Chapter XI

1.5K 278 35
                                    

Sudah seminggu semenjak Jaehyun sempat tak sadarkan diri berhari-hari, hubungan Wendy dengan Jaehyun bukan membaik, malah merenggang. Kastil sudah kembali utuh, siswa-siswi juga sudah beraktifitas normal kembali seperti semula.

"JENNIE! KEMBALIKAN!" Wendy tengah mengejar Jennie yang mengambil buku PR kelas ramuannya karena Jennie minta untuk diajari tapi Wendy menolak. Kondisi Wendy jauh membaik, ia terlihat lebih bahagia, hanya masih sering melamun saja dan masih sering menyendiri di menara astronomi, tapi tidak sesering dulu.

Kebiasaan tidurnya? Jangan tanya. Masih sama buruknya. Ia masih sering berkeliaran sendirian tengah malam membawa lentera di sekitaran kastil. Sulit untuk menyembuhkan kebiasaannya yang satu itu.

"AMBIL SINI!" Jennie memanggil dari aula dimana para siswa tingkat 4 sedang berkumpul karena mereka sedang merencanakan pesta dansa tahunan. "Kurang ajar memang kau. Hei! Sini! Jangan kedalam sana!" Bisik Wendy dari pintu raksasa memandangi Jennie yang berlarian tanpa rasa malu di tengah aula menghiraukan tatapan anak tingkat 4 yang tertawa melihat kelakuannya.

"Kau bikin malu saja! Cepat sini bodoh!" Panggil Wendy lagi dengan emosi. "Tidak mau~" Jawab Jennie menjulurkan lidahnya. Mau tidak mau Wendy harus masuk ke dalam aula untuk menarik Jennie keluar dari aula itu. "JOHNNY!! TANGKAP INI!!" Panggil Jennie pada Johnny.

"Jae! Cepat tangkap!" Johnny dengan jahil malah meminta Jaehyun yang menangkap buku itu. Jaehyun menangkap buku tersebut kemudian melihat ada nama Wendy yang tertera di halaman depan buku tersebut. Ia menatap Wendy yang kini memukuli Jennie tanpa ampun ketika melihat bukunya berada di tangan Jaehyun.

...

Jennie hanya bisa tertawa terbahak-bahak sedangkan Wendy sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya, perutnya terasa seperti berputar ingin muntah. "Sana ambil bukunya! Ish!" Perintah Wendy pada Jennie sambil berusaha menahan emosi yang tak tertahan. Jennie malah menggodanya dan meninggalkan Wendy yang mau tidak mau harus mengambilnya sendiri.

"M-Maafkan manusia gila itu..." Ucap Wendy ketika sudah berada dihadapan Jaehyun. Wendy dapat melihat teman-teman Jaehyun yang menahan tawa sedari tadi mengingat ini interaksi pertama mereka setelah Jaehyun terbangun dari koma nya. Iya. Wendy benar-benar menjauh dari Jaehyun sampai-sampai tidak mau saling sapa apalagi berbincang. Kembali seperti awal sebelum ada lambang lotus di tangan mereka.

"Ini." Jaehyun menyerahkan buku tersebut dengan sukarela tanpa melepas pandangannya dari Wendy. Tetapi saat Wendy akan mengambil buku tersebut, Jaehyun menariknya kembali. Wendy menatap Jaehyun bingung. "Ambil di menara astronomi. Pukul 21.00." Bisik Jaehyun tersenyum miring lalu pergi dari aula sembari memegang buku PR miliknya dibelakang tubuhnya, diam-diam tersenyum penuh arti.

Wendy mengerjapkan matanya berkali-kali dan kini ia bertatapan dengan teman-teman Jaehyun yang menertawai reaksi menggemaskannya. "Gara-gara kau Jennie!" Geram Wendy lalu ikut pergi meninggalkan aula sembari menghentak-hentakan kakinya.

...

Wendy menatap pintu menara astronomi dengan tatapan cemas dan gugup. Wendy memberanikan diri untuk membuka pintu menara tersebut dan langsung mendapati Jaehyun yang melamun di jendela menara astronomi, belum menyadari kedatangan Wendy saking fokusnya melamun.

"Bukuku?" Tagih Wendy berdiri tak jauh dari Jaehyun. Jaehyun menoleh dan menatap Wendy dengan tatapan yang terlihat... entahlah, lelah? Setidaknya itu yang Wendy lihat. Jaehyun menepuk sisi jendela lain yang masih kosong, mengajak Wendy untuk duduk bersamanya.

"No Jaehyun. Give me back my book, please." Ucap Wendy menolak. "Aku mohon." Ucap Jaehyun lirih. Wendy tidak pernah melihat tatapan rapuh itu sebelumnya, akhirnya ia mengalah dan duduk diseberang Jaehyun dengan ragu. Jaehyun terus menatapnya lalu menghela nafas.

THE EARLY MARRIAGE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang