24

10.8K 1.2K 46
                                    

Malam terasa hening ketika seseorang masuk kedalam tenda, bayangan kilat dari pedang yang dibawa nya terlihat ketika tertimpa cahaya lilin. Seseorang itu mendengkat kearah ranjang dimana target nya tertidur dengan lelap dibalik selimut.

Ketika jarak kian dekat orang itu tersenyum bengis, menusuk kan pedangnya kearah buntalan itu. Terdengar pekikan tertahan ketika dia terus menerus menusuk tubuh itu dari luar selimut nya.

Saat dia merasa puas, dia membuka selimut itu perlahan sedikit merasa heran mengapa sang putri yang terkenal dimedan perang sangat mudah untuk dibunuh. Tetapi siapa sangka jika orang yang dibalik selimut itu bukanlah sang putri yang diincar tetapi rekan nya sendiri.

"Apa-apaan!"

Dia sudah menyamar menjadi prajurit sampaikan saat ini dia merasa jika penyamaran nya sudah sangat baik dan sempurna. Bagimana bisa rencana nya telah diketahui oleh pihak lawan secepat ini?.

"Sudah?" Orang berpakaian hitam datang dengan sikap bosan. "Aku tahu kau terkejut tapi aku harus menyelesaikan ini dengan cepat, sebelum tuanku sendiri yang membereskanmu." Tanpa sepatah kata lagi pria itu memenggal kepala nya.

Prajurit bayangan itu merasa lelah melihat kekacauan dihadapannya. Ia harus membereskan semua ini sebelum fajar tiba dan membuat kegaduhan dan kesulitan lain untuk tuan nya.

"Selesaikan dengan cepat, setelahnya kau bisa bersantai sejenak." Senandung nya.

...

Ditempat lain Zhen memperhatikan Lihua yang tidur diatas ranjang nya, sebelum nya ia menyadari jika seseorang menyamar dalam rombongan mereka. Lalu tanpa memberitahu siapapun Zhen memindahkan Lihua ke tenda nya.

Menjaga gadis yang tidak terbangun meski digendongnya.

Tangan Lihua keluar dari selimut mencari-cari dan ketika menemukan tangan nya, gadis itu menjadikan nya bantal. Tidurnya berubah menjadi nyenyak dan damai, seolah-olah menemukan ketenangan.

Gadis ini, bagimana bisa dia berpikir untuk pergi disaat dia sendiri yang telah menarik Zhen kedalam jeratan nya?.

Gadis unik dengan seribu tingkah aneh. Selalu terlihat berusaha mendorong nya menjauh tetapi selalu sedih jika menatapnya.

Zhen memperbaiki posisi tidur Lihua agar menyediakan tempat disebelahnya untuk tidur. Zhen berbaring miring disebelah Lihua, yang mengejutkan adalah saat Lihua mendekat dan meringkuk dalam pelukan nya.

Zhen menenggelamkan wajah nya pada rambut yang beraroma manis itu, besok pagi ia harus membiasakan telinga nya mendengar teriakannya Lijuan.

•••

Suara teriakan memenuhi telinga Lihua. Astaga mata nya masih terasa berat seperti di lem super. Ia jarang sekali bisa tidur nyenyak seperti ini tapi mengapa mereka berisik sekali seperti monyet Amazon di pagi buta?.

Lihua mengerjapkan mata nya, memaksa mereka untuk terbuka dan melihat pertengkaran sepihak yang dibuat oleh dua orang dihadapannya.

Lijuan tengah memarahi pangeran Zhen yang hanya duduk diam sambil mengelap pedang nya tidak peduli. Sedangkan yang memarahi wajah nya sudah sangat merah seperti bebek Peking.

Lihua menjatuhkan kepala nya lagi keatas bantal, menguap lebar. Melihat sekitar nya yang, berbeda?.

Kenapa ia tidak berada di tenda nya?

Apa Lihua berjalan sambil tidur dan terdampar disini?

Ah~ sekarang Lihua mengerti sebab mengapa pangeran Lijuan bertingkah seperti bebek galak. "Pagi kakak?" Sapa Lihua.

Empress ZhilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang