Bagian 18

3.8K 244 11
                                    

Happy reading......

Zania memandang sendu kearah pintu kamar itu. Tak kuasa menahan air matanya, Zania segera melangkahkan kedua kakinya menjauhi kamar yang tengah ditempati Jevan. Suaminya.

Entah kenapa Jevan kembali lagi seperti dulu. Menjadi Jevan yang kasar . Dan itu membuatnya sedih dan ada setitik rasa kecewa pada perlakuan Jevan padanya.

"Ya Allah, hamba mohon tolong kembalikan mas Jevan seperti dulu lagi. Hamba ingin mas Jevan menjadi mas Jevan yang baik pada hamba, yang perduli akan kehadiran hambamu ini," ujar Zania diiringi isakkan sedihnya.

Saat ini Zania bahkan tak merasakan lagi rasa kantuk yang tadinya menyerangnya saat menunggui Jevan. Yang dia lakukan saat ini hanyalah terduduk merenung dengan isak tangis nya mengingat perkataan kasar yang dilontarkan Jevan tadi.

*******

Pagi harinya, dengan cekatan Zania segera membuat serapan untuk Jevan dan berharap jika suaminya itu mau memakan serapan yang dibuat olehnya.

Zania tersenyum lembut saat melihat kehadiran Jevan. Dengan suara lemah lembut Zania berujar. "Mas Jevan ayo serapan, aku udah siapin makanan kesukaan mas."

Jevan memutarkan kedua matanya malas seraya dengan nada sarkas dia berujar. "Gak! lagi gak mood sarapan bareng lo. Lebih baik lo buang aja ini makanan karna gue mau sarapan diluar."

"Astagfirullah mas! Kamu gak boleh bicara begitu. Mubazir membuang makanan mas," tegur Zania dengan wajah terlukanya.

"Serah lo deh mau diapain tuh makanan. Gue gak perduli," ujar Jevan dengan wajah cueknya seraya berlalu pergi meninggalkan Zania.

Zania terduduk lemas dikursi makan itu seraya menatap sendu serapan yang telah dia buat sepenuh hati berharap suaminya itu mau memakannya.

"Ya Allah, kuatkan hati hambamu ini," ujar Zania dengan setetes air mata kembali membasahi wajah cantiknya.

Maaf pendek gaes, 😅
  Maaf typo!

#makasih 😊

With indyana123
  Cover by Chokolate_21

Imamku Bad Boy ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang