45

13.1K 1.1K 68
                                    

time to say goodbye ...

...

"Sebenarnya mengapa aku bisa terlempar ke dunia ini?" Tanya Lihua

"Semua kejadian yang kau tulis dalam semua ceritamu adalah kehidupan masalalumu." Gadis pucat itu berujar, terdapat luka sabetan pedang dileher nya. "Mengenai mengapa kau bisa kemari itu semua karena campur tangan Guang xi, dia menukar jiwa nya pada dewa hanya agar dapat memutar waktu dan dapat bertemu kembali denganmu."

"Lalu mengapa dia bunuh diri?" Tanya Lihua lagi.

"Dewa mengembalikan ingatan nya dan dia menjadi gila karna rasa bersalah."

Jika semua itu adalah kenangan hidup nya di masalalu artinya semua itu nyata? Kematian anak-anak nya..

"Ya aku mengingat semuanya," gumam Lihua mengingat kembali ingatan lalu sebelum ia berainkarnasi. "Tapi aku tidak mengerti kenapa dia membunuh putra kami."

"Dia terhasut perkataan Yu Jia yang mengatakan jika putramu adalah anak dari Zhen. Dan itu salah satu yang membuat nya gila karena penyesalan."

Lihua tertawa hampa, sorot mata nya kosong. "Bagaimana cara nya dia menjadi anak Zhen jika dia sendiri mati sebelum kami menikah." Lihua tidak mengira jika Guan xi akan memandang nya serendah itu.

"Lalu bagaimana dengan tubuhku di dimensi lain?"

"Secara teknis sejak Guangxi menukar nyawa nya dengan kehidupanmu, maka waktu berputar dan ragamu benar-benar kembali ke dunia ini."

"Tunggu-tunggu, maksudnya aku terjebak disini dan tidak bisa keluar lagi?"  Lihua terbelak ia berusaha meraih sosok dihadapannya namun hanya sebuah kabut tipis yang terasa dingin disela jemari nya.

"Bisa dibilang begitu."

"Tapi aku sudah mati karna racun itu ..." Karna aku sudah mati makanya aku berada disini.

Perlahan-lahan sudut bibir gadis itu tertarik, sosok yang mirip Lihua itu mengulurkan tangan nya. "Karena itu aku ada disini untuk menarikmu dari kematian. Terimakasih karena telah mencegah kematian mereka yang kucintai." Semua luka pada tubuh gadis itu memudar.

"Lihua waktunya pergi." Kata seseorang dibalik tubuh gadis itu. Guanxi. Pria itu tersenyum tipis pada Lihua sebelum wajah nya tidak terlihat lagi ketika jemari-jamari menutup kedua mata nya.

"Ini adalah akhir terbaik untuk kita semua." Kedua mata Lihua ditutup dan hanya dapet mendengar suara itu, "sekarang bangun dan buatlah ending bahagiamu."

....

Di tempat lain Zhen hanya duduk ditepi ranjang menatap wanita yang tengah berbaring diatas ranjang. "Akan kuberikan segalanya jika kau bangun. akan kukatakan semua yang selama ini ingin kau dengar."

Lihua yang terbaring diatas ranjang tak lagi terbangun semenjak ia menutup mata nya terakhir kali. Setelah mengatakan beberapa kata tubuh Lihua langsung ambruk. Para tabib berkata jika racun telah menggerogoti organ tubuh nya.

Para tabib juga mengatakan kalau tidak mungkin Lihua akan terbangun kembali, karena sekarang Lihua berada diantara kematian. Sewaktu-waktu nafas nya akan menghilang dan mati dalam tidur panjang nya.

Sejak saat itu Zhen selalu berada disisi Lihua, memastikan jika nafas istri nya masih bersamanya.

Lihua telah meninggalkan nya selama 2 tahun dan hanya meninggalkan sebuah surat. Pada tahun-tahun itu Zhen mengalami kegilaan, setiap prajurit dikerahkan untuk mencari Lihua hingga ke negeri lain. Tetapi yang ditemukan hanyalah jepit rambut di tepi tebing.

"Awalnya aku memang berniat menikahimu karena perjanjian itu, tetapi berangsur waktu kau telah menarik seluruh perhatianku. Menjeratku untuk hanya berfokus padamu.

Tidak masalah jika kau membenciku, asal kau ada. Asalkan kau tetap tinggal dan tetap ada dalam jarak pandangku. Maka, semuanya akan baik-baik saja.

Jadi kumohon jangan pergi,
Biarkan aku menebus semua rasa sakit yang kau alami."

Zhen berbicara pada Lihua meski ia tahu wanita itu tidak akan mendengar nya. Semenjak kejadian itu Zhen lebih sering mengajak Lihua berbicara, sepenuh nya mengabaikan prosesi kematian Yan Ran yang langsung dibakar tanpa menggunakan identitas nya sebagai Ratu.

"Apakah mimpimu terlalu menyenangkan sampai kau tidak ingin terbangun lagi?" Zhen menyentuh pipi Lihua dengan ujung telunjuk nya hati-hati.

"10 tahun lalu, Aku takut terlalu bergantung pada sosokmu hingga suatu saat sulit untuk meninggalkanmu. Tapi aku salah sejak pertama kali, kau memang telah mencuri semua perhatianku." Zhen berkata dengan nada putus asa.

Lu Hwang melihat itu semua dalam diam, semua ini sudah terjadi hampir dua minggu. Tabib berkata jika sampai beberapa hari lagi permaisuri tidak terbangun, maka dia akan berada dalam keadaan koma selamanya.

Tuan nya bodoh sampai melukai perasaan wanita yang dicintainya, tapi bukan berarti ia tidak boleh untuk diberikan kesempatan. Caranya untuk melindungi posisi permaisuri memang salah, tetapi jika kondisi nya terbalik mungkin seseorang akan lebih terluka.

Ketika ia baru menyusun mimpi nya, istrinya pergi meninggalkan nya dalam kesalahpahaman, membuat nya merasa bersalah dan hidup dalam penyesalan sembari mencari istri nya yang mungkin saja telah mati.

Saat tuan nya mengangkat pedang dan melenyapkan siapapun yang mungkin akan menjadi kendala Lihua, memerangi orang-orang di istana nya sendiri demi kenyamanan sang permaisuri.

Lu Hwang tahu jika menteri-menteri Shengli bersekongkol untuk mencari Lihua dan membunuh nya demi dapat mengganti kekosongan tahta. Lalu Zhen mengangkat Yan Ran sebagai tameng agar Lihua terlindungi dan semua ancaman itu beralih pada Yan Ran.

Lalu pada akhirnya ketika dia menemukan nya, istrinya memilih untuk berpisah. Pada akhirnya Zhen bersikap keras dan berakhir menyakiti mereka berdua.

Seharusnya jika saat itu tuan nya langsung mengatakan semuanya pada permaisuri semua kemalangan ini tidak akan terjadi. 

Seharusnya mereka bisa bersama tanpa harus terluka. Dan jika saja  Lihua memberikan kesempatan...

... ... ...

E N D

... ... ...

Dunia tanpamu adalah sebuah kehampaan,

dinding-dinding penyesalan seakan mengurungku untuk terus meratap.

Jika memang bukan kau yang ditakdirkan untuk bersamaku..

Maka aku akan terus menunggu hingga dunia berbaik hati, mengijinkanku untuk berada disampingmu.

Empress ZhilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang