Chapter XXXIV

1.1K 200 44
                                    

Mereka telah bersiap untuk tidur. Jeno dan Lami tidur diantara Jaehyun dan Wendy. Mereka sempat bersenda gurau dengan yang lain mengingat ini malam terakhir mereka sebelum Jeno dan Lami kembali ke masa depan.

"Mereka tidur dengan cepat." Ucap Jaehyun tersenyum memandangi Jeno dan Lami yang sudah terlelap karena ini sangat larut dan sudah melewati jam tidur normal mereka. "Sama sepertimu." Lanjutnya lagi. Wendy terkekeh. "Aku tidak bisa mengelak." Wendy mengakui bahwa dirinya memang mudah tertidur.

...

Keesokan harinya, suara burung bernyanyi saling menyaut, udara sejuk dan sinar matahari yang hangat membangunkan Wendy dari tidurnya. Ia tertegun melihat Jeno dan Lami yang tidak ada di tempat mereka semalam tidur.

Ia dengan panik melihat ke sekelilingnya dan mendapati Yunho maupun BoA juga tidak ada dikasurnya. Wendy langsung bangun dari kasurnya dan mencari-cari keberadaan mereka berempat.

Ia mendapati sebuah notes yang ditaruh di atas meja ruang keluarga yang bertuliskan.

'Aku dan BoA dibangunkan oleh dewa pukul 4 pagi tadi untuk segera membawa Jeno dan Lami kembali ke masa depan. Maafkan aku karena tidak membangunkanmu juga yang lain karena dewa sudah mendesak. Dan ia bilang bahwa perpisahannya sudah dilakukan dengan baik sebelum kalian tidur kemarin malam.

Kami akan segera kembali.
Jeno dan Lami menitipkan sesuatu untukmu dan Jaehyun.'

- Yunho

Wendy langsung menatap meja dan ada sebuah cincin emas putih yang begitu indah.

"Indah sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Indah sekali...." Ucapnya lirih sambil tersenyum menatapi dua cincin yang samgat indah itu dengan penuh kekaguman. Wendy menoleh dan mendapati Jaehyun sudah berada tepat dibelakangnya juga semua teman-temannya sudah bangun.

"Apa mereka sudah kembali ke masa depan?" Tanya Seulgi lirih. Semua orang menatap Wendy menunggu jawaban. Wendy menganggukan kepalanya. "Mom dan dad sedang mengantar mereka pulang saat ini." Jawab Wendy terlihat lebih tenang.

Teman-temannya saling bertatapan sambil tersenyum. "Apa itu cincin nikah kalian?" Tanya Taeyong dan satu persatu dari mereka mulai memgerumuni Wendy. "Iya. Jeno dan Lami yang pilih lalu menitipkannya untuk kami." Jawab Wendy. Ia menyerahkan notes tersebut kepada Taeyong agar ia dan yang lain dapat membacanya sendiri.

"Ya tuhan... akan butuh waktu beradaptasi untuk kembali hidup sepenuhnya sebagai seorang siswa biasa. Aku sudah terbiasa merangkap menjadi ibu." Ucap Jihyo yang lalu mengundang tawa. "Kau membiasakan diri dengan hidup normalmu, aku membiasakan diri dengan new normal ku." Ucap Wendy sambil menunjuk baby bump nya.

"Kalian akan menjadi orang tua yang luar biasa." Puji Irene tersenyum tulus kepada Wendy dan Jaehyun. "Kami anggap itu sebagai doa." Jawab Jaehyun merendah.

"Berarti sekarang kita tinggal menyiapkan pernikahan kalian yang sudah tinggal hitungan hari?" Tanya Yuta. "Kita pakai sihir saja, aku mohon... biarkan sihir yang bekerja aku tidak mau melakukannya manual seperti acara pernikahan mom dan dad..." Doyoung memohon dengan sangat sampai berlutut.

THE EARLY MARRIAGE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang