Wendy, Jaehyun dan kedua anak tersebut masuk ke ruangan yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya. Kedua orang dewasa yang berdiri bersebelahan terkejut dengan betapa lengkapnya fasilitas tempat tinggal guru pengganti di ruang bawah tanah tersebut. Ada 2 kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, dapur kecil. Ini bukanlah kamar, lebih terlihat seperti paviliun mungil.
"Woah!" Ucap kedua anak tersebut dengan girang saat masuk ke dalam ruangan. Wendy dan Jaehyun hanya berdiri di ambang pintu menatap dua anak tersebut dengan tatapan yang sulit di artikan. "Papa! Papa! Itu apa?" Sang anak perempuan memegang tangan Jaehyun dengan jari-jari mungilnya sambil menunjuk ke arah pedang yang terpasang di atas perapian.
"Y-Ya? Ah... i-itu pedang namanya." Jawab Jaehyun kaku ketika harus menoleh dengan panggilan 'papa'. "Ah... apa gunanya pedang?" Ucapnya polos dan penuh ingin tau. 'Sifat banyak ingin tau nya sangatlah Wendy' pikir Jaehyun tersenyum tipis tanpa sadar. "Kemarilah." Jaehyun menggandeng tangan mungil tersebut menuju perapian.
Wendy ikut masuk lalu duduk di dekat perapian. "Pedang itu bukan mainan. Itu adalah alat untuk melawan orang jahat." Ucap Jaehyun sambil duduk di lantai menatap sang anak perempuan yang begitu lucu itu penuh keingintahuan. "Jadi itu untuk menghukum orang jahat papa?" Tanyanya. "Betul. Kau pintar." Jawab Jaehyun. "Woah...." Anak itu menatap pedang dengan matanya yang berbinar-binar dan tidak melepaskan genggaman tangan mungilnya pada telunjuk tangan kanan Jaehyun.
Wendy tersenyum melihat reaksi menggemaskan tersebut. "Mama?" Panggil si anak laki-laki dengan suara monotonnya. Wendy menoleh secara relfek walaupun panggilan 'mama' masih sangat mengganggunya dan ia masih sangat merasa risih. Tapi ia bisa apa?
"Aku lapar." Ucapnya masih datar. Wendy menahan tawa, 'Percis seperti Jaehyun ternyata' batinnya. "Baiklah. Kau mau makan apa?" Tanya Wendy. "Apapun yang mama bisa buat akan aku makan." Jawabnya tak banyak menuntut. Wendy bangkit untuk bersiap masak tetapi terhenti ketika suara Jaehyun menyapa telinganya, "A-Aku juga mau! Aku lapar." Ucapnya gengsi.
"Mama aku juga mau mama!" Pinta si anak cantik sambil melompat-lompat girang.
...
Kedua anak itu datang mengenakan jubah seragam Moonstone selayaknya para murid disini. Hanya saja, ada sebuah pin keemasan berlambang kuda bersayap di jubah mereka. "Pin itu, apa artinya?" Tanya Wendy kepada sang anak laki-laki. Sang anak yang sedari tadi mengekorinya itu melirik sedikit pin yang tersemat di dada kirinya.
"Ini? Kuda bersayap adalah lambang keluarga kita." Jawab si anak dengan singkat padat jelas. Wendy mengerutkan keningnya sambil memasak scramble egg. "Kenapa kuda bersayap? Kan bentuk animagusku Phoenix. Bentuk animagus Jaehyun adalah kuda hitam. Tidak bersayap." Tanya Wendy lagi.
"Kan lambang leluhur kita di reinkarnasi pertama adalah kuda bersayap. Kuda Bersayap ini muncul menjadi lambang gabungan antara keturunan Wolfegg yang berhasil menikah. Mama dan papa juga akan punya pin ini setelah menikah. Kami mendapatkan pin ini dari kalian berdua di malam natal sebagai jimat pelindung dari mara bahaya." Jawab sang anak laki-laki sambil tersenyum dan terus mengusap lembut pin tersebut.
Wendy terkejut mendengar jawaban anak itu. "M-Makanan sudah siap. Panggil adikmu dan Jaehyun kemari." Perintah Wendy langsung dituruti oleh anak tersebut meninggalkan Wendy yang langsung menghela nafas setelah menahan nafas sedari tadi.
...
Mereka ber-4 duduk dimeja makan dan makan dengan tenang tanpa suara. Wendy yang memang tidak makan banyak hanya menatap mereka bertiga dengan tatapan kosong terlihat memikirkan banyak hal. "Mama kenapa? Mama sakit?" Tanya sang anak perempuan merengut. Wendy tersentak kemudian tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EARLY MARRIAGE✔️
Fanfiction[Wendy/Jaehyun] - "Halo mama, kalo papa, kami adalah anakmu dari masa depan." Keadaan aneh dimana Wendy dan Jaehyun, selaku murid di sekolah sihir, The Moonstone, dipanggil oleh kepala sekolah karena ada 2 anak (perempuan dan laki-laki) yang menga...