Bagian 28

3.2K 214 11
                                    

Happy reading......

" zania jangan lari ya lo!!! " langkah kaki alexa terdengar semakin kuat.

Kini jantungku terasa hampir mau melompat begitu mendengar suaranya, jika aku terus memutar kunci ini dia akan menangkapku. Aku segera menyingkap kan gamisku dan berlari secepat mungkin menuju ke lantai atas. Setelah tangga, yang pertama ku temui adalah sebuah kamar tamu yang saat ini sedang di tempati mario sepupunya mas jevan, tetapi berhubung mario tidak ada dirumah barusan saja ia izin pergi keluar setelah kepergian mas jevan. Kamarku ada di urutan kedua, dan kamar mas jevan yang berada paling ujung.

Aku mulai panik!

Darahku terasa berdesir keluar saat melihat alexa yang mulai memasuki rumah ini. Ku coba untuk membuka kamar milik mario, ah terkunci!!

Setelah dari kamar mario, kamar kosong terakhir adalah milik mas jevan. Pikiranku saat ini sudah begitu buntu saat melihat kedatangan alexa yang sudah menapaki kakinya ke anak tangga, dengan pikiran kalut aku mencoba mendorong pintu kamar mas jevan.

Dan... Alhamdulillah tidak terkunci.

" zania! Berhenti gak lo!!! " teriaknya yang semakin dekat.

" gue bunuh lo zania!! Biar lo mati dan gak bisa genit-genitan lagi sama jevan, biar lo mati zania! Gue mau lo mati hari ini juga! Hahahaha.. Lo tau gak sih jalang!! Kalau gue ini lagi hamil, hamil anaknya bebeb jevan.. " teriaknya lagi yang seperti orang gila.

Ya allah.. Ya allah.. Lindungilah hamba mu ini.

Aku memutar kunci kamar itu dengan tangan yang sudah gemetaran dan keringat yang sudah mulai membasahi wajahku. Pintunya macet lagi!! Aduh, bagaimana ini ya allah!?

" hei zania! Bukan pintunya!! Gue bawa pisau yang tajam nih buat bunuh lo!!! Hahaha.. Lo harus mati cewek jalang!!!!! " ucap alexa yang semakin dekat.

Setelah mengucapkan kata bismillah berkali-kali sambil mencoba menguncinya.

Alhamdulillah... Aku sudah berhasil menguncinya saat alexa hendak memutar knop pintunya. Aku segera terduduk bersandarkan pintu kamar di lantai yang dingin dengan lutut yang gemetaran dan perasaan yang sudah tidak tentu lagi. Sebenarnya apa yang dia inginkan dariku lagi?

Tidak puaskah dia mengujatku, mengancamku, menghujaniku dengan ucapan-ucapan kotornya, bahkan ia ingin mencelakaiku.

Brak! Brak!! Brak!!!  Brak!!!! Brak!!!!!

Alexa mencoba menendang pintu kamar ini dengan kuatnya bahkan seperti orang yang kerasukan saja.

Ah iya! Aku harus menghubungi mas jevan sekarang juga. Tidak butuh waktu lama, telepon dariku segera ia angkat juga.

Maaf typo!

#makasih 😊
indyana123

Imamku Bad Boy ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang