkan Yuer dimatanya.
"Apa kakak ada dikediaman nya?" Tanya Lihua pada Zhen. Pertanyaan nya dijawab dengan anggukan malas.
"Terimakasih." Kata Lihua, lalu ia tiba-tiba teringat sesuatu dan kembali berjalan mundur. "Kakak memintaku mengembalikan ini padamu, tapi aku tidak bisa melepaskan nya sama sekali."
Lihua menunjukan lengan nya.
Zhen menoleh sedikit kearah lengannya lalu pergi begitu saja meninggalkan Lihua.
Lihua menganga melihat bagimana Zhen mengacuhkan nya, "Hei setidaknya beri tahu aku bagaimana cara melepaskan nya?!"
"Putri?" Ternyata Yuer masih berada disini dan tidak mengikuti Zhen.
Lihua menatap gadis itu dari atas kebawah meneliti penampilan nya yang memang menggoda. Tersenyum ramah. "Penampilanmu tidak buruk, tapi sayang sesuatu didalam dirimu membuatku jijik setengah mati."
Yuer terlihat terkejut tidak menyangka jika Lihua akan mengatakan hal sepedas itu padanya. "Maksud putri?"
Jika ini sebuah drama maka Lihua akan bertepuk tangan untuk akting Yuer yang luar biasa. Bertingkah polos untuk menarik perhatian, ternyata ia masih menggunakan cara lama nya. "Aku menunggu sampai batas mana topengmu menutupi rasa malumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Zhilan
RomansaSeorang penulis yang terjebak di dalam cerita karangan nya. Lihua terjatuh kedalam kolam saat sedang menulis bagian akhir dari ceritanya, tapi siapa sangka ketika terbangun ia telah terjebak menjadi tokoh utama dari ceritanya. Namun Lihua tersadar b...