Hari ini Jaehyun resmi lulus dari Moonstone. Dirinya dan seluruh anggota garda depan Moonstone di tingkat 4, mendapat penghargaan khusus dari sekolah atas pengabdian mereka selama ini.
...
"Tidak ada kata-kata yang tepat untuk menjelaskan seberapa banyak jasa kalian dan seberapa besar pengorbanan kalian untuk Moonstone selama ini. Penghargaan ini bukan berarti membedakan mana yang terpilih dan mana yang bukan, tapi penghargaan ini muncul atas permintaan seluruh siswa Moonstone yang ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas jasa kalian selama ini.
Untuk garda terdepan Moonstone yang akan lulus tahun ini, selamat. Kalian mendapatkan tongkat baru yang dilapisi baja, sebagai alat pertahanan baru kalian ketika menghadapi dunia yang kejam diluar sana.
Kementrian sihir terbuka lebar untuk kalian dan surat undangan pekerjaan akan langsung dikirimkan ke rumah masing-masing. Selamat beristirahat, bersiap untuk memasuki gerbang kehidupan yang baru, sekian dan terima kasih."
...
Yunho menutup pidatonya dan disambut tepuk tangan meriah dari seluruh siswa Moonstone yang saat ini berkumpul di taman utama sebagai tempat penyerahan penghargaan juga suasana baru yang biasanya diadakan di aula, tahun ini banyak siswa menyarankan untuk melakukannya di taman utama.
Jaehyun berlari mencari Wendy dan ketika dirinya menemukan sang istri, ia langsung memeluk erat Wendy yang tertawa bahagia. Semua orang begitu memuja hubungan antara mereka berdua, selain karena mereka adalah pengantin pertama Moonstone di era mereka yang menikah saat mereka masih sekolah, mereka juga menjadi murid pertama Moonstone yang akan menjadi orang tua muda.
Banyak yang khawatir namun banyak juga yang kagum dengan keputusan mereka berdua tersebut. Melihat tidak ada kendala, dan mereka menyelesaikan masalah dengan sangat baik selama mereka bersekolah dengan status suami istri dan calon orang tua, kekhawatiran tersebut berubah menjadi bangga.
Pasangan kebanggan Moonstone.
"Selamat atas kelulusanmu Jaehyun." Bisik Wendy masih memeluk erat sang suami yang tak henti mengecupi kepalanya. "Terima kasih sudah menjadi sumber kekuatanku selama ini. Terima kasih sudah bertahan untukku." Ucap Jaehyun tak kalah manis. Wendy tersenyum di ceruk leher Jaehyun.
Mereka melepaskan pelukan mereka lalu bertatapan dengan tatapan hangat. Kedua tangan Jaehyun yang bertengger di pinggan Wendy, dua tangan Wendy yang bertumpu di dada Jaehyun.
"Benar kata dad... aku pria paling beruntung bisa memilikimu." Wendy menatap Jaehyun bingung lalu memukul pelan dada Jaehyun. "Tidak nyambung! Kita sedang berada di acara kelulusanmu kenapa jadi kesitu?" Tanya Wendy sembari tertawa.
"Aku tak kuasa untuk mengatakannya ㅋㅋㅋ orang-orang mengatakan bahwa aku mencintaimu berlebihan. Tapi aku harus bagaimana? Aku memang secinta itu padamu. Bahkan aku lupa rasa bahagia lulus dari Moonstone, aku lupa rasa bahagia keterima bekerja di kementrian sihir lewat surat rekomendasi, dan malah merasa bahagia karena memilikimu. Gila ya?"
Wendy tersenyum lebar lalu menangkup kedua pipi Jaehyun. "Iya kau gila." Wendy menempelkan bibirnya pada bibir Jaehyun tidak menghiraukan bahwa mereka berada di tengah-tengah kerumunan orang dari semua tingkat di Moonstone.
"Kembali ke fokus utama! Selamat atas kelulusanmu. Selamat atas penghargaanmu. Selamat atas pekerjaanmu di kementrian sihir. Aku wanita paling bahagia dan paling beruntung mendapatkan suami seberbakat dirimu. Sapa anak-anakmu!" Wendy memajukan perutnya yang sudah terlihat lebih besar dari sebelumnya. Maklum, mengandung 2 nyawa sekaligus.
Jaehyun berlutut di atas rumput lalu menangkup perut Wendy.
"Halo bayi-bayi manis~ ini papa~" Sapa Jaehyun dengan bahagianya. "Oh! Salah satu dari mereka baru saja menendang!" Wendy mengarahkan tangan Jaehyun ke arah dimana tendangan tersebut terasa. Mata Jaehyun membelalak bahagia ketika merasakan sundulan kecil di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EARLY MARRIAGE✔️
Hayran Kurgu[Wendy/Jaehyun] - "Halo mama, kalo papa, kami adalah anakmu dari masa depan." Keadaan aneh dimana Wendy dan Jaehyun, selaku murid di sekolah sihir, The Moonstone, dipanggil oleh kepala sekolah karena ada 2 anak (perempuan dan laki-laki) yang menga...