Chapter XXIX

1.8K 235 39
                                    

"Jaehyun kemana?" Wendy masuk ke War Horse setelah jam makan malam selesai untuk memastikan Jaehyun baik-baik saja. "Ada dikamarnya. Dia terlihat sangat gelisah, sebaiknya kau menemaninya malam ini disini Wan." Ucap Taeyong khawatir.

"Disini? Lalu kalian bagaimana? Itu kan kamar kalian juga." Tanya Wendy bingung. Disisi lain ia memang ingin menjaga Jaehyun, tapi disisi lain ini asrama, tentu saja Jaehyun tidak memiliki kamar untuk dirinya sendiri. Ia berbagi dengan murid lain.

"Kami akan menginap di rumah Dad karena ia butuh bantuan untuk persiapan pernikahannya. Jadi untuk malam ini kamar kami hanya akan ada Jaehyun saja yang menghuni." Jawab Yuta. Wendy menganggukan kepalanya. "Kalau begitu aku izin menginap disini sampai besok ya? Aku harus mengawasi Jaehyun."

Yuta, Taeyong dan Johnny pergi menuju rumah Mr. Yunho dan disaat itulah ia masuk ke kamar Jaehyun. Ia membuka pintu sepelan mungkin agar Jaehyun tidak terbangun karena ia dapat melihat Jaehyun sepertinya terlelap dengan posisi membelakanginya.

Wendy berjalan perlahan sambil mengintip wajah Jaehyun yang benar-benar terlelap. Wendy duduk di depan tubuh Jaehyun di atas kasur, lalu menghela nafas dengan wajah sedih.

"Aku tidak pernah suka melihatmu sakit..." Ucap Wendy lirih sambil mengusap lembut wajah Jaehyun dan menyingkap beberapa helai rambut yang menutupi mata Jaehyun yang terpejam. Wendy membaringkan tubuhnya di sebelah Jaehyun dan mengusap lembut jari jemari Jaehyun yang tergeletak di atas bantal.

"Aku sudah sehat by the way."

SREK

"APA-APAAN INI!?" Wendy berteriak terkejut karena kini Jaehyun sudah menindihnya dan tersenyum jahil. "Aku bilang aku sudah sehat. Obat yang berikan ternyata sangat manjur. Obat apa itu?" Tanya Jaehyun penasaran. "A-Aku meraciknya sendiri jadi ia tidak punya nama... Sana ish!" Jawab Wendy gugup.

Ini pertama kalinya ia dapat melihat Jaehyun sedekat dan selama ini. Ia akui Jaehyun memang sangat tampan dan... crazyily attractive. Benar-benar menarik. Benar yang dikatakan orang selama ini bahwa Jaehyun adalah salah satu orang yang mengeluarkan aura good boy dan bad boy disaat yang bersamaan. Dan aura tersebut sangat kuat. Wendy tidak pernah menyadari hal tersebut sebelumnya, tidak sampai saat ini.

"Wendy." Panggilnya dengan suara yang berat.

"H-Hm?" Jawab Wendy gugup karena ia dapat merasakan wajah Jaehyun yang makin mendekat juga tubuhnya yang makin terasa berat karena tertindih.

"Apa kau mengizinkanku untuk melakukan lebih dari sekedar ciuman saat ini?"

Wendy membuka mulutnya untuk menjawab namun Jaehyun sudah mendahuluinya dengan sebuah ciuman yang lembut namun menuntut. Jaehyun memperdalam ciumannya yang kini tangannya mulai membuka kancing seragam Wendy.

"H-Hei-" Wendy menahan tangan Jaehyun dan mereka bertatapan dengan nafas terengah. "Maafkan aku, aku terbawa suasana. Tidak seharusnya-"

"Kau bahkan tidak bertanya kepadaku kenapa aku menghentikanm." Ucap Wendy lirih.

"Memangnya kenapa kau menghentikanku?" Tanya Jaehyun setelah terdiam sejenak.

"Karena tubuhmu bergetar hebat Jaehyun. Kau tidak merasakannya?" Wendy mengusap lembut pipi kiri Jaehyun dengan cemas. "Kau kembali mengalaminya. Ini yang terjadi ketika dirimu terserang panik dulu saat kau di rumah. Ada apa?"

Jaehyun terlihat gelisah dan ia memang tiba-tiba terserang panik. "A-Aku tidak tau. Aku tidak mengerti kenapa aku tiba-tiba panik? Kenapa sekarang tubuhku malah makin bergetar?" Ucapnya kelabakan.

THE EARLY MARRIAGE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang