"Tirakad itu pilihan ketika kita mampu tapi kita memilih sesuatu diluar batas kenyamanan"
– KH. Shihabuddin Al-Hafidz
"Ilmu itu ibarat pedang dan yang dapat membuat tajamnya sebuah pedang itu adalah tirakat"
– Unknown
"Ilmu itu harganya mahal, maka itu perlu ditirakati. Kalau tidak ditirakati akan sia-sia"
– Agus Gholib Mustofa
Di pondok tirakad atau riyadhoh merupakan hal yang tak asing dilakukan para santri-santri. Tak jarang banyak santri yang melakukan tirakad agar ilmu yang diperolehnya lebih barokah dan bermanfaat, jika mereka sudah lulus suatu hari nanti. Selama di Pondok sebenarnya aku tidak punya niatan khusus untuk menirakati hal-hal yang telah kupelajari, karena sejujurnya aku bingung ilmu seperti apa yang harus aku "tajam"kan. Jangankan ilmu, untuk menerima pelajaranpun aku kebingungan.
Tapi akhirnya aku tau tujuan ku bertirakat hanya untuk satu hal, membersihkan hatiku dari perasangka yang kurang baik. Suatu hari out of no where, aku kepikiran untuk melakukan Puasa Daud. Dalam kajian, puasa daud merupakan puasa yang paling tinggi derajatnya ketimbang puasa yang lain. Hal ini dikarenakan, seseorang yang melakukan puasa daud memiliki interval untuk melatih hawa nafsunya lebih intens. Sehari anda boleh menikmati makanan apapun itu, seharilagi tidak. Melatih perut untuk melakukan interval selang seling seperti itu tentu memberikan beban yang lebih berat ketimbang puasa tanpa interval jeda.
Sebelum melakukan puasa daud untuk penyucian diri, aku berkonsultasi dengan Gus Shampton. Gus Shampton ngendikan bahwa apa yang seorang murid lakukan lebih baik jika ada ijazahnya. Beliau kala mondok mungkin tidak pernah melakukan puasa daud, sehingga aku disuruh mencari seseorang yang dapat memberikanku ijazah Puasa Daud.
Hingga suatu hari orang yang memberiku ijazah tersebut adalah Habib Abdullah bin Muhammad Al-Haddad, pertemuan kami juga tidak diduga-duga. Untuk bagian bertemu beliau rasanya lebih baik tidak perlu diceritakan karena dalam buku ini perlu rasanya menyimpan sebagian hal-hal untuk tidak diceritakan.
Puasa daud memberikanku banyak hal, efek untuk tidak berprasangka buruk ke orang memang tidak langsung terjadi. Tapi dalam proses latihan ini, puasa dadu membukakan ku banyak hal-hal penting perihal pentingnya mengendalikan hawa nafsu, melawan prasangka buruk, mengendalikan pikiran hingga menimbulkan rasa cinta yang lebih kesesama manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE : The Unexpected Journey
SpiritualSebuah buku berisikan kisah seorang pemuda yang sedang mencari jati diri hingga makna kehidupan melalui jalan yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Namun siapa sangka, ternyata jalan inilah, jalan yang membawa dirinya untuk mengenal lebih luas San...