Sewaktu sambang ke Lirboyo kyaiku selalu bercerita mengenai kemurahan hati KH. Mahrus Aly dan masyayikh Lirboyo.
Mbah Mahrus, kalau ada pengemis yang diterima kasihi itu pengemisnya.. "Terima kasih sudah menerima sedekah saya".
Mbah Maksum Jauhari dulu punya warung untuk makan santri, tapi kalau ada tamu warungnya hanya diperuntukan untuk tamunya dan tidak dibiarkan masuk ke ndalem sebelum tamunya kenyang.
Lain lagi ketika sowan Kyai Abdul Qadir Ridwan, "Mas kyai ini punya katering, tapi kalau ada tamu sowan kateringannya disuguhkan semua"
Dari tiga hal tersebut aku mempelajari sebual hal penting. Tamu memiliki drajat yang tinggi, Tamu datang membawa pahala pergi membawa dosa. Belum lagi tamu memiliki keistimewaan yang harus dihormati selama 3 hari.
Jangan perhitungan.. Jangan pelit.. dan justru harus berterima kasih jika kita diberikan kesempatan untuk bersedekah, karena hakikatnya kita yang memiliki uang diberikan kesempatan untuk menyalurkan harta kita dengan dua cara, hati kita digerakan untuk bersedekah dan ada orang yang mau menerima sedekah kita. Maka berterima kasihlah kepada mereka yang mau menerima sedekah kita karena mereka memberikan kita kesempatan untuk berbuat baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE : The Unexpected Journey
SpirituellesSebuah buku berisikan kisah seorang pemuda yang sedang mencari jati diri hingga makna kehidupan melalui jalan yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Namun siapa sangka, ternyata jalan inilah, jalan yang membawa dirinya untuk mengenal lebih luas San...