Bagian 43

3.2K 192 9
                                    

Happy reading...
indyana123

" sahabat somplak lo!! Bukannya bantuin malah ketawa-ketiwi aja " rungut jevan sambil membantu zania berdiri.

" salah sendiri! Sahabat datang bukannya balas meluk malah di dorong.. Huh!! " daisy tertawa sambil memegangi perutnya.

Barang belanjaan sudah berserakan di depan rumah, zania segera memungutnya dengan dibantu jevan.

" lo gak papa zania? " jevan melirik istrinya sekilas, zania cuma tersenyum sambil meringis pelan.

" nih bawain dua kresek lainnya, oke!? " jevan meletakkan dua kresek belanjaan di hadapan daisy. Daisy melotot lalu mengangkat telunjuk jarinya, lalu menggoyang-goyangkannya.

" ini belanjaan banyak amat dah, mau hajatan!!?? "

" kepo banget sih! "

" mas jevan, telornya pecah semua " zania menunjuk telor yang sudah berserakan di tanah.

" biarin aja " jevan tersenyum dingin.

" zania, lo ikut gue aja deh. Ayo zania biar jevan aja yang bawain itu semuanya.. " daisy menggandeng tangan zania untuk masuk ke dalam rumah.

*********

" woiii... Bangun lo kebo!! Tidur bae nih!!! " daisy melemparkan bantal ke wajah mario yang tengah tertidur disofa, mario membuka matanya lalu melotot tajam ke arah daisy yang sedang berdiri sambil berkacak pinggang.

" aaaahh.. Ini si mak lampir ngapain kesini!!?? " mario duduk sambil mengucek matanya.

" hahahaha, itu bibir apa ulat keket. Jontor amat, " daisy menertawakan mario sambil menunjuk bibirnya.

" ddiiiiaaaaammm... Sana lo balik aja!! "

Braaakk!!!!
Pintu terbuka dengan kerasnya, lalu muncul sosok tegap sambil menjinjing dua kresek di tangannya. Mendengus pelan lalu melongos kedapur,

" woii, jev!! Abis dari mana lo? Kok mukanya kesal gitu!? "

" tau deh! " daisy memanyunkan bibirnya sambil mengambil segelas air jus yang ada dimeja disamping mario, lalu meminumnya sampai habis.

" eh, itu jus gue!! " mario merebutnya membuat daisy tersedak, tangannya menjitak kepala mario.

" pelit amat lo!! " daisy memeletkan lidahnya, jevan muncul dengan wajah lemas lalu menghempaskan tubuhnya disamping daisy.

" zania mana jev? "

" didapur lagi nyusunin belanjaan ke kulkas dibantu bi minah "

" zania kok bisa mau ya sama lo jev? "

" maksudnya? " jevan memandangi daisy dengan bingung.

" secara lo itu orangnya kasar, jahat, jev. Badboy, badan ditatto semua. Hoby balapan liar, sifat nyeleneh kayak puntung rokok. Lah malah dapat istri cantik dan alim gitu "

" sialan lo des! " jevan menghujani daisy dengan bantal sofa, daisy hanya tertawa terbahak-bahak sambil menghindar lemparan jevan.

" ddiiiiiaaaammmm... Gue mau tidur!!!!! " mario mengebrak meja, matanya melotot tajam ke arah daisy dan jevan.

Praaanggg!!!!
Tiga buah gelas berisikan sirup jeruk berceceran di lantai, zania memegangi dadanya. Matanya melotot memandangi minuman yang baru saja ia jatuhkan, lututnya gemetaran kaget mendengar teriakan mario.

Jevan berlari menghampirinya, lalu menggandengnya ke lantai atas.  Daisy dan mario melongo sejenak.

" lo sih pakai teriak segala! Jadi kaget kan dia!! " daisy memandangi mario yang sedang menganga disampingnya, mario menggelengkan kepalanya.

Jevan turun dari lantai atas, matanya terlihat gelisah. Mario berdiri dan menghampirinya.

" zania gak papa kan jev? " tanya mario terlihat khawatir.

" gak tau, mukanya pucat gitu! Kayaknya sih dia takut sama suara yang keras " jelas jevan.

" hmm, padahal gue masih mau ngobrol lagi sama dia. Oh iya, ini ada hadiah buat zania " daisy menyodorkan sebuah papper bag berwarna coklat.

" isinya gak aneh-aneh, kan? " jevan memandangi papper bag yang masih berada ditangan daisy.

" yaelah "

" iya, siniin! Yaudah sekarang lo pulang aja sana!! "

" antarin tapi! "

" yang ngundang lo kesini siapa? "

" hmm, mario kayaknya "

" ih, apaan!!!! " balas mario cepat.

" yaudah lo suruh aja mario yang antar, hmm.. Lo mau kemana? "

" beli makanan aja "

" biar gue aja yang beliin. " jevan menghidupkan motornya, sekilas matanya menangkap sosok wanita berbaju dres merah selutut yang berlari ke arahnya.

Jevan terperanjat, dia segera menaiki motornya lalu melesat dengan cepat.

" jevannn.. Aaa.. Mai puture husband, ai lop yu pull bebeh " wanita itu meraung-raung di depan rumah jevan.

Mario dan daisy terpingkal-pingkal dibelakang pintu.

" ya ampun, jandanya si parto itu. Gak ada bosan-bosannya ya gangguin gue!! " ucap jevan sambil mengacak rambutnya dengan kesal di atas motor.

************

" mas jevan mau ngapain? Jangan mas... Aaaa.. "

" diam zania! Gue cuma mau ngeliat aja " jevan menyingkap gamis zania sampai bagian lutut. 

Darahnya berdesir begitu melihat betis putih nan mulus, dia menelan salivanya lalu berlari keluar kamar. Sementara zania memejamkan matanya. Jevan memegangi dadanya, nafasnya ngos-ngosan dibalik pintu, lalu berjalan kedekat meja di samping tangga dan mengeluarkan kotak obat disana. Dengan gemetaran dia membuka pintu kamar dan melihat zania meringkuk di sudut ranjang.

" sini! Biar gue obatin luka lo " jevan naik ke atas ranjang mendekati zania. Membersihkan luka di lutut zania dengan alkohol lalu mengoleskan betadine, setelah selesai jevan mengambil sebuah piring yang berisikan nasi beserta lauknya lalu berjalan keluar kamar.

Zania menunduk malu di atas ranjang, lalu berjalan keluar kamar. Dibawah dia melihat jevan makan sambil menonton televisi, dia segera turun lalu berjalan kearah dapur. Menuangkan air di gelas lalu mengantarkannya ke depan jevan, walau mereka menikah karena sebuah perjodohan, zania tetap melanyani layaknya seorang istri, kecuali di.....!!

" makasih zania " ucap jevan melirik zania sekilas, lalu kembali fokus melihat acara di televisi.

" terimakasih sudah mengobati luka di lututku, mas... " zania menundukkan wajahnya disamping jevan. Jevan menganggukkan kepalanya dan tetap melanjutkan makanannya.

" ini ada kado dari daisy, " jevan menyodorkan papper bag dari daisy itu tanpa melihat zania, zania menerimanya lalu berjalan ke arah dapur.

" lo udah makan? " pertanyaan jevan menghentikan langkah kaki zania, dia berbalik sambil menggelengkan kepalanya.

" makan sana, nanti lo sakit lagi kalau gak makan!! "

Deegg..

Perhatian kecil yang diberikan jevan seketika membuat dadanya berbunga, entah jevan ini pria yang seperti apa. Kadang cuek kadang senyum, kadang kasar, kadang perhatian juga apalagi disaat seperti ini.

Setelah menghabiskan makanannya, zania melirik papper bag yang ia letakkan di meja samping ranjang. Membukanya lalu terperanjat begitu melihat isinya, sebuah baju tipis dengan renda dan tali-tali yang ribet berwarna merah terang.

" apa itu? " zania terperanjat begitu melihat jevan yang sudah berdiri di hadapannya, baju tipis yang dia buka lebar di depan wajahnya seketika jatuh di depan kaki jevan.


Maaf typo!

#makasih 😊

Imamku Bad Boy ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang