Jaehyun terbangun oleh suara berisik dari dalam kamar dimana Wendy terlelap. Pintu kamar Wendy memang tertutup tapi keheningan malam membuat indera pendengaran Jaehyun makin peka dengan suara-suara sayup yang menyapa telinganya. Jaehyun mendecak kesal berusaha kembali untuk tertidur.
Cklek
Jaehyun mendengar pintu kamar Wendy terbuka. Ia masih memejamkan matanya berusaha untuk tidak mempedulikan apapun yang terjadi di sekitarannya karena besok harus kembali beraktifitas normal. Ia membutuhkan tidur ini. Tidak sampai tiba-tiba Jaehyun merasa ada seseorang yang menelusup memaksakan diri untuk tidur di sebelahnya, di sofa yang sempit.
Jaehyun tersentak reflek mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang tidur disebelahnya. Jaehyun menatap horor pucuk kepala seseorang dengan rambut panjang platinum blonde, terlelap menempel ditubuhnya dan menaruh kepalanya di dadanya.
Jantung Jaehyun berdebar sangat keras ketika tubuh Wendy menempel di tubuhnya. 'Tubuhnya sangat lembut...' Batin Jaehyun lalu langsung menggelengkan kepalanya cepat. "Apa yang aku pikirkan!? Kau gila Jaehyun." Ucapnya bermonolog.
Jaehyun bingung harus melakukan apa karena jika Wendy terbangun, melihat mereka tidur bersama, Jaehyun yakin hubungannya dengan Wendy akan makin runyam. Tidak ada hal positif dari ini semua kecuali- ya kecuali fakta dimana akhirnya mereka bisa sedekat ini tanpa bertengkar.
"Ngh... hiks... mama..." Tiba-tiba Wendy terisak didalam tidurnya. Jaehyun tertegun mendengar suara Wendy yang terdengar begitu putus asa. Ia mencoba melihat wajah Wendy dengan menyibakan rambut di dahinya kemudian menatap sendu wajah Wendy yang mengkerut seperti sedih, ketakutan dan kebingungan walau matanya terpejam.
Keringat keluar begitu banyak didahi Wendy, dan ia terus terisak tidak dapat tidur dengan tenang. Jaehyun berinisiatif untuk menenangkan namun dirinya ragu. Ia takut ia menyakiti Wendy. Untuk kesekian kalinya, lambang lotus sialan.
Jaehyun menyentuh punggung Wendy dengan ragu dan tidak berani menekannya terlalu keras. Kini ia bisa merasakan punggung Wendy ternyata basah akan keringat dan tubuhnya begitu panas juga bergetar cukup hebat. Jaehyun berusaha berpikir keras bagaimana caranya untuk menenangkan Wendy yang masih menangis didalam tidurnya.
"Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are...."Jaehyun menyanyikan lagu lullaby yang biasa ibunya nyanyikan kepadanya ketika ia masih kecil. Ia merasa bodoh karena well- dia sudah dewasa, dan dia sedang menyanyikan lullaby kepada musuh seumur hidupnya. For godsake, he is singing a lullaby to his one and only lifetime enemy.
"Up above the world so high
Like a diamond in the sky...."Tubuh Wendy perlahan berhenti bergetar, isakannya berubah menjadi lirihan-lirihan kecil. Jaehyun mengusap lembut punggung Wendy dengan pola acak sambil terus melirihkan lagu tersebut.
"Twinkle, twinkle little star
How I wonder what you are."Nafas teratur Wendy mulai terdengar. Jaehyun menaikan kepalanya untuk mengintip apa Wendy sudah kembali tertidur dengan tenang tau belum. Dengan perlahan, ia mencoba untuk bangun dengan rencana akan membopong Wendy kembali ke kamarnya.
Jaehyun menyelipkan tangan kanannya di belakang leher Wendy, lalu tangan kirinya di belakang kedua lutut Wendy. Ia mengangkat tubuh Wendy yang terkejutnya untuk kesekian kalinya, sangat ringan. "Kau ringan sekali seperti kapas. Kapan terakhir kau makan?" Jaehyun kembali bermonolog.
Jaehyun meletakkan Wendy selembut mungkin di atas kasurnya yang basah karena keringat juga selimut yang acak-acakan. Jaehyun menarik selimut tersebut lalu menyelimuti tubuh Wendy hingga ke leher. Ia menatap Wendy sejenak dengan tatapan yang sulit di artikan sebelum akhirnya kembali ke ruang keluarga untuk melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EARLY MARRIAGE✔️
Fanfiction[Wendy/Jaehyun] - "Halo mama, kalo papa, kami adalah anakmu dari masa depan." Keadaan aneh dimana Wendy dan Jaehyun, selaku murid di sekolah sihir, The Moonstone, dipanggil oleh kepala sekolah karena ada 2 anak (perempuan dan laki-laki) yang menga...