🌚🌚🌚
...
Jaehyun mengelap darah di ujung bibirnya dan kemudian tersenyum remeh kearah Elang yang sudah babak belur melebihi dirinya.
"Sungguh rendahan sekali caramu." Ujar Jaehyun yang kini mengeluarkan single action revolver nya.
"Kau yang menghalangiku duluan sialan." Elang menerjang Jaehyun hingga membuat pistol di tangannya terpental agak jauh.
Lagi, mereka adu kekuatan tak peduli bahwa wajah mereka sudah tak berbentuk. Disisi lain, Jeno dan Mark bergeral brutal.
"BAJINGAN!!!"
SRET!
Iqbaal yang berada di depan Jeno langsung terjatuh. Jeno menusuk Iqbaal tepat di perutnya.
"Bodi yang bagus huh, kau melihatnya dari cctv huh?" Ujar Jeno yang kini berjongkok.
Iqbaal hanya memasang senyum miring.
"Sialan satu ini!"
Dor!
Jeno menembak Iqbaal tepat di kakinya, dan tak lama Iqbaal terjatuh pingsan. Ya, itu hanya pistol dengan peluru berisi obat bius. Bisa masuk penjara jika Jeno menembak mati Iqbaal.
Beralih ke Mark yang kini menghabisi 3 bodyguard berbadan besar layaknya badan Vin Diesel. Mark mengeluarkan seluruh tenaganya.
"ABINTANG BODOH! BANTU AKU!" Seru Mark ketika melihat Abin yang sedang menghela nafas sehabis membuat pingsan 7 orang bodyguard
"Sial, kau membuat ku kaget." Abin segera membantu Mark diikuti oleh Lukas.
Krek!
Suara seperti patah tangan terdengar, Jaehyun tersenyum puas dan kemudian menepuk kasar wajah Elang.
"Jangan bermain-main denganku." Ujar Jaehyun
"Jae, kamar sudah Achan bisa kau datangi. Sisanya disini biar aku dan yang lain saja." Kris datang dengan wajah santai.
Jaehyun sempat heran, kenapa ia tak terluka, tapi saat Jaehyun berdiri, ia melihat baju Kris banyak goresan, ah rupanya bermain pisau.
"Terimakasih." Jaehyun segera berlarian menuju kamar Achana dirawat.
Saat sudah sampai di depan kamar itu, Jaehyun tak melihat adanya orang pingsan atau bahkan mayat, hanya ada Hendry yang menyuruhnya masuk.
Ah, mungkin Kris, Tera dan Hendery membuang mayatnya. Pikir Jaehyun
Kriet...
Pintu ruang rawat inap itu terbuka.
Hati Jaehyun mencelos kala melihat Achana yang terbaring lemah dengan mata tertutup, beberapa selang kecil terpasang di tubuhnya, ditambah luka sayat dan luka di kepala nya yang masih basah.
Jaehyun menghampiri Achana perlahan, Jaehyun meneteskan air matanya, rasa senang dan sakit bercampur jadi satu. Senang karena rindu nya, perjuangan dan penantian terbayar tetapi sedih karena Achana yang penuh luka, wajah depresi, dan juga tubuh yang tidak se gembul dulu.
Jaehyun mengamati wajah Achana, memandang sendu istrinya yang tengah tak sadarkan diri itu.
"Dek..." Suara serak dan menahan tangis itu terdengar.
Kriet...
Pintu kembali terbuka, Jeno dan Mark datang, tetapi mereka terpaku di ambang pintu, menbiarkan pintu itu terbuka. Disusul beberapa orang yang berada di belakang Jeno dan Mark
Jaehyun tidak terganggu atau mungkin tidak sadar akan kehadiran orang-orang itu. Bahkan mereka juga tidak ada yang berniat mengganggu pasangan suami istri itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/224168455-288-k289929.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Muda [JaeHyuck] -SELESAI-
FanfictionIni tentang Achana yang nikah sama duda anak dua, Jaehyun Rahandika. Lokal Gender Switch Crackpair