Wendy menggendong Jeno sedangkan Jaehyun menggendong Lami. Rambut kedua anak mereka yang kontras dan mengalah ke masing-masing dari mereka membuat teman-temannya tertawa geli. Terlihat sangat lucu dan menggemaskan.
"Bagaimana keadaannya saat di ruang bersalin tadi malam?" Tanya BoA sambil duduk disebelah kasur kepada Rose dan Jaehyun. "Sangat mengharukan. Aku tak bisa berhenti menangis didalam sana. Dia sangat kuat dan hebat." Jawab Rose memandang Wendy bangga.
"Awww~ kemari." Rose langsung memeluk Wendy erat sembari menjaga agar Jeno tidak terhimpit diantara mereka berdua. "Jika ibuku masih ada disini, sudah aku cium kedua kakinya dan berterima kasih sudah melahirkanku dengan selamat ke dunia ini." Ucap Wendy.
"Kalian semua diruangan ini nungkin ada yang belum dan tidak berencana untuk melahirkan seorang anak, tapi kalian tetaplah seorang ibu bagiku. Mrs. BoA yang dulu kita kenal sebagai sebatas kepala sekolah tetangga, kau telah menjadi sosok ibu untukku Mom. Aku bisa memanggilmu ibu saja masih terasa menggelitik di hatiku karena aku senang." Wendy menatap BoA dengan penuh rasa syukur. Anggota The Phoenix menatap Wendy haru.
"Dan masih banyak lagi. Jika tidak ada perempuan-perempuan hebat seperti kalian, aku tidak mungkin berada disini dan berhasil membangun keluarga kecil serta melahirkan anak kembar yang menggemaskan." Wendy mengusap lembut pipi gembul Jeno yang merah dengan telunjuknya.
"Lalu kalian para pria. Kalian mungkin tidak menjadi sosok ayah untukku karena Dad yang lebih mendominasi, tetapi kalian adalah sosok penjaga dan kakak bagiku. Merasakan perlindungan penuh dari Younghoon selama ia tinggal bersama kami sungguh membuat aku terkejut. Dia yang membawaku kemari dan menggendongku dengan cekatan." Wendy tersenyum kepada Younghoon yang hanya bisa tersenyum malu merunduk melihat ke lantai.
Yeri yang berada di sebelahnya langsung memeluk lengannya bersender manja.
"Apa aku termasuk?" Tanya Jackson sambil menunjuk dirinya sendiri. "Tentu saja pak senior. Kau selama ini sering melindungiku dan membelaku mati-matian jika ada orang yang usil. Bahkan kau maju paling depan dalam perihal melawan orang-orang seperti itu." Jawab Wendy sambil tertawa.
"Younghoon, terima kasih banyak sudah menjaga Yeri bahkan Wendy dengan sangat baik. Aku tulus mengatakan itu semua." Jaehyun tersenyum kepada Younghoon. "Itu sudah menjadi kewajibanku Jaehyun. Mereka berdua adalah tanggung jawabku juga. Kita melindungi mereka bersama-sama kan?" Tanya Younghoon dengan senyuman tampannya.
Wendy menatap Yunho yang sedari tadi berdiri di sebelahnya. Wendy menyerahkan Jeno kepada Yunho. "Kau mau menggendong cucu sulungmu?" Tanya Wendy. Yunho menatap Wendy dengan mata berbinar lalu meraih tubuh rapuh Jeno dengan sangat lembut dan sangat berhati-hati.
"Oh~ ya tuhan... tampan sekali kau nak." Puji Yunho dengan sangat bahagia menatap wajah mungil Jeno. Wendy menatap Jaehyun seperti berkomunikasi dalam diam. Jaehyun berjalan ke arah Younghoon.
"Mungkin kau bisa berlatih menggendong keponakanmu sebelum nanti punya anak dengan Yeri." Ucap Jaehyun memberi kode bahwa Younghoon boleh menggendong Lami. "K-Kau serius? Aku takut menyakitinya..." Ucap Younghoon gugup.
"Kau pasti bisa. Kau tidak akan menyakitinya, Jaehyun akan mengajarimu cara menggendong bayi baru lahir." Wendy memberikan semangat dan keyakinan kepada Younghoon bahwa semua akan baik-baik saja. Jaehyun menyerahkan Lami secara perlahan dan Younghoon menerimanya dengan sangat berhati-hati dan berusaha keras untuk melakukan semuanya dengan benar.
"Woah... ternyata mereka sangat lembut seperti kapas..." Ucap Younghoon terkagum-kagum ketika ia berhasil menggendong Lami di pangkuannya. "Aigoo~ keponakanku yang cantik jelita seperti aunty nya~" Ucap Yeri menatap Lami gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EARLY MARRIAGE✔️
Fiksi Penggemar[Wendy/Jaehyun] - "Halo mama, kalo papa, kami adalah anakmu dari masa depan." Keadaan aneh dimana Wendy dan Jaehyun, selaku murid di sekolah sihir, The Moonstone, dipanggil oleh kepala sekolah karena ada 2 anak (perempuan dan laki-laki) yang menga...