친구 [Friends] VMin [END]

20.

친구 [Friends]

·

·

·

Chip~ Chip~ 🐥
Rawr~ Rawr~ 🐯
•••••••••••••••••••••••••••••

Suara musik mengalun indah disebuah ruangan luas dengan dinding cermin disatu sisinya. Musik yang mengalun terdengar semakin indah saat mengiring sebuah tubuh yang sedang menggerakkan kaki dan tubuhnya mengikuti alunan musik.

Dengan tema dance at the moonlight membuat sang penari begitu lincah menggerakkan tubuhnya kesana kemari seperti sebuah bulu yang beterbangan tertiup angin dengan indah. Gerakan tubuh sang penari membuat semua yang berada didalam ruangan terpesona dengannya.

Tidak satu pun dapat mengalihkan pandangannya kepada sang penari. Begitupun seorang pemuda tampan yang memandang tanpa berkedip sedikit pun. Ia terpesona akan sosok didepan sana yang sedang meliak-liukkan tubuhnya dengan indah.

Suara musik terhenti saat sosok penari tadi menyelesaikan gerakan tubuh yang terakhir dengan nafas yang memburu karena lelah menari. Suara tepuk tangan menggema diseluruh ruangan membuat sosok tadi tersipu karena mendapat tepuk tangan yang meriah dari seluruh penghuni ruangan ini.

"Kau hebat jim, tidak salah club kami menerimamu untuk masuk di club kami. Benarkan." Puji seseorang dan mendapat sebuah anggukan dari semua orang.

Ya sang penari adalah jimin. Pria cantik sekaligus manis tadi sedang menunjukkan bakatnya didepan semua anggota club dance. Jimin yang mendapat pujian pun hanya tersenyum dengan manis kala semua orang memujinya.

Jimin pun melangkah kesudut ruangan dimana tasnya berada setelah berbicara dengan beberapa temannya. Saat sedang sibuk dengan tasnya untuk mengambil handuk didalam tas tiba-tiba ada sebuah botol minum yang mengarah didepannya. Jimin mendongak dan menemukan ryuga yang memberikan botol air minum kepada jimin.

"Hyung, gomawo…" Jawab jimin dengan menerima uluran botol air minum dari ryuga.

"Kau keren jim." Ryuga memuji jimin dengan mengacungkan dua jempolnya kepada juniornya itu.

Jimin yang mendapat pujian sekali lagi hanya tersenyum menampakkan wajah yang manis dengan mata yang tenggelam terteram pipi jimin yang gembil saat tersenyum. Senyuma jimin membuat jantung ryuga berdetak tak berirama. Ia terpesona akan paras jimin yang cantik. Ryuga tidak pernah menyangka bahwa ada seorang pria yang sangat cantik melebihi gadis manapun. Ryuga yakin jika ada gadis yang berdiri disamping jimin, gadis itu akan minder sendiri melihat kecantikan jimin walaupun untuk ukuran pria wajah jimin sangat tampan sekaligus cantik.

Tidak heran banyak yang menyukai jimin termasuk dirinya. Ryuga jika berada didekat jimin dirinya selalu merasa salah tingkah jika berdekatan dengan jimin. Jantungnya selalu berdetak dengan abnormal. Ingin ia memeriksakan jantungnya ke dokter apakah jantungnya baik-baik saja atau tidak.

"Emm, mau makan siang bersama?" Tawar ryuga mengajak jimin untuk makan siang bersama.

Ryuga ingin lebih dekat dengan jimin. Ryuga yakin bahwa dirinya memeliki perasaan dengan pemuda mungil yang masih sedang sibuk membereskan tasnya.

"Maafkan aku hyung, aku ada janji dengan seseorang. Kalau lain kali bagaimana?" Tolak jimin dengan halus karena ia sudah memilik janji dengan seseorang.

"Oh begitu yasudah." Ryuga mengangguk dengan sedikit kecewa atas tolakan jimin barusan.

"Kalau begitu aku pergi dulu hyung, annyeong." Jimin meninggalkan ryuga setelah membungkuk berpamitan kepada ryuga yang memandang kepergiannya.
·
·
·
·
Jimin berjalan dikoridor menuju toilet menganti pakaiannya yang basah karena keringat. Saat sampai didepan toilet ponsel yang berada disaku celananya bergetar menandakan bahwa ada panggilan masuk. Jimin pun mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya.