Bagian 36

3.1K 214 13
                                    

Happy reading....
indyana123

Aku segera menuruti ajakan mas jevan, saat ia menarik tanganku ke mobilnya. Membawaku menjauh dari tempat itu, dia kemudian menepikan mobilnya di bawah sebuah pohon rindang yang berada tak jauh dari warung di sekitar situ, keadaan di sekeliling masih terlihat sangat sepi karena hari masih pagi.

" aku mau pulang aja mas... " lirihku yang disertai isakan tangis.

" zania! Please, lo dengarin dulu penjelasan gue!!! " bentak mas jevan keras yang membuat zania ketakutan dan gemetaran. Baru kali ini ia membentakku lagi, aku pun diam dan menunggu, tidak berani membantah lagi.

" wanita itu namanya mona, dia orang suruhan alexa. Dia bukan siapa-siapa gue kok! Dia disuruh alexa buat godain gue, gue udah nolak dan menghindar sebisa gue. Tapi itu wanita masih aja berusaha buat menggoda gue lagi!! "

" tapi mas jevan tergoda kan? Buktinya aja kemeja mas udah banyak tuh bekas lipstik nya!! " aku kembali sesegukan, aku ini cemburu mas! Cemburu!! Tolong peka sedikit!!! Jadi wanita itu tadi adalah suruhan nya alexa, buat menggoda mas jevan.

Wanita yang sempat melirik ke arahku dan tersenyum sekilas. Aku terkejut saat melihat mas jevan yang membuka kemejanya dengan merobek kuat kemejanya, lalu membuang asal ke dalam sebuah parit yang ada didekat jalan itu.

Rasa bersalah kembali menghampiriku saat melihat ada embun di matanya. Dia menunduk dalam-dalam dengan tangan yang sudah mengepal kuat.

" lo hanya salah paham, zania!! Gue itu... "

" kamu jahat mas! Kamu orang jahat!! Benar kata orang-orang, kalau kamu itu adalah cowok brengsek!!! Aku gak mau lagi sama kamu mas!!!! " sentak ku dengan napas yang tersengal sebelum dia menyelesaikan penjelasannya.

"gue bukan orang yang seperti lo kira, lo boleh pergi jauh ninggalin gue. Gue udah pernah merasakan gimana ditinggalkan oleh seorang wanita yang gue sayang sebelumnya, dan itu bukan alexa. Dan... Gue juga gak pantas untuk lo, zania. "

" mas jevan! Aku itu hanya... " ucapanku menggantung.

" soal pernikahan kita yang terjadi karena adanya sebuah perjodohan? Zania... Gue itu udah terlanjur mencintai lo. Memaksa lo buat jadi istri gue, dan lo tanpa memikirkan perasaan lo saat itu. Dan sekarang... Lo boleh kok pergi meninggalkan gue. Anggap aja pernikahan kita selesai sampai disini... Dan kita gak ada hubungan lagi kedepannya. "

Jevan menatap kosong ke arah depan yang dihiasi oleh hamparan sawah hijau yang luas, ia mengerutkan keningnya saat tertiup oleh angin pagi. Indahnya suasana pagi itu telah berubah seketika, saat isak tangisku kian menyayat.

" jangan nangis lagi lo, nanti cantik nya pudar... " ucap jevan seraya menghapus air mata zania yang sudah jatuh. Kemudian ia membawa zania kepelukannya, apakah menjadi pelukan terakhir buat zania?

Merasakan hati yang kian hancur mendengar keputusannya.

" gimana kalau kita cerai aja? " sambungnya lagi yang berhasil membuatku melepaskan pelukannya dan menatap bungkam kearah nya.

Aku dapat melihat adanya kesedihan dimatanya, matanya yang sudah berkaca-kaca saat mengucapkan kalimat itu. Apakah ia serius dengan keputusannya?

Maaf typo!

#makasih 😊

Imamku Bad Boy ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang