Bagian 14

4.4K 248 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading.....

" mbak ini suaminya kelihatan cinta dan sayang banget ya sama mbak nya, " ucap dokter cantik yang ku ketahui namanya marisa viona, melihat dari name tag di kanan jas putih kerjanya itu.

" maaf, buk dokter tau dari mana ya? " aku pun bertanya dengan wajah yang masih pucat dan suhu badan yang terasa panas.

" semalam dia yang membawa mbak dengan menggendong mbak ke sini, dia kelihatan khawatir banget sama mbak nya. Sampai nangis gitu kayak nya di pojokan, " jelas dokter cantik itu.

Degg....

Mendengar cerita dari dokter marisa itu, membuatku semakin yakin bahwa jevan benar-benar telah mencintaiku dan mau menerima aku sebagai istrinya. Entah sejak kapan ia mulai mencintaiku? Dan yang pasti aku juga sudah mencintainya saat ini.

Tidak ada nama pria lain yang tersimpan di memori kehidupanku, semuanya telah ku hapus. Kini hanyalah suamiku seorang yang terukir indah di hatiku yang paling dalam setelah ayahku. Ia dia, dia adalah jevan, suamiku. Laki-laki kedua yang mencintaiku setelah ayahku.

Hatiku ini telah berjanji akan membuat jevan menjadi seorang suami yang sholeh. Menjadi imam yang baik untuk keluarganya, membantunya memaafkan luka di masa lalu dan saat ini yang sempat atau telah menggores namanya dan nama baik keluarganya.

Dan aku juga akan menjadi istri yang berbakti kepada suami, kepadanya. Setelah sholat subuh aku duduk di pinggiran tempat tidur yang beralaskan seprei berwarna biru muda. Menatap lekat ke arah wajahnya yang sedang tertidur pulas, menatap wajah tampannya dalam-dalam. Alisnya yang tebal, sorot matanya yang tajam, dan selalu menembus relung hati ini. Ia juga memiliki bulu mata yang lentik, saat ia memandangku rahangnya yang kokoh, dan juga dadanya yang bidang. Membuatku semakin betah berlama-lama bersandar di sana saat malam harinya.

Tangannya yang kekar juga berotot, dan selalu jahil memeluk pinggangku saat aku tengah sibuk memasak makanan. Sempurna! Bisa dikatakan sangat sempurna.

Itulah sebutan dariku untuk lelaki yang sepertinya.

******

Alunan lagu yang di nyanyikan oleh grilband asal korea blackpink dengan judul " how you like that " berhasil menyandarkan lamunanku, ternyata nada itu berasal dari ponselnya yang terletak di atas meja riasku.

Awalnya aku tidak menghiraukannya, karena benda pipih itu yang terus berbunyi tangan ini dengan segera meraihnya dan membawanya kepada jevan. Namun, melihat wajah polos dari jevan yang tertidur dengan pulasnya membuatku enggan untuk membangunkannya. Dan dengan ragu-ragu ku pandangi layar itu yang berwarna biru itu, dua belas panggilan terlewatkan dan lima belas chat tidak terbaca dengan nama yang tertulis " my love alexa " di layar ponsel itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

indyana123

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

indyana123

Maaf typo!

#makasih 😊

Imamku Bad Boy ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang