duapuluhdua

13.8K 1.4K 83
                                    

🌚🌚🌚

...

Kali ini, Achana ibu hamil yang kandungan nya memasuki 7 bulan itu tengah duduk di ruang tamu bersama dengan susu ibu hamil di depannya yang tidak mau ia sentuh. Sementara itu, Jaehyun tengah bersiap untuk pergi menemui klien.

Achana gak mau di tinggal, jelas. Tapi, ia juga tidak mau egois, jadi Achana membiarkan Jaehyun pergi. Jaehyun sudah menelepon anak-anaknya agar segera pulang.

"Gapapa kan dek?" Jaehyun yang sudah siap itu jongkok di hadapan Achana

"Hum." Achana mengangguk sebagai jawaban

"Mas usahain pulang cepet, mau dibawain apa?" Tanya Jaehyun lagi

"Gak mau apa-apa, adek cuman mau mas cepet pulang." Lirih Achana dan Jaehyun mengangguk dan langsung memeluk Achana.

"Gih sana berangkat." Usir Achana

"Iya, mas berangkat dulu ya, ada apa-apa kabari." Ujar Jaehyun

Cup

Jaehyun mencium kening Achana dan kemudian pergi ke kantor untuk menemui klien.

.
.
.

"Terimakasih atas kerjasamanya tuan Kris." Jaehyun menjabat tangan pria berbadan tinggi itu.

"Hm, bisakah kita berbicara agak lama lagi?" Tanya Kris dengan wajah serius

"Istri saya menunggu dirumah, pak." Tolak Jaehyun

"Mengenai istri mu." Ujar Kris lagi.

Jaehyun terdiam, ia mengangguk dan kemudian menatap Kris seolah-olah 'apa yang berkaitan dengan istriku?'

"Adikku, berteman dengan Mawar. Dia menyuruhku untuk berinvestasi di perusahaan mu, aku awalnya menolak, tapi karena saat aku tau kau adalah suami dari Achana maka aku berinvestasi." Ujar Kris

"Apa hubungan ini semua dengan istriku?" Tanya Jaehyun

"Pertanyaan yang bagus. Achana adalah orang yang membantu keluarga ku untuk menjadi seperti ini, jasanya sangat besar menurutku. Kau pasti tak asing dengan rumor bahwa Kris Geo Fernando dulunya adalah seorang gelandangan." Ujar Kris datar.

Jaehyun mengangguk dan kemudian bahagia saat tau istrinya memang sebaik itu.

"Ya, istrimu membantu kami dari kami masih dianggap rendah. Lalu, ini yang harus ku beritahu padamu." Kris menarik nafas dan memasang wajah serius

"Jaga istri mu, jangan sampai ia celaka. Mawar terobsesi dengan mu. Dan itu, dia berusaha menyingkirkan Achana." Ujar Kris

Jaehyun terdiam, rahangnya mengeras. Sial, seharusnya ia bunuh saja gadis gila itu agar tak mengganggu kehidupannya.

"Ini, bila butuh bantuan." Kris memberikan kartu namanya.

"Terimaka-, kau geng motor, penjahat atau mafia?" Tanya Jaehyun saat melihat kartu nama Kris bukan kartu nama perusahaannya.

"Semacamnya, aku punya banyak kenalan. Selamat siang." Dan Kris pergi meninggalkan Jaehyun.

.
.
.

Rena dan Nana berada di depan rumah Rahandika itu, mereka terus mengetuk pintu tapi tak ada sahutan sama sekali. Sudah hampir 20 menit mereka diluar omong-omong.

Brummm...

Suara mesin motor yang terdengar, dan terlihat Jeno melepas helm nya disusul motor Mark dari belakang.

"Loh, kalian disini?" Tanya Jeno

"Aku kira kalian masih sibuk..." Ujar Rena bingung

"Awalnya mau nongkrong dulu, tapi papa bilang dia mau ketemu klien, mama Achan dirumah sendiri." Ujar Mark lalu menghampiri kedua gadis itu.

"Mau pulang apa gimana?" Tanya Jeno

"Kita daritadi ngetuk pintu sama mencet bel tapi gak ada sahutan." Ujar Nana

"Loh? Apa jangan-jangan tidur?" Gumam Mark lalu memasukan kunci ke lubang kunci itu.

"Loh, gak kekunci?" Bingung Mark

Jeno segera membuka pintu dan masuk terlebih dahulu diikuti oleh Mark, Rena, dan Nana.

"MAAAA!!!" Seru Jeno

Tak ada sahutan.

"No, kayaknya mama lu pesen sesuatu deh." Ujar Nana saat melihat beberapa kotak yang diatasnya terdapat alamat dan nama Achana.

Jeno mengangguk doang, habis itu dia berjalan menuju ruang tengah, dan disana terdapat Achana yang tidur menyamping menghadap televisi di karpet.

"Loh Ma, kok tidur di karpet." Tanya Mark lalu mengikuti Jeno untuk menghampiri mama nya itu.

"MAMA?! / ACHAN?!" Pekik 4 pemuda itu

Mereka melihat Achana dengan kondisi mengenaskan.

Darah mengalir dari bagian bawah tubuhnya, dan perut yang tertancap oleh pisau kecil, jangan lupakan botol jus mangga yang tersisa setengah di meja.

Jeno segera menggendong Achana hati-hati lalu menyuruh Nana dan Rena menyiapkan mobil, sedangkan Mark mengambil handphone nya dan segera menghubungi sang papa.

"PA! KE RUMAH SAKIT *** SEKARANG!!"



.tbc.

Double up, sengaja pendek.

Mama Muda [JaeHyuck] -SELESAI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang