Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Budidayakan untuk coment~
Hari ini adalah hari Minggu. Elang dan Naya saat ini berada di taman rumah sakit karena sedari tadi Elang merengek pada Naya meminta pergi ke taman.
Tidak terasa sudah 2 bulan Elang dirawat dan sore ini sudah diperbolehkan pulang. Tentunya Elang senang bukan main, ia benar-benar tidak betah di rumah sakit. Jika bukan karena paksaan Naya, bulan lalu bisa dipastikan Elang sudah kabur dari rumah sakit.
Mereka menatap sekeliling rumah sakit. Banyak pasien-pasien yang sedang berjemur bersama suster atau keluarganya.
"Ga kerasa ya bentar lagi udah ujian aja" ujar Elang memulai pembicaraan.
"Kamu udah ketinggalan pelajaran selama dua bulan, pokoknya mulai dari besok harus rajin belajar" titah Naya.
"Aku ga perlu belajar, udah pinter"
Naya mendelik kesal ke arah Elang, "kamu mau nanti dikatain bego sama anak kamu?"
"Kan kita belum punya anak, kamu mau punya anak sekarang?"
"Ya- nanti kalo udah dewasa" jawab Naya gugup.
"Sekarang aja yuk bikin anak"
Naya melotot, dengan kesal ia meninju perut Elang membuat si empunya meringis.
Elang menarik tangan Naya membawanya ke hadapan perutnya, "sakit Nay, kamu seneng banget KDRT"
Naya memutar kedua bola matanya malas, "ayo masuk"
Elang mengangguk. Naya pun membantu Elang berdiri, mereka pun kembali masuk ke dalam rumah sakit.
***
Sore ini Elang sudah diperbolehkan pulang. Naya membereskan beberapa barang dan memasukkannya ke dalam tas. Sedari tadi Elang hanya duduk saja, ingin membantu tapi Naya melarang.
Naya memberikan tas tersebut pada pembantu barunya, lalu ia membantu Elang berdiri. Sebenarnya Elang bisa sendiri, hanya saja ia senang merepotkan Naya.
Dengan hati-hati Naya membantu Elang masuk ke dalam mobil lalu disusul dirinya. Sedangkan Bi Tuti duduk di depan bersama supir.
Sedari tadi Elang terus mengoceh membuat Naya jengah. Karena merasa diabaikan, Elang menatap ke arah Naya yang sudah tertidur pulas.
Elang tersenyum tipis. Dengan perlahan Elang merangkul pundak Naya, menyandarkan kepala Naya dibahunya.
Elang tahu Naya pasti sangat lelah karena selama 2 bulan ini Naya mengurusi dirinya di rumah sakit. Bahkan walaupun ia sering merengek, dengan sabar Naya selalu menuruti keinginannya. Elang mengecup kening Naya, ia berjanji akan selalu melindungi Naya.
Tidak lama pun mereka telah sampai di mansion. Karena tidak tega membangunkan Naya yang tampak kelelahan, Elang pun mengendong Naya bridal style memasuki mansion.
Bi Tuti membantu Elang membukakan pintu kamar, setelah mengucapkan terimakasih Elang membaringkan tubuh Naya di atas ranjang mereka. Ia juga menyelimuti tubuh Naya sampai sebatas leher.
Setelah mengecup kening Naya, Elang memutuskan untuk mandi. Ia benar-benar gerah dan merasa tubuhnya sangat lengket.
Elang telah selesai mandi, ia mengenakan celana training hitam dan kaos putih polos. Elang mengambil ponselnya yang ia taruh di atas nakas. Ia menelepon Fino untuk menanyakan keadaan perusahaannya.
Mendengar suara seseorang, Naya mulai membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, setelah menyadari sesuatu ia bangun dari tidurnya. Diliriknya Elang yang sepertinya menelepon seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]
Novela Juvenil[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY POSSESSIVE HUSBAND' #Gen2 Bagi Kanaya Grethania Wijaya, bertemu kembali dengan Elang Darmawangsa adalah musibah bagi dirinya. Sifatnya yang nakal membuat semua Guru banyak istighfar. Menurut...