Keajiban Shalawat

3 0 0
                                    


Ku tulis ini diatas langit Jawa Timur di dalam pesawat menuju Sumenep. Kata guru ku shalawat itu wiridan yang paling "soft" dalam artian kata tidak perlu ijazah khusus untuk mengamalkannya dan semua umat muslim bisa mengamalkannya. Shalawat yang kita lantunkan juga merupakan syair cinta kita kepada baginda Rasulillah SAW dan Shalawat juga merupakan hal yang diamalkan oleh Almarhum KH. Achmad Masduqie Mahfudz semasa hidupnya, beliau minimal membaca 1000 kali setiap hari dan 10.000 kali setiap malam jumat.

Diantara barokah shalawat yang kurasan ada tiga yang paling ku ingat & karena barusan saya merasakan lagi barokah dan kesaktiannya akhirnya aku tulis status ini.

Congress Indonesian Diaspora ke 4

Tahun lalu (2017) saat menghadiri acara Kongress Diaspora Indonesia ke-empat, tiket saya merupakan tiket waiting list dan belum masuk ke daftar peserta yang fix. Sangat amat disayangkan kalau tidak bisa hadir gara-gara hanya terkendala tiket, karena saat itu Opening Ceremonynya di hadiri oleh Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.

Waktu menunjukan acara akan dimulai namun belum ada kejelasan sama sekali mengenai peserta yang berstatus waiting list. Byushh.... langsung saja tak luruskan niat (niat ingsun ikut acara ini untuk belajar, bukan pamer pamer.. bisa ikut acara bergengsi (maklum yang datang pada acara tersebut kebanyakan merupakan pejabat negara, para duta besar dan tokoh influencer) dan membaca shalawat semampuku.. mboh piro aku gak ngitung.. Eng ing eng.... Bismillah..

Tydac lama kemudian panita menyampaikan "Untuk peserta waiting list opening ceremony bisa langsung re-resgis dan masuk ke Ball Room." Alhamdulillah.. gas poll langsung re-registration dan mlipir masuk ke dalam ikut acaranya.

Tumpangan ke Jepara

Sepulang dari menghadiri acara pernikahan di rumah temanku daerah Bangsri, Jepara hari sudah cukup sore, pukul 17.00 kalau tidak salah. Tentu pada jam segitu angkutan menuju kota sudah tidak ada, dan Grab atau Gojek pun sulit untuk dicari. (Maklum bangsri agak jauh dari Kota Jepara, sekitar 30 menit)

Batinku berkata, waduh piyee iki nek gak dapet tumpangan. Tadi ditawari menginap sudahku tolak, (malu ganggu malam pertama pengantin baru mbah Ach Fitri Kartosuro). Akhirnya shalawatan mawon.. sekaligus usaha nyari tumpangan gratis. Modal jempol mengayun untuk menyetop para pengendara mobil atau motor yang baik hati mengantarkan ku ke daerah pinggir kota.

Eng ing engg... byarrr.... Alhamdulillah... ada pick up yang baik hati menawarkan ku bareng bersama dirinya, baiknya lagi beliau mau mengantarkan ku sampai tujuan tempat travel menuju semarang. Padahal kala itu dia dari Rembang dan mau ke pelabuhan jepara untuk kulakan ikan.

MASUK PESAWAT DIKALA INJURY TIME 15 (15 MENIT SEBELUMNYA BARU DATANG KE BANDARA)

TEPAT HARI INI... YA 30 MENIT YANG LALUUUU....
Byuhhhh..... naik gojek baru sampai di Bandara jam 12, teng.... bodohnya aku liat AW numpang makan sebentar. Duh jyann.. ancen sebagai manusia koplaknya kelewatan.

12:15 baru menuju tempat check in (Pesawat jam 12:35), dan dengan juteknya mbaknya bilang maaf mas sudah tutup.. tiketnya hanya bisa kembali 10%. Duh Astagfirullah serasa menyesal aku makan dahulu tadi, tapi menyesal tak menyelesaikan masalah. Tak jaluk sepuro nang gusti Allah nanti pas shalat... langsung shalawatan mawon.... sembari deg degan takut ditinggal tante dan rombongan yang sudah di pesawat terlebih dahulu..

Tak kreteki hati sembari menyesal agak leha leha, baca shalawatnya aku percepat seiring irama jantung yang makin terpacu.. Eng ing eng.. bagai sebuah "mantra" yang sangat ampuh. Seketika datang orang baru beli tiket ditemani petugas dari Lion Air yang langsung membimbing kami menuju pesawat yang siap ke berangkat..

Padahal tadi agak drama, bahkan saya mau dipanggilkan security karena terus terusan komplain. Disisilain mbaknya benar menuruti sistem yang ada, disisilain saya gak mau rugi ketinggalan pesawat. Untung ada pertolonganNya..

Terakhir, salah satu terkabulnya sebuah doa adalah ketika sang pendoa yakin bahwa doanya akan di hijabah. Kalaupun belum Allah pasti punya sesuatu yang lebih baik.. atau doa mu dijadikan "tahanan amal" di akhirat kelak. Al-fatihah untuk Abah Masduqie Mahfudz bin Kyai Mahfudz Arso Husein..

Diatas Langit Jawa Timur, 29 Juni 2018.

LIFE : The Unexpected JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang