Bagian 04

5.8K 455 60
                                    

Happy reading....

Entah apa yang merasuki jevan, hingga pada pagi hari ini ia berniat menemani zania untuk pergi berbelanja. Jevan kini sudah berada di dalam sebuah mobil bmw hitam yang kini sedang terparkir di halaman rumahnya, ia sedang menantikan zania yang masih mempersiapkan diri sebelum pergi.

" waah.. Bidadari dari mana nih? " ucap jevan saat melihat zania keluar dari rumah dan menutup pintu.

Jevan melongo melihat makhluk cantik yang mengenakan gamis berwarna merah muda terang dan di balut hijab bermotif kotak hitam dan pink fanta. Wanita itu kemudian berjalan dengan anggun mendekatinya.

" ayo mas kita berangkat.. " ucapnya lembut.

Lamunan jevan seketika ambyar begitu mendengar suara lembut dari zania. Sambil merasakan jantungnya yang kini sudah tidak terkontrol lagi, kemudian jevan menyalakan mesin mobil dan menyuruh zania untuk masuk.

" ayo cepat masuk! "

Mendengar perintah dari jevan, zania segera masuk kedalam mobil dan duduk di kursi belakang. Melihat kelakuan zania berhasil membuat jevan geram, pasalnya ia menyuruh zania untuk masuk kedalam mobil dan duduk di sampingnya, tapi zania malah di belakang.

" kenapa lo duduk di belakang!!? Lo pikir gue ini supir lo ya???!! " ucap jevan yang sudah naik pitam.

Zania, ia tidak mengubris perkataan dari seorang pria yang sudah sah menjadi suaminya beberapa minggu yang lalu. Ia masih tidak percaya, baru kali ini ia satu kendaraan dengan laki-laki asing yang kini telah menjadikannya seorang istri.

" lo itu budeg ya??!!!!! Kenapa masih diam di belakang? Sini pindah ke depan!. "

" eeh. Iya mas, zania pindah kok. " ucap zania kemudian turun dari mobil untuk pindah ke bagian depan.

" lo pikir gue ini supir lo ya? Enak benar duduk di belakang? " protes jevan.

Kemudian menjalankan mobilnya, mobil tersebut telah berada di jalan raya dan melaju kencang.

" mas jev, pelan-pelan dong. Zania takut.. " ucap zania sambil melihat ke arah jevan yang masih berfokus pada jalan raya.

" mas, "

" biar cepat sampainya, bodoh!!! "

***********

Setelah sampai di tempat perbelanjaan.

" gue tunggu di sini ya, " ucap jevan.

" iya mas, "

Jevan menghentikan langkah zania, " eh, beliin gue bakso ya! "

Zania mengangguk sebagai jawaban, lalu berjalan masuk ke dalam. Memilih berbagai macam sayuran, ayam, daging dan bahan lainnya. Kemudian ia beranjak ke rak yang menyajikan berbagai macam resep kue dan makanan lainnya, ia kemudian mengambil beberapa resep itu karena saat ini terbesit di pikiranya untuk membuat camilan dan kue.

Dua jam kemudian, zania membawa belanjanya ke kasir untuk di hitung. Setelah membayar semua belanjanya zania membawa dengan susah payah sampai ke parkiran, ia mendapati jevan yang telah menunggunya di sana.

" lama amat sih lo! Di dalam belanja apa godain kang sayurnya? Lama benar, oh iya itu belanjaan banyak banget! " ucap jevan menghampiri zania dan menenteng salah satu kresek besar yang berisi barang belanja.

" udah mas, sini biar zania aja yang bawa. "

" diam lo! Ini udah tugas sebagai seorang pria, wanita itu gak boleh bawa yang berat-berat. " ucap jevan.

Tanpa disadari zania tersenyum melihat kelakuan suaminya, walaupun bicara kasar tapi masih punya hati yang baik. Membayangkan beratnya saja melebihi badannya mungkin, aish apaan deh!

Imamku Bad Boy ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang