duapuluhsembilan

13.4K 1.3K 25
                                    

🌚🌚🌚

...

Setelah tadi pagi atau mungkin lebih tepatnya subuh, Achana selesai dengan acara 'mari menenangkan Jaehyun'. Kini ia tengah bersama Nana dan Rena di kamar utama.

Kamar utama?

Ya, Jaehyun diusir dari kamar, tak lupa disuruh membawa Jefian. Sedangkan Jaehyun? Bisa apa dia selain bilang iya sambil tersenyum.

"Chan chan...." Ujar Rena

"Ha?" Achana menoleh

"Buyung apa tuh?" Tanya Rena

"Buyung puyuh..." Sahut Nana

"Pffttt.... HAHAHAHA!" Dan Rena serta Nana tertawa

"Apa sih anjer." Achana menatap temannya itu datar

"Chan, napa sih lu masih semok?" Rena menatap penasaran mama muda itu.

"Lah ngapa Ren?" Bukan Achana yang menjawab, tapi Nana

"Tante gua habis melahirkan jadi gak kenceng lagi gitu badannya, lah si Achana kok tetep semok?" Tanya Rena

"Lah iya, baru sadar gua.. Sodara gua juga, padahal sama-sama sesar." Ujar Nana

"Ya karena gua semok dari lahir! Hahaha!" Achana berujar bangga sambil tersenyum tengil.

"Mukamu yang menyebalkan itu pengen tak hiihhhh!!" Rena meremas bantal seolah memberi gestur mencekik.

Setelahnya ketiga cewek itu hanya tertawa dan mulai bergosip ria kembali. Ya, jangan tanya durasi. Nyatanya mereka di kamar utama itu dari jam 11 siang hingga jam 4 sore ini belum keluar sama sekali.

Sedangkan Jaehyun tengah mengungsi untuk tidur siang dikamar sang anak kedua, dan Jefian diungsikan ke kamar anak sulung nya dan tentu diajak bermain dengan sang kakak.

Dan bahkan, ketika jam menunjukkan 16.43 itu, dan Jaehyun sudah terbangun, suata cekikikan sang istri dan teman-temannya itu masih terdengar di kamar utama.

Dan Jaehyun dapat melihat Jeno dan Mark yang sudah mulai sengsara. Jeno yang mengeluh bosan dan Mark yang mengeluh lapar. Untung saja Jefian tertidur.

"Pa, mama sama Rena sama Nana keluar kamar cuman buat ambil cemilan sama cek Jefian doang masa..." Rengek Jeno

"Laper paa..." Rengek Mark

Sebenarnya Jaehyun bisa saja membiarkan anak-anaknya yang sudah besar itu, toh mereka sudah besar dan memberi Achana quality time, tapi, memang sepertinya sudah keterlaluan karena saking lamanya.

Lagipula Jaehyun ingin bermanja-manja lagi dengan istrinya itu. Mendekap erat tubuh montok sang istri, lalu mengelus rambutnya saat sang istri mendusel di leher dan dadanya, setelah itu meraba pantat sintal yang menggoda itu, lalu meraba dada dan perut, lalu mendapat blowj-

Oke maaf, Jaehyun terlalu menghayati. Lagipula ia akan terus mendapatkan blowjob sampai bekas jahitan di perut Achana sudah pulih. Miris.

"Yaudah, sana siap-siap ngedate kalian. Papa mau ke mama dulu." Ujar Jaehyun

"Yes!!" Jeno dan Mark berseru senang dan mereka segera ber siap-siap.

Oh, soal Jefian, dia baru saja tidur, jadi sepertinya tidak akan menggangu rencana Jaehyun. Lagipula Jefian harusnya mengerti Jaehyun, bukan begitu?

"Pa! Nanti Jefian di kemanain?" Tanya Jeno menyembulkan kepalanya.

"Bawa aja ke kamar, simpen di box bayi." Ujar Jaehyun

Jaehyun berjalan menuruni anak tangga dan memberhentikan langkahnya saat sudah berada di kamar utama.

Ceklekk...

Jaehyun tersenyum saat melihat istrinya dan teman-teman sang istri tengah duduk di karpet berbulu yang berada di depan kasur. Istrinya tak mau kasurnya terusik rupanya.

"Ih mas! Belum selesai!" Pekik Achana

"Udah jam segini dek." Ujar Jaehyun

"Gak mau!! Belum selesai!! Cerita Rena masih setengah ih!" Seru Achana tak terima

"Achana Hasanah Rahandika." Ucapan Jaehyun mampu membuat Achana diam menunduk.

"Nana, Rena, kalian ditunggu Jeno sama Mark, katanya diajak ngedate." Ujar Jaehyun dan diangguki kedua gadis itu lalu segera keluar dari kamar.

Jaehyun menghampiri istrinya itu dan berjongkok.

"Maaf..." Cicit Achana

Jaehyun terkekeh gemas, bagaimana istrinya ini bisa sangat lucu saat ketakutan dengannya.

"Gapapa, jangan diulangi oke?" Ujar Jaehyun sambil mencium kening Achana

Achana mengangguk lalu mendongakkan kepalanya.

"Kenapa hm?" Tanya Jaehyun

Cup

Achana mengecup bibir Jaehyun lalu segera memeluk suaminya itu. Dia malu rupanya.

Well, Achana seperti anak perawan.

"Pah ini Jefian nya... Walah lagi cuddling." Jeno yang baru saja menidurkan Jefian di box bayi mendadak termangu saat melihat Jaehyun dan Achana berpelukan

"Sana pergi." Usir Jaehyun dan Jeno segera pergi sambil menutup pintu kamar.

"Yuk bangun, kita pindah ke kasur." Ujar Jaehyun

"Gendong~~~" Ujar Achana manja

Jaehyun senyum gemas lalu mencium bibir istrinya sekilaa dan menggendongnya. Entah kenapa istrinya sangat manja akhir-akhir ini.

Jaehyun mendudukkan dirinya di kasur dengan badannya yang bersandar di headbed kasur, tak lupa Achana yang berada di pelukannya.

"Cium lagi dong mas nya.." Ujar Jaehyun

"Gak mau..." Achana menggeleng dalam dekapan Jaehyun

"Byy..." Jaehyun memanggil Achana 'Baby', sebutan yang biasa dilontarkan saat Achana tengah dihukum. Dan Achana akan memanggil Jaehyun dengan sebutan Daddy -daddy kink, huh.-

"Gak gakkk,, aaaa mesummm..." Achana mulai bergerak heboh.

Jaehyun tertawa kecil, istrinya sangat saat sedang digodai olehnya. Jaehyun jadi gemas sendiri, ingin rasanya mencubit...

"Nghhh..."

Pantat dan dada sang istri.

"Jangan diremes dong pantat Achan!" Seru Achana tak terima

"Gapapa dong, aset sendiri." Jaehyun berujar santai dan kini mengelus pantat sintal Achana.

"Ih jang- ahh!!" Ucapan Achana tertahan kala Jaehyun dengan isengnya meremaa kuat payudara Achana.

Jaehyun dengan kantong hormon nya. Semoga saja Achana bisa melayangkan ancaman yang membuat Jaehyun berhenti.

.tbc.

Nahloh.

Mama Muda [JaeHyuck] -SELESAI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang