11. Kesan Saat Tertidur

1.6K 246 65
                                    


Setelah check in dan luggage check, mereka berempat mulai mengantri memasuki pesawat. Antrean yang cukup panjang bagi mereka dan membuat keempatnya sadar, banyak yang mau liburan ke Bali.

Rosé tepat berada di belakang Jeno dan Jennie ada di paling depan di antara mereka berempat. Langkahnya memasuki badan pesawat. Mencari nomor bangkunya dan terhenti.

"Nah. Di sini rupanya," kata Rosé yang melihat nomor bangku miliknya.

"Jen--lo ngapain sampai ke sana? Weh! Bangku kita di sini, Jen," seru Rosé yang melihat kedua pasangan itu berada di lima bangku di belakang tempat duduknya.

"Bangku gue sama Jeno di sini," jawab Jennie yang diangguki oleh Jeno.

"Gue sama Jennie enggak sekamar. Biarin gue sama cewek gue duduk berdua, kenapa?" tambah Jeno yang membuat Rosé tersenyum masam.

Bahu Rosé ditepuk oleh Jaemin. "Jangan berhenti di depan. Di belakang banyak yang antre dan gue mau duduk, nih,"

"Eh. Iya."

Rosé yang sadar akan posisinya segera mengambil tempat duduknya yang berada di pinggir jendela. Kedua sorot matanya terlihat terkejut saat menyadari Jaemin duduk tepat di sebelahnya, bukan selisih satu bangku atau bangku yang berada di seberangnya.

"Lo duduk di sini?" tanya Rosé. Namun, tidak ada jawaban dari Jaemin.

"Ada orang nanya itu di jawab. Bukannya malah diam," katanya kesal, karena tidak mendapatkan jawaban dari Jaemin.

Sedangkan Jaemin, ia hanya melirik malas. Membuka buku yang sejak tadi dibawanya "Perlu gue jawab memang? Kan lo bisa lihat dan mengartikan sendiri gue duduk di mana," jawab Jaemin acuh.

Rosé mendengus. "Ngapain juga gue harus duduk sama lo?"

Jaemin masih asik membaca buku miliknya dan menyahuti pertanyaan Rosé dengan balik bertanya, "Memangnya lo pikir gue mau?"

"Gue juga ogah kali duduk sebelahan sama lo," lanjutnya tanpa memperdulikan orang-orang ya yang berada di sekitar mereka.

Penumpang yang lain hanya menggelengkan kepalanya. Mengira keduanya adalah sepasang kekasih atau sahabat yang sedang bertengkar. Ada pula yang mengira mereka musuhan.

"Harusnya gue yang ngomong gitu. Bukannya lo," balas Rosé.

"Udah, lah. Mending nanti gue nonton aja. Perjalanan ke Korea menuju Indonesia lumayan lama. Dan makin lama kalau gue duduk sama lo," lanjutnya yang mengalihkan perhatiannya pada jendela pesawat.

Jaemin memutar kedua bola matanya malas. "Nonton, mah, nonton aja. Ngapain bilang ke gue?"

Rosé hanya diam. Malas menanggapi perkataan Jaemin yang menyebalkan.

Sedangkan Jaemin, ia lebih baik memilih duduk diam dan menyibukkan dirinya sendiri dengan membaca. Menyimpan tenaganya yang tersisa, setelah tenaganya terkuras hanya untuk menghadapi perempuan di sebelahnya.

Perhatian dan aktivitas seluruh penumpang teralihkan kepada pramugari yang sudah berdiri. Menjelaskan mengenai prosedur-prosedur yang ada selama di dalam pesawa dan selama penerbangan berlangsung.

Waktu berlalu cukup lama, Jaemin dengan aktivitasnya yang sama, yaitu membaca buku dan dengan tambahan mendengarkan musik melalui headset miliknya. Sedangkan Rosé hanya duduk diam menonton film yang tersedia di pesawat.

Jaemin merasakan bahu kanannya terasa berat dibandingkan sebelumnya. Kedua matanya melirik dan menemukan Rosé yang jatuh tertidur menyandarkan kepala di bahunya.

"Masih tidur aja nyusahin gue," dengus Jaemin yang menutup buku miliknya dan meletakannya tepat di pangkuannya.

Jaemin menyamankan posisinya. Dan melirik sekilas ke arah Rosé. "Hanya kali ini saja gue biarin lo tidur dengan kepala di bahu gue."

Senyum Jaemin seakan terangkat. "Ternyata wajah lo kalau tidur cantik juga. Tetapi sayang, sifat lo itu menyebalkan."

Sadar akan apa yang baru saja diucapkannya, Jaemin menggeleng pelan. "Apa yang barusan gue bilang? Cantik? Enggak, lah."

"Mendingan gue tidur aja," lanjutnya kembali menyamankan posisi duduknya. Menyandarkan kepalanya dan mulai memejamkan matanya.

***

June 9th, 2020

Aku & Kamu (Jaemin Rosé) - Book 1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang