Langit terasa cerah tanpa awan hari ini. Bersamaan dengan itu seharusnya ini menjadi hari yang baik untuk suasana hati nya tetapi tentu saja terkadang harapan tidak sejalan dengan realita.
Bagaimana tidak? suara berisik sekitar pekarangan nya membuat Lihua geram. Dia tengah sibuk melukis di paviliun ketika suara-suara bising itu makin kencang disertai dengan suara pecahan barang, seakan-akan hal ini disengaja untuk menarik perhatian nya.
"Sebenarnya orang gila mana yang membuat keributan di halamanku?" Lihua meletakan kuas nya diatas meja, dia menatap dayang-dayang yang berdiri dengan kepala tertunduk menghadap nya.
"Putri, gundik itu... Maksud kami selir tuan Zhen memaksa untuk menemui anda."
"Kalian tidak bisa menanganinya?"
"Maaf Putri, kami berusaha menghalanginya tetapi dia membuat banyak keributan. Dia juga membuat seorang dayang terluka akibat pecahan benda."
Melihat wajah para dayang yang resah padanya mau tak mau akhirnya Lihua bangkit dan menuju pusat masalah.
Ia menuju arah pekarangan dimana seluruh nya ditumbuhi oleh bunga-bunga krisan yang tengah bermekaran dengan lebat nya. Disana dayang kepala yang mengatur kediaman untuk Lihua tengah berteriak marah pada seorang dayang muda. Bagian paling yang menarik adalah keberadaan gundik pangeran Zhen, Yuer yang dengan sengaja mengangkat dagu nya tinggi.
'Astaga dari mana asalnya keberanian yang menyentuh langit itu? Seseorang takut bahwa dia lupa bahwa dirinya hanya seorang selir.'
"Jalang ini pasti merasa derajat nya sangat tinggi setelah menjadi gundik milik Zhen." Lihua berdecak kesal. di dunia asal ataupun tidak Lihua paling malas meladeni manusia yang menganggap dirinya sebagai saingan seperti Yuer.
Lihua memutuskan untuk menghampiri mereka. "Ada apa ini?" Tanya Lihua langsung membuat para dayang yang berada disana berlutut padanya, minus Yuer yang masih mengangkat dagu nya tinggi.
Sebelah alis Lihua terangkat naik tapi membiarkan saja, ketahuilah jika Lihua lebih suka langsung menyobek mulut lawannya dibandingkan berdebat panjang lebar.
"Kepala dayang, aku ingin kau membereskan semua kekacauan ini." Kata Lihua lalu berbalik.
"Segera putri." Sahut para dayang.
Yuer sama sekali tidak menyangka jika Lihua akan mengabaikan nya begitu saja. Dengan lancang nya Yuer menarik lengan hanfu Lihua sehingga Lihua berbalik.
"Putri anda tak bisa mengabaikan saya!" Kata Yuer dengan wajah merah, dia sudah mendengar tentang hubungan masalalu Lihua dengan tuan nya dan merasa inferior karenanya. Dia tahu bahwa sang putri memiliki perasaan sepihak pada pangeran Zhen dan keberadaan nya pastilah menjadi duri untuk nya. Namun, apa yang terjadi sekarang tidak terlihat seperti yang diinginkannya.
"Memang kau siapa?" Lihua bertanya balik, sengaja mempertanyakan kedudukan Yuer yang tidak jelas.
Yuer jelas tahu jika Lihua tengah menghina nya, tetapi ia menahan amarah nya dan malah tersenyum lugu.
"Putri apa anda marah karena saya akan diangkat menjadi istri pangeran?"Woah, ini mengejutkan bagaimana secara mendadak Zhen mengangkat gundik nya menjadi istri? Lihua tersenyum memajukan tubuh nya hanya untuk memperhatikan wajah Yuer secara lekat.
"Jika hanya itu yang ingin kau sampaikan padaku maka aku akan mengatakan selamat untukmu." Lihua tersenyum penuh kasih sayang sambil kembali melangkah mundur.
Yuer menggigit pipi dalam nya geram bagimana bisa Lihua sama sekali tidak terpancing. Setahunya pangeran dan putri Lihua sangat dekat meski telah berpisah. "Pangeran mencintai saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Zhilan
RomanceSeorang penulis yang terjebak di dalam cerita karangan nya. Lihua terjatuh kedalam kolam saat sedang menulis bagian akhir dari ceritanya, tapi siapa sangka ketika terbangun ia telah terjebak menjadi tokoh utama dari ceritanya. Namun Lihua tersadar b...