친구 [Friends] VMin [END]

42.

친구 [Friends]

·

·

·

Chip~ Chip~ 🐥
Rawr~ Rawr~ 🐯
••••••••••••••••••••••••

Rumah keluarga nenek park malam ini sangat ramai karena keluarga besar mereka berkumpul. Besok adalah hari penting bagi cucu di keluarga park yaitu cucu kesayangan nenek park siapa lagi kalau bukan park jimin. Ya besok jimin akan melangsungkan pernikahannya dengan taehyung sang pujaan hati. Tidak terasa setelah satu tahun mereka menjalin hubungan dan tepat satu tahun pula mereka meresmikan hubungan cinta mereka ke jenjang yang lebih serius yaitu sebuah pernikahan yang mengikat hubungan mereka dengan janji suci yang akan mereka ucapkan esok hari.

Pernikahan jimin dan taehyung akan di lakukan di busan seperti permintaan jimin. Jimin ingin menikah di tempat kelahirannya. Maka dari itu resepsi atau pun acara pemberkatan akan di lakukan di busan juga. Menurut ayahnya resepsinya di adakan di seoul saja tetapi jimin tidak ingin merepotkan keluarganya dengan menyiapkan resepsi di dua tempat. Dengan berbagai bujuk rayu yang dilakukan jimin kepada orang tuanya akhirnya resepsinya di laksanakan juga di busan.

"Jiminie jangan berlarian nanti jatuh." Teriak sang ibu saat jimin berlarian mengejar keponakan kecilnya anak dari pasangan seokjin dan namjoon.

Suara tawa menggema di seluruh rumah berasal dari dua orang berbeda usia itu siapa lagi kalau bukan jimin dan ponakannya namseok. Jimin dan namseok masih bermain kejar-kejaran membuat semua keluarga park yang berkumpul hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya jimin sedang bahagia sampai-sampai tertawa lepas seperti itu." Sahut bibi jimin adik dari ayah jimin yang duduk di sebelah ibu jimin.

"Aku yakin sekarang tertawa lepas nanti malam ia akan menangis. Aku jamin itu." semua yang berada di ruang tamu tertawa akan omongan yoongi kakak jimin yang mengatakan bahwa adiknya akan menangis nanti malam.

"Kalian tau kan sifat putraku yang satu itu. Ia memang sedikit cengeng berbeda dengan yoongi." ucap ibu jimin dan menadapat anggukan beberapa anggota keluarga.

"Perasaan baru kemarin aku melihatnya baru bisa berjalan. Dan sekarang sudah ingin menikah." Ucap paman jimin. Semua keluarga park menatap jimin yang masih asik bermain dengan keponakannya.

"Jiminie cucu kesayanganku." nenek park menatap jimin dengan pandangan sendunya.

"Yak! nenek kami bukan cucu kesayanganmu." Jihoon yang sedari tadi ikut bermain dengan jimin dan namseok menyahuti perkataan nenek saat mendengar bahwa hanya jimin saja yang menjadi cucu kesayangannya.

"Aigoo kalian semua cucu kesayangan nenek juga. Tapi untuk jimin, ia yang spesial. Kau taukan nenek hampir kehilangannya." jawaban nenek park membuat jimin menoleh ke arah neneknya.

Jimin bangkit menuju sang nenek yang duduk di dekat ayahnya. Jimin bersimpuh dihadapan sang nenek. Memegang tangan keriput yang termakan usia lanjut sang nenek. Jimin menangkup tangan sang nenek untuk di arahkan ke pipinya.

"Nenek, nenek tidak akan pernah kehilangan jiminie lagi. Jiminie selalu ada untuk nenek. Jiminie tidak akan pergi kemanapun. Jiminie akan selalu disamping nenek. Jiminie janji." Nenek park yang menatap wajah cucunya tanpa sadar air matanya perlahan turun di wajah lansianya.

"Jangan tinggalkan nenek lagi hiks…" Jimin menggeleng akan perkataan sang nenek. Jimin memeluk neneknya dengan erat. Ia berusaha menahan air matanya untuk tidak jatuh saat itu juga tetapi gagal pertahanan itu runtuh seketika. Air mata jimin ikut mengalir.