Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
"Elang," ucap Naya terkejut.
Elang membantu Naya berdiri, "emang dasarnya udah jodoh, pasti ketemu lagi," ucap Elang sumringah.
"Nay, lo gapapa?" tanya Vania khawatir.
Naya menggelengkan kepalanya, "gue baik-baik aja," ucap Naya membuat Vania menghembuskan nafasnya lega.
"Eh ada Kak Saga, nambah ganteng aja." sambung Naya saat melihat Saga yang ada disamping Elang.
Elang membelalakkan matanya, "gantengan Elang tau Nay," ucap Elang tidak terima.
"Kak Saga, ayo kita makan," ucap Naya menghiraukan ucapan Elang lalu menarik tangan Saga begitu saja membuat mereka semua melongo.
"Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian," ucap Reza.
"Mari kita liatin terlebih dahulu, lalu kita sleding kemudian." sambung Elang lalu ikut menyusul Naya diikuti Reza, Vania dan Dara dibelakangnya.
Elang langsung menyerobot duduk di tengah antara Naya dan Saga membuat Naya kesal setengah mati. Elang terkekeh geli melihat Naya yang tampak kesal.
"Lo ngapain sih main nyerobot aja duduk di tengah, tuh sebelah Reza masih kosong," ucap Naya kesal.
Elang hanya mengedikan bahunya acuh, "Reza pesen makanan sanah," ucap Elang enteng.
"Lo nyuruh gue?" tanya Reza
"Iyalah, kan lo asisten pribadi gue." jawab Elang.
"Digajih juga engga gue." cibir Reza.
"Pesen apa lo pada?" sambung Reza.
"Samain aja semua, bakso sama es teh manis," ucap Naya diangguki mereka.
Reza pun mengangguk, ia melangkahkan kakinya ke penjual bakso langganan mereka.
"Naya." panggil Elang.
"Hmm " jawab Naya.
"Kamu kapan balik dari Jerman?" tanya Elang.
"Kemarin." jawab Naya ketus.
"Gimana rasanya sekolah di Jerman? Seru ga Nay?" tanya Vania penasaran.
"Menurut gue biasa aja, lebih seru sekolah di Indonesia." jawab Naya seadanya.
"Dikulum dikunyah, samlekom semuanyah," ucap Reza yang membawa nampan berisikan bakso di tangannya.
"Waalaikumsallam." ucap Saga.
"Eh iya Assalamualaikum." ujar Reza cengengesan.
"Ini minumannya nak," ucap Bu Tati, penjual bakso.
"Makasih ya Bu," ucap Naya tersenyum tipis.
"Inget ya gausah bayar, Saga yang traktir semuanya," ucap Elang memperingati mereka.
Saga hanya diam saja. Tidak ingin membalas ucapan Elang yang menurutnya tidak penting. Ia lebih memilih untuk makan makanannya.
Aku jijik jijik goyang Cimoy, Bapak Bambang
Mereka yang mendengar suara itu saling menatap satu sama lainnya, lalu sedetik kemudian tawa mereka pecah mendengar ringtone ponsel Reza. Dengan rasa malunya, Reza mengangkat panggilan telepon dari ibunya.
"Ternyata lo lebih parah dari gue," ucap Elang menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Sering kebanyakan main tiktok kan lo, jadi ngefans sama cimoy," ucap Dara terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wijaya, bertemu kembali dengan Elang Darmawangsa adalah musibah bagi dirinya. Sifatnya yang nakal membuat semua Guru banyak istighfar. Menurut...