Setelah berkenalan dengan Gus Gholib, guru yang akan membimbingku selama aku di Kampung Inggris. Aku diperkenalkan banyak hal mengenai Nahdlatul Ulama, Ansor dan Banser. Maklum beliau adalah salah satu Pengurus Ansor untuk Cabang Kandangan, kediri. Selama di Kediri pula, aku beberapa kali mengikuti acara rutinan Gerakan Pemuda Ansor "Rijalul Ansor" dan rapat internal mereka.
Ada beberapa momen unik yang menjadi kenangan yang tak terlupakan hingga saat ini, yaitu saat pertama kali aku mengikuti acara Rijalul Ansor di Kandangan. Saya gak tau daerah ini memang tertinggal atau bagaimana, tapi yang jelas ketika berangkat menuju lokasi, saat itu suasana di daerah Kandangan benar-benar mati lampu dan lagi lagi situasi menjadi horror mencekam. Saat tiba di lokasi, saya diperlihatkan mengenai warga warga desa dengan wajah sederhana. Mereka yang sabar menunggu Kyai naik keatas panggung untuk menyampaikan ilmunya kepada mereka yang membutuhkan.
Dan diacara tersebut juga, aku diajak Gus Gholib berkenalan dengan beberapa teman beliau. Yang lebih fenomenal, aku diperkenalkan sebagai teman beliau, bukan sebagai santri atau murid beliau didepan teman-temannya. Sungguh rendah hati sekali beliau dimataku.. Meski begitu aku tau, maksud beliau menganggapku teman diantara teman-temannya, pasti adalah sebuah pelajaran yang beliau ingin sampaikan kepadaku. Beliau juga tak gengsi untuk mengajak aku makan bersama teman-temannya, sungguh kesungkanan yang bukan main untuk ikut. Namun sekali lagi, aku tidak bisa menolak karena aku belum tau bagaimana seharusnya aku bertindak di posisi seperti, jadi yaa manut saja..
Disuatu momen lainnya, saat mengantar beliau rapat Ansor di Kandangan. Ada sebuah momen yang sangat berkenang bagiku. Berangkat menuju lokasi rapat setelah kami berdua menunaikan Shalat Isya. Kami berangkat berdua, memakai sepeda motorku. Waktu melewayi jalan kecil ditengah Pematang Sawah, seketika ada mobil melaju kencang dari arah berlawanan, mencoba menghindar agar tidak tertabrak hampir saja aku dan beliau "nyungsep" ke Sawah. Alhamdulillah kakiku dapat menahan agar kami berdua tidak jadi tercebur di sawah ditengah gelapnya malam. Meski setengah kesal dengan pengemudi mobil, karena saat itu aku hanya memikirkan guruku kalua terjadi kenapa-napa dengannya. Tapi It was a funny moment to be remembered.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE : The Unexpected Journey
SpiritualSebuah buku berisikan kisah seorang pemuda yang sedang mencari jati diri hingga makna kehidupan melalui jalan yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Namun siapa sangka, ternyata jalan inilah, jalan yang membawa dirinya untuk mengenal lebih luas San...