Sebagai orang awam yang baru belajar mengenai agama dan Pesantren, saya kurang paham mengenai nama-nama Pesantren dan para Kyai yag memimpinnya. Tapi yang jelas aku tau bahwa guru-guruku merupakan Alumni Pondok Pesantren Lirboyo. Suatu malam aku melihat pengumuman di salah satu sosial media mengenai acara Haul Lirboyo, tapi hanya sebatas melihat tak ada keinginan untuk hadir diacara tersebut. Meski aku tau jarak dari Pare tak begitu jauh menuju Lirboyo.
Dua hari kemudian, setelah ujian writing pada sore hari entah mengapa aku sangat kepingin untuk makan pizza. Dan harus keturutan detik itu juga.. Akhirnya pulang les, aku taruh bukuku di kostan dan segera menuju Kediri Kota untuk membeli pizza. Jarak antara Kediri Kota dan Kampung Inggris mungkin sekitar 30 menit, tapi siapa menyangka disinilah Keajaiban Hidup terjadi.
Demi Allah zat maha pengegrak mahluknya, ditengah jalan seketika aku kepikiran mengenai Guruku , Gus Shampton. Aku sangat rindu dengannya pada saat itu, aku terbayang betapa halusnya nada beliau dalam menyampaikan kajian dan senyumnya yang meneduhkan batin ini, hingga aku menangis ketika dijalan menuju pencarian pizza ku. Dan ketika ditengah perjalanan pula, aku kepikiran untuk mengganti tujuanku, dari mencari pizza hingga ingin sekali berkunjung ke berziarah dan mengunjungi Pesantren tempat guruku menuntut ilmu. Kuberhenti sebentar di jalan dan ku pasang navigasi gmaps untuk menuju Lirboyo (Ini pertama kalinya aku Lirboyo, jadi harus pakai google maps agar tidak tersesat).
Sungguh sebuah kejadian aneh dan ajaib, saat menuju Lirboyo dan kepikiran oleh guruku seketika hal aku mencium wangi yang sangat wangi, aku tak tau wangi itu berasal dari mana karena sepanjang jalan hanya sawah dikiri kananku. Sebuah wangi yang tak pernah aku pernah cium sebelumnya, Tak lama wangi itu berganti menjadi harum wangi kretek, ku tengok kanan kiri ku, apakah ada pabrik rokok, namun tidak ada.. hanya ada toko-toko kanan dan kiriku. Hingga tiba Simpang Lima Gumul, wangi kretek itu berganti menjadi wangi Bunga, wangi bunga yang belum pernah aku cium wanginya, hingga wangi tersebut hilang ketika sampai di depan gerbang Pondok pesantren Lirboyo.
Sungguh sebuah kejadian aneh, bagaimana wangi itu mengiringiku selama perjalanan menuju tempat keramat ini. Ada hal yang menakjubkan lainnya setelah aku sampai di depan pintu gerbang Pondok, rupanya tanpa aku sadari dan aku ingat, mala mini merupakan acara Haul pondok Lirboyo. Mengetahui hal tersebut yang sangat diluar ekspektasi ku, rasanya senang sekali.. benar-benar seperti diarahkan dan digerakan untuk menghadiri acara Haul Lirboyo. Tapi yang menjadi masalah saat itu adalah, aku tidak memakai pakaian muslim. Maklum niat utama saya adalah nyari Pizza, bukan hadir haul, jadi saat itu pakaian yang aku kenakan adalah jeans, kaos dan jaket. Jadi sebelum hadir Haul akhirnya aku mencari toko busana muslim, untuk beli Baju Koko, Sarung dan Kopyah.
Ketika membeli baju koko saat itu pilihan ku jatuh kepada Baju koko berwarna putih yang pertama kali aku miliki. Maklum, aku baru punya baju koko setelah ikut ngaji dengan Gus Shampton dan aku tak pernah memilih warna putih sebagai pilihanku, karena warna putih merepresentasikan kesucian. Dan aku sadar benar bahwa aku ini adalah seseorang yang masih banyak hal buruknya. Tapi kala Haul itu, rasanya warna putih merupakan pilihan yang tepat untuk sebuah acara spesial dan tidak diduga-duga.
OOTD (Outfit of the Day) Haul sudah siap, namun ternyata acara Haul baru dimulai selepas Isya, sementara saat itu masih pukul 5:30. Akhirnya aku teringat dengan tujuan awalku ke Kediri adalah mencari Pizza, dan yang benar saja sembari menuju acara Haul aku menghabiskan waktuku untuk menikmati pizza dan ngopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE : The Unexpected Journey
SpiritualSebuah buku berisikan kisah seorang pemuda yang sedang mencari jati diri hingga makna kehidupan melalui jalan yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Namun siapa sangka, ternyata jalan inilah, jalan yang membawa dirinya untuk mengenal lebih luas San...