ekstra part

15K 1.2K 39
                                    

"ini adalah akhir terbaik untuk kita semua."
.....

Sudah sejak dini hari hujan turun dan membasahi bumi. Suara riak nya diatas atap membuat keadaan disekitar terasa sunyi. Hanya terdengar rintik hujan diatas atap, dan helaan nafas seseorang yang sejak tadi hanya menatap keluar jendela.

Sejak dulu dirinya memang selalu membenci hujan yang selalu membuat nya teringat dengan kejadian-kejadian dimasalalu. Dan masa depan terlalu menakutkan untuk diprediksi.

Disini ia masih terkurung dalam renungan sunyi.

"Ada apa? Kenapa kau melamun disini?" Tanya seseorang menyentuh pundak Lihua.

Untuk sejenak Lihua tertegun, ia mendongak lalu tersenyum.
"Aku baik-baik saja, hanya teringat masalalu."

Tiba-tiba saja sebuah pelukan melingkari tubuh Lihua. "Kau yakin baik-baik saja? Bagaimana dengan dia?"

Dia yang disebutkan merujuk pada perut Lihua yang membesar semenjak ia dinyatakan hamil sejak 6 bulan lalu. "Bahagia, Terasa ketika dia mulai bergerak aktif didalam sana."

Lihua memperhatikan wajah Zhen yang menunduk kearahnya nya, wajah yang selalu dihiasi dengan senyuman hangat ketika terbangun dari kematian. Bahkan ketika itu Lihua mendengar semua pengakuan Zhen meski kedua mata nya terasa sulit untuk dibuka.

"Maafkan aku, maafkan aku untuk semua kesulitan yang pernah kau alami." Kata Zhen yang setiap hari selalu mengucap permintaan maaf karena kesalahpahaman dimasalalu.

Lihua merangkum wajah Zhen meski agak sulit karena tubuh nya yang pendek jika dibandingkan dengan Zhen, ditambah dengan perut nya yang memberikan jarak untuk mereka.  "Aku sudah bilang kalau itu bukan salah mu kan? Tidak apa-apa Zhen."

"Aku hampir kehilanganmu."

"Tapi nyatanya aku kembali dan aku mencintaimu."

"Seumur hidup hanya kau yang kucintai." Kata Zhen mengusap pipi Lihua. Mereka tertawa, masalalu memang buruk tetapi bukan berarti tidak bisa diperbaiki. Lihua mengalahkan ego dan keras kepalanya lalu berdamai dengan perasaan nya.

"Terimakasih karena sudah kembali, dan mencintaiku."

Lihua memejamkan mata nya saat wajah mereka semakin dekat, ketika deru nafas mereka saling bersahut.

"Ehem. Ini masih pagi dan aku melarang kalian untuk memberikan keponakanku tontonan dewasa." Pangeran Lijuan datang merusak semua suasana romantis, sambil menggendong seorang bocah lelaki berumur 3 tahun.

Bocah lelaki yang sangat tampan persis seperti ayah nya. Lihua hanya tertawa lalu menghampiri kakak nya, memeluk nya singkat.

"Zongyan kamu tidak membuat masalah dengan kedua paman mu kan?" Lihua bertanya pada putra nya yang basah kuyup, ia menyeka air diwajah putranya.

Zongyan melirik paman nya sebelum akhirnya menggeleng. Melihat itu Lihua menyipitkan mata nya, membuat mereka merinding.

"Aku tahu kamu berbohong nak, jadi ibu akan bertanya pada paman Lu Hwang." Lihua memanggil Lu Hwang yang datang dengan gugup dengan badan yang juga basah kuyup.

"Jadi?"

"Maafkan saya yang mulia permaisuri karena tidak bisa mencegah pangeran untuk tidak bermain hujan." Lu hwang menunduk.

Sebelah alis Lihua terangkat heran. "Anakku bermain hujan mengapa kalian yang basah kuyup?" Yah lihua tidak mempermasalahakan  anak-anak untuk bermain. Apalagi Zongyan baru berumur 3 tahun.

"Jangan bilang kalian ikut bermain?"

"En.." kakak nya dan Lu Hwang merasa bingung untuk mengelak dari pernyataan yang benar adanya.

Melihat tatapan kesulitan dari sahabatnya Zhen langsung berinisiatif untuk menggendong tubuh Lihua. "Sebaiknya kalian mandi dan mengganti pakaian." Kata Zhen lada kedua orang didepannya. Lalu tatapan nya melembut pada putra nya. "kau juga ikut dengan pamanmu nak, ingat untuk tidak menyusahkan mereka."

"Ya ayah!"

Lihua yang masih berada didalam gendongan Zhen bergerak. "Aku tidak marah kenapa harus menggendongku?."

"Kakimu akan kelelahan jika berdiri terlalu lama." Kata Zhen meletakan tubuh Lihua diatas ranjang hati-hati.

"Tapi aku bosan seharian berada dikediaman."

Melihat Lihua yang merengek Zhen tersenyum mengecup kening Lihua agar wanita itu diam.

"Kau tahu betapa berbahayanya nya diluar sana? Seseorang bisa saja berniat mencelakaimu."

"Lalu kenapa kau biarkan Zongyan berkeliaran?"

"Dia memiliki banyak paman yang menyayangi dan akan menjaga nya, sedangkan aku hanya memilikimu."

Lihua membuang muka kearah luar jendela dimana bunga-bunga anggrek bergantungan memenuhi pekarangan. "Aku selalu ingin tahu kenapa kau memenuhi halaman kita dengan bunga anggrek."

"Karena bunga itu mengingatkanku dengan dirimu jika kau tahu makna nya."

"Ini bukan sesuatu yang buruk kan?"

"Bukan," Zhen menunduk untuk mengusap perut Lihua, "jika dia lahir sebagai seorang Putri aku akan menamainya Lanhua."

"Anggrek?"

.....

"Aku penasaran kenapa kakak Qiang memberikanku kucing."

"Karna menurut nya kucing itu mirip denganmu, manja, lembut, tetapi galak dan liar."

"APA?!!!"

"TUNGGU LIHUA! KAKAKMU YANG MENGATAKAN NYA!"

"Jangan gigit bibirku!"

Diluar sana hujan telah reda menyisakan embun basah. Sementara pangeran Lijuan menutup telinga keponakan nya rapat-rapat. Pangeran Qiang tertawa terbahak sambil bersandar pada pilar.

"Kau tutup telinganya dia tetap tidak akan mengerti." Kata Pangeran Qiang mengambil alih Zongyan dari gendongan kakak nya.

Mereka berjalan pergi meninggalkan kediaman kaisar, sementara putra mahkota mereka culik kesana kemari. "Aku selalu berpikir untuk membawa Zongyan ke Yongheng sampai Lihua melahirkan."

"Kau tidak akan membuat cerita kedua tentang kisah teragis selanjutnya kan?" Potong Qiang mengingat kisah Lihua.

"Aku tidak bermaksud seperti itu."

"Kulihat sifat dingin Zhen tertanam dengan baik, aku khawatir jika Zongyan menuruni sifat Lihua." Kata Qiang ketika Zongyan hanya diam digendongana nya, sibuk melihat sekitarnya.

"Yah sampai saat ini aku masih tidak percaya jika Lihua akan mengangkatnya belatinya-" tiba-tiba Lijuan bungkam merasakan tatapan dari keponakan nya.

"Lebih baik jangan membicarakan nya, anak ini sangat possessive pada ibunya."

......

Bunga anggrek mewakili perasaan takut kehilangan dan ingin menjaga. Anggrek juga melambangkan cinta dan keagungan.

Empress Zhilan > permaisuri Anggrek

Empress ZhilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang