Happy reading...
By vanillalate15 & indyana123"Iya. Gue mau kenal lo lebih jauh. Ada yang salah dari permintaan gue?" Ujar Jevan dengan alisnya yang terangkat sebelah.
Zania menggelengkan kepalanya dengan sebuah senyum tipis terbit di wajah cantiknya. "Enggak ada yang salah kok mas. Zania cuma kaget aja sama ucapan mas Jevan."
"Santai aja. Gak usah terlalu tegang sama gue. Gue bakalan baik dan lembut sama lo asal lo mau nurutin semua perkataan gue. Karena gue gak suka sama cewek pembangkang," ujar Jevan sekenanya.
Zania memandang lurus kearah Jevan. "Insya Allah mas, Zania akan jadi wanita yang penurut buat mas Jevan."
"Ah! Iya - iya bagus itu," ujar Jevan salah tingkah saat dirinya dipandangi oleh Zania.
"Mas Jevan. Zania boleh nanya sama mas?" Ujar Zania dengan nada pelannya seraya menaruh kompres itu ke dalam baskom yang berada di atas meja. Lalu menundukkan wajahnya tak berani memandang langsung kearah Jevan.
Jevan menaikkan sebelah alisnya seraya meringis pelan saat lebam di wajahnya berdenyut sakit. "Tanya apaan? Tanya aja. Gak usah takut gitu. Gue gak gigit orang."
Zania terkekel kecil mendengar perkataan yang dilontarkan Jevan. Merasa lucu dengan perkataan pria yang berstatus suaminya itu. Sementara Jevan tengah terperangah kagum mendengar kekehan Zania. Meski kekehan itu begitu kecil suaranya namun itu sudah berhasil membuat seorang Jevan terpesona dengan Zania. Wanita yang saat ini sudah berstatus istri sahnya itu.
"Mas, Zania mau nanya kenapa mas Jevan pulang ke rumah mukanya udah pada lebam begitu? Mas ngapain aja selama diluar? Aku khawatir banget liat mas Jevan pulang - pulang mukanya udah lebam begitu," ujar Zania seraya mendongakkan wajahnya ingin melihat reaksi Jevan atas pertanyaannya yang menurutnya mungkin akan menyinggung suaminya itu.
Namun bukan reaksi marah yang didapati Zania. Malah Zania mendapati Jevan yang tengah melongo memandang kearahnya. Entah kenapa itu membuat kedua pipi Zania memerah malu saat dipandangi begitu intens oleh Jevan.
"Mas Jevan? Ada yang salah dengan mukanya Zania ya?" Tanya Zania dengan takut - takut seraya mengarahkan jari telunjuknya kearah wajahnya yang cantik.
Dengan masih memandang intens kearah Zania, Jevan menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang salah. Kamu sempurna."
Deg!
Jantung Zania berdetak cepat saat mendengar perkataan yang dilontarkan Jevan. Kedua pipinya memerah saking malunya mendengar pujian manis yang dilontarkan Jevan dengan begitu mudahnya.
"Mas Jevan ada - ada aja. Aku bukan manusia yang sempurna kok. Aku cuma manusia biasa mas. Dan gak ada manusia di dunia ini yang sempurna mas. Karena cuma Allah SWT. Yang memiliki kesempurnaan itu," ujar Zania dengan wajah tertunduk malu.
Jevan tersenyum lebar mendengar perkataan Zania. "Manusia emang gak ada yang sempurna. Tapi lo, sempurna dengan cara lo sendiri. Dan gue suka itu."
Sungguh! Zania tidak tahan lagi jika harus digombali oleh Jevan. Jantungnya sudah berdetak sangat cepat. Belum lagi kedua pipinya memerah seperti kepiting rebus. Dengan gerakan gugup Zania segera berdiri seraya mengambil baskom yang berada di atas meja kecil itu.
"Mas Jevan istirahat aja. Zania mau ke dapur dulu." Zania langsung melenggang pergi meninggalkan Jevan yang tengah tersenyum memandang kearahnya.
"Sial! Kenapa dia bisa begitu cantik?" Maki Jevan seraya menggeleng - gelengkan kepalanya.
Sementara Zania tengah terduduk melamun di meja makan. Merenungi sikap Jevan yang entah kenapa berubah manis padanya.
"Kenapa ya mas Jevan tiba - tiba baik sama aku?" Tanya Zania pada dirinya sendiri.
"Apa mas Jevan udah menerima aku jadi istrinya? Semoga aja ya Allah. Mas Jevan udah mau menerima aku sebagai istri sahnya. Semoga saja sikap baik mas Jevan tidak hanya untuk hari ini, semoga esok dan selamanya mas Jevan selalu bersikap baik pada hambamu ini. Karena engkau tau ya Allah. Jika hambamu ini sudah mencintai mas Jevan sejak mas Jevan mengucapkan ijab kabul," ujar Zania panjang lebar seraya matanya memandang dengan wajah merenung kearah baskom yang dipakai untuk menyimpan kompres bekas Jevan.
Maaf typo.
#makasih,😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Bad Boy ( END )
RomanceCOVER BY @INDIYANA123 cinta akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu. kehidupan manusia itu tak jauh berbeda dari alam sekitarnya, pepohonan menjatuhkan daun karena daun-daun itu sudah tidak layak lagi melakukan fotosintesis pohon dalam bertaha...