Renungan Sawah

3 0 0
                                    

Sebagai generasi yang hidup di perkotaan, saya merasa ada yang aneh dalam hidup saya. Salah satunya saya lebih suka tinggal di desa jauh dari hirup pikuk keramaian terlebih kemacetan... dan lebih anehnya lagi saya suka sekali ke sawah... liat sawah yang luas itu rasanya hati tentram dan damai (entah mengapa). Namun.. zaman sekarang banyak sawah seketika berubah menjadi bangunan, entah untuk perumahan atau pabrik (kadang disitu saya berpikir betapa bodohnya manusia, tapi saya juga tidak bisa menyalahkan para petani yang menjual sawahnya karena berbagai rasionalitas yang mereka miliki).

Bagi saya sawah yang sekarang di anggap remeh oleh sebagian kalangan, 10 tahun atau 15 tahun yang akan datang akan menjadi hal yang sangat mahal.. Kenapa ? Karena seiring naiknya populasi dunia, maka permintaan akan pangan pun sudah jelas naik. Jika sekarang lahan untuk sumber daya pangan, ramai ramai diubah menjadi bangunan.. maka dalam jangka yang saya perkirakan nasi sebagai makanan pokok bisa menjadi langka..

Guna mengatasi hal ini, saya sudah menemukan solusi, dimana saya harus menjadi orang kaya terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar saya dapat membeli sawah yang luas namun saya akan biarkan sawah itu menjadi sawah, nantinya sawah tersebut akan menjadi "sumber" pangan bagi warga sekitar (ketika mungkin bahan makanan akan menjadi langka) yang mengurus tentu warga sekitar juga.

Para developer sekarang ramai-ramai membangun perumahan dan apartemen.. ramai-ramai mencari lahan kosong untuk dijadikan bangunan.. tapi saya yakin tren akan segera berganti.. ketika orang orang merasa pangan lebih penting dari pada papan..

LIFE : The Unexpected JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang