Bagian 16

4.3K 257 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading.....

Sesampainya di perjalanan, aku terus terdiam disepanjang jalan. Beberapa kali ia melihat ke arahku sambil terus mengajakku untuk berbicara. Semua gurauannya kutanggapi dengan senyuman dingin dan sedikit cuek.

Hati ini terluka mas!
Aku mulai bingung, aku tidak tau lagi. Bagaimana jika pacarmu itu yang bernama alexa itu akan melukai keluargaku? Aku harus menjauhimu mas, mas jevan.. Maaf.

Setelah sampai, aku segera berlari ke dalam rumah. Dan seperti biasanya ibu yang sibuk memasak di dapur dan ayah sudah pasti ke sawah.

" ibuuu... Zania kangen banget sama ibu... " aku segera memeluk wanita paruh baya itu, wanita yang telah melahirkanku ke dunia ini. Isak tangisku membuat ibuku sedikit kaget dan tersentak.

" zania?! Kamu kesini sama siapa nak? Jevan, suami kamu mana? "

Tuh kan! Ternyata memang benar kata adik ku, setelah kita menikah seperti ini perhatian akan beralih ke menantu. Yessi adalah adik kandungku, ia sudah lebih dahulu berkeluarga dan juga sudah mempunyai dua putra yang masih lucu dan menggemaskan. Rian dan rio adalah anak kembar dari yessi, adik ku. Yang saat ini sudah berusia 3 tahun, yessi sekarang tinggal di magelang bersama suaminya.

" ih!! Anak ibu kangen loh, malah nanyain menantu kontrak. " ucapku sambil tersenyum masam.

Kini rasa sedihku sedikit menghilang begitu melihat wajah ibu. Ibuku tersenyum, kemudian mengusap lembut kepalaku yang tertutup oleh jilbab dengan penuh kasih sayang.

" bu, teh manisnya dua ya. " ucap ayah. Yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kayu, aku segera mencium tangannya. Ayah tersenyum hangat kepadaku, lalu kembali ke ruang tamu.

Aku masih memperhatikan ibu yang sedang sibuk menyeduh teh manis. Lamunanku teringat lagi kepada telepon dari alexa waktu itu.

" nih antarin ke depan! " dengan sedikit terkejut, kuraih nampan coklat yang berisi dua gelas teh manis dan sepiring bakwan ke depan. Di teras ayah bersama jevan sedang tertawa renyah sambil bermain catur, cepat sekali mereka akrabnya.

Saat mereka sedang sibuk bermain catur tanpa melihat kedatanganku, se-asik itukah permainannya? Aku pun kembali ke dapur, membantu ibu membuat masakan lebih banyak lagi. Lebih baik daripada melamun saja kejadian itu lagi.

Setelah selesai masak, aku mengajak ibu ke kamarku. Menunjukkan dua tas belanjaan yang di belikan oleh mas jevan untuknya dan juga untuk ayah.

" waaahh.. Cantik sekali. Jevan pintar milih ya, " ucap ibu sambil memutar dirinya di depan cermin yang ada di kamarku. Sebuah gamis berwarna mustard dengan hiasan manik-manik di pergelangan tangan dan dadanya tampak indah saat ibu memakainya.

**********

" lo kenapa sih, udah empat hari ini selalu diami gue. Gue ada salah apa ya sama lo!? " ucap jevan sambil terus memperhatikan zania.

Mas jevan memperhatikanku yang sedang sibuk memindahkan berbagai macam bunga ke dalam pot yang sudah berisi tanah hitam dan juga pupuk. Rencananya aku mau menanamnya di halaman rumah mas jevan, yang terlihat kosong dan luas itu. Aku yang pencinta bunga ini tidak sabar ingin menghiasi halamannya dengan bunga-bunga seperti yang ada di rumahku.

" gak papa kok, mas " ucapku.

" aneh banget sih lo! " balas jevan.

Aku dapat melihat raut wajahnya yang sudah terlihat khawatir. Ia menghela nafas berat sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Maafin aku mas, ini juga demi kebaikan kita.

" kami kesini mau jenguk ayah sama ibu, " ucap jevan secara tiba-tiba.

Mas jevan melihat ke arah ayah dan ibu yang sudah berdiri di depan pintu, sejak kapan ia memanggil kedua orang tuaku dengan sebutan ayah dan ibu?

" terima kasih nak " jawab ayahku lemah.

Ayah dan ibu memandangiku dengan bingung. Dan aku melihat raut terkejut di wajah mas jevan, dan aku? Apa yang harus aku lakukan saat ini, keluargaku adalah hidupku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf typo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf typo!

#makasih 😊
Feat indyana123
  Cover by Chokolate_21

Imamku Bad Boy ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang